Vietnam Bakal Pecat 100.000 Pegawai Pemerintah untuk Hemat Anggaran, Indonesia Berani Tiru?

Selasa, 11 Februari 2025 - 15:07 WIB
loading...
Vietnam Bakal Pecat...
Vietnam berencana memangkas jumlah kementerian dan lembaga pemerintah dari 30 menjadi 22, dengan 100.000 pegawai akan diberhentikan. Foto/thanglong.chinhphu.vn
A A A
HANOI - Vietnam berencana memangkas jumlah kementerian dan lembaga pemerintah dari 30 menjadi 22 untuk menghemat miliaran dolar anggaran pemerintah, meniru langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Di Indonesia, Presiden Prabowo Subianto juga melakukan "diet" anggaran namun tidak dengan memangkas jumlah kementerian dan lembaga seperti yang akan dilakukan Vietnam dan AS.

Dari pemangkasan lembaga dan kementerian yang direncanakan Vietnam, 100.000 pegawai akan diberhentikan atau ditawarkan pensiun dini. Kedati demikian, belum ada kejelasan tentang bagaimana target yang jauh lebih besar itu akan tercapai.

Upaya tersebut—yang akan diajukan ke Parlemen dalam beberapa hari mendatang—menimbulkan keresahan di negara komunis yang selama ini menganggap bekerja untuk negara berarti pekerjaan seumur hidup.



Pemimpin tertinggi Vietnam To Lam, yang setengah tahun lalu menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis setelah kematian pendahulunya, mengatakan bahwa lembaga negara tidak boleh menjadi "tempat berlindung yang aman bagi pejabat yang lemah".

"Jika kita ingin memiliki tubuh yang sehat, terkadang kita harus minum obat pahit dan menahan rasa sakit untuk mengangkat tumor," kata Lam pada Desember lalu.

Reformasi tersebut, yang digambarkan sebagai "revolusi" oleh para pejabat senior, akan memangkas jumlah kementerian dan lembaga pemerintah dari 30 menjadi 22. Media, pegawai negeri, polisi, dan militer semuanya akan menghadapi pemangkasan jumlah personel.

Hampir 2 juta orang bekerja di sektor publik pada tahun 2022, dan satu dari lima pekerjaan ini akan hilang dalam lima tahun ke depan, menurut pemerintah Vietnam, yang dilansir AFP, Selasa (11/2/2025).

Beberapa orang telah diberi tahu, seperti Thanh, nama samaran untuk melindungi identitasnya, yang mengatakan kepada AFP bahwa kariernya selama 12 tahun sebagai produser televisi pemerintah telah "dihentikan secara agresif" bulan lalu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
Mimpi WNI Aditya Harsono...
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
Lockheed Martin Janjikan...
Lockheed Martin Janjikan Jet Tempur Siluman F-35 Terbaru Menjadi Ferrari Terbang Rasa F-47
Tingkat Persetujuan...
Tingkat Persetujuan Publik terhadap Trump Anjlok ke Level Terendah, Rakyat AS Marah
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Resmi Pimpin Partai...
Resmi Pimpin Partai Perindo Maluku, Welhelm Daniel Kurnala Targetkan 1 Fraksi di Pileg 2029
DPRD Jakarta Minta Dispenda...
DPRD Jakarta Minta Dispenda Jeli Kawal Kebijakan Penurunan Pajak Tarif BBM Kendaraan
Badan Karantina dan...
Badan Karantina dan Unkhair Jalin Kerja Sama Pengembangan SDM dan Iptek
Berita Terkini
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
1 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
2 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
2 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
3 jam yang lalu
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
4 jam yang lalu
Siapa Lashkar-e-Taiba?...
Siapa Lashkar-e-Taiba? Kelompok Militan Pakistan Disebut Mendalangi Pembantaian Kashmir
4 jam yang lalu
Infografis
Prabowo Bakal Ungsikan...
Prabowo Bakal Ungsikan 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved