Virus Corona Menyebar Super Cepat, Kota di Korsel Ditutup
A
A
A
SEOUL - Walikota sebuah kota di Korea Selatan (Korsel) yang menjadi pusat wabah virus Corona Covid-19 meminta penduduknya untuk tetap tinggal di dalam rumah. Itu dilakukan di tengah terjadinya lonjakan kasus infeksi yang dikonfirmasi, meningkatkan prospek penularan yang lebih luas.
Pusat perbelanjaan, restoran, dan jalan-jalan di Daegu mendadak sepi seperti dalam adegan-adegan yang disamakan oleh netizen lokal seperti film bencana. Daegu adalah kota terbesar keempat di Korsel dengan populasi 2,5 juta jiwa.
"Kami berada dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Walikota Daegu, Kwon Young-jin, dalam instruksinya, saat ia memperingatkan kemungkinan kasus lebih lanjut seperti dikutip dari Newshub, Jumat (21/2/2020).
Satu orang telah meninggal dan 104 orang terinfeksi virus Corona di Korsel - yang sebagian besar berada di Daegu. (Baca: Virus Corona Membunuh 2.130 Orang hingga Sore Ini Termasuk di Korsel )
Penelusuran terhadap wabah ini merujuk kepada seseorang yang terinfeksi virus Corona menghadiri kebaktian di sebuah gereja, sebuah skenario yang digambarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) sebagai "peristiwa penyebaran super". (Baca: Kasus Infeksi Virus Corona Covid-19 di Korsel Melejit )
Gereja yang menjadi pusat wabah ini adalah cabang dari Gereja Shincheonji Yesus, gerakan keagamaan yang didirikan pada 1984 oleh Lee Man-hee dari Korsel yang memiliki sekitar 500.000 pengikut.
Kwon mengingatkan bahwa setidaknya 90 lebih dari sekitar 1.000 orang lainnya yang menghadiri kebaktian di gereja the Temple of the Tabernacle of the Testimony juga menunjukkan gejala infeksi virus Corona.
"Kami berencana untuk menguji semua orang di gereja itu dan telah meminta mereka untuk tinggal di rumah yang terisolasi dari keluarga mereka," jelas Kwon.
Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Kang-lip mengatakan pada briefing terpisah di kota administratif Sejong bahwa situasinya "sangat parah."
Kasus-kasus yang sebelumnya dilaporkan di Korsel sebagian besar melibatkan orang-orang yang melakukan perjalanan secara individu ke China atau melakukan kontak dengan seseorang yang pernah ke negara itu.
Pihak berwenang Daegu memerintahkan penutupan semua taman kanak-kanak, sementara sekolah mempertimbangkan untuk menunda awal semester musim semi yang dijadwalkan awal Maret ini.
Kementerian Pertahanan Korsel melarang pasukan yang ditempatkan di Daegu meninggalkan barak mereka dan menerima tamu. Sementara militer Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan serupa pada pangkalan tentaranya di kota itu, yang menampung ribuan tentara, anggota keluarga, dan pegawai sipil.
Topik-topik seperti "Penutupan Daegu" dan "gereja Daegu" ada di antara pencarian teratas di portal utama Korsel, Naver, ketika perdebatan di dunia maya memanas tentang apakah kota lain harus ditutup.
Seorang pejabat KCDC mengatakan pemerintah belum mempertimbangkan tindakan tersebut.
Virus Corona Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia, dengan kasus baru dilaporkan di Timur Tengah. (Baca: Iran Konfirmasi Kasus Virus Corona Covid-19 Pertama )
Pusat perbelanjaan, restoran, dan jalan-jalan di Daegu mendadak sepi seperti dalam adegan-adegan yang disamakan oleh netizen lokal seperti film bencana. Daegu adalah kota terbesar keempat di Korsel dengan populasi 2,5 juta jiwa.
"Kami berada dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Walikota Daegu, Kwon Young-jin, dalam instruksinya, saat ia memperingatkan kemungkinan kasus lebih lanjut seperti dikutip dari Newshub, Jumat (21/2/2020).
Satu orang telah meninggal dan 104 orang terinfeksi virus Corona di Korsel - yang sebagian besar berada di Daegu. (Baca: Virus Corona Membunuh 2.130 Orang hingga Sore Ini Termasuk di Korsel )
Penelusuran terhadap wabah ini merujuk kepada seseorang yang terinfeksi virus Corona menghadiri kebaktian di sebuah gereja, sebuah skenario yang digambarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) sebagai "peristiwa penyebaran super". (Baca: Kasus Infeksi Virus Corona Covid-19 di Korsel Melejit )
Gereja yang menjadi pusat wabah ini adalah cabang dari Gereja Shincheonji Yesus, gerakan keagamaan yang didirikan pada 1984 oleh Lee Man-hee dari Korsel yang memiliki sekitar 500.000 pengikut.
Kwon mengingatkan bahwa setidaknya 90 lebih dari sekitar 1.000 orang lainnya yang menghadiri kebaktian di gereja the Temple of the Tabernacle of the Testimony juga menunjukkan gejala infeksi virus Corona.
"Kami berencana untuk menguji semua orang di gereja itu dan telah meminta mereka untuk tinggal di rumah yang terisolasi dari keluarga mereka," jelas Kwon.
Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Kang-lip mengatakan pada briefing terpisah di kota administratif Sejong bahwa situasinya "sangat parah."
Kasus-kasus yang sebelumnya dilaporkan di Korsel sebagian besar melibatkan orang-orang yang melakukan perjalanan secara individu ke China atau melakukan kontak dengan seseorang yang pernah ke negara itu.
Pihak berwenang Daegu memerintahkan penutupan semua taman kanak-kanak, sementara sekolah mempertimbangkan untuk menunda awal semester musim semi yang dijadwalkan awal Maret ini.
Kementerian Pertahanan Korsel melarang pasukan yang ditempatkan di Daegu meninggalkan barak mereka dan menerima tamu. Sementara militer Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan serupa pada pangkalan tentaranya di kota itu, yang menampung ribuan tentara, anggota keluarga, dan pegawai sipil.
Topik-topik seperti "Penutupan Daegu" dan "gereja Daegu" ada di antara pencarian teratas di portal utama Korsel, Naver, ketika perdebatan di dunia maya memanas tentang apakah kota lain harus ditutup.
Seorang pejabat KCDC mengatakan pemerintah belum mempertimbangkan tindakan tersebut.
Virus Corona Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia, dengan kasus baru dilaporkan di Timur Tengah. (Baca: Iran Konfirmasi Kasus Virus Corona Covid-19 Pertama )
(ian)