Eks Penasihat Pentagon: Israel Tak Bisa Hancurkan Hamas Secara Militer
loading...
Mantan penasihat Pentagon untuk Timur Tengah Jasmine El-Gamal sebut Israel tidak dapat menghancurkan Hamas secara militer. Foto/Ashraf Amra/Anadolu Agency
A
A
A
GAZA - Mantan penasihat Pentagon untuk Timur Tengah Jasmine El-Gamal mengatakan Israel tidak dapat menghancurkan Hamas secara militer.
“Hamas sebagai sebuah organisasi, sebagai sebuah ideologi, tidak dapat dihancurkan secara militer,” kata El-Gamal dalam sebuah wawancara dengan CNN, yang dilansir Selasa (11/2/2025).
Menurut El-Jamal, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya menghindari diskusi tentang kesediaan Israel untuk melakukan negosiasi dengan itikad baik selama fase kedua gencatan senjata.
Baca Juga: Zionis Kesal Lihat Kondisi 3 Sandera yang Dibebaskan Hamas, Sebut 491 Hari di Neraka
“Fase kedua adalah saat Israel harus membuat konsesi yang sangat signifikan yang sepenuhnya bertentangan dengan apa yang diinginkan oleh mitra koalisi ekstremis sayap kanan Netanyahu, yaitu penarikan pasukan Israel dari Gaza dan komitmen untuk mengakhiri perang secara permanen," paparnya.
Netanyahu baru-baru ini mengatakan bahwa Israel bertekad untuk melenyapkan Hamas.
"Presiden [Amerika Serikat Donald] Trump sepenuhnya setuju dengan saya: Kami akan melakukan segalanya untuk mengembalikan semua sandera, tetapi Hamas tidak akan berada di sana,” katanya.
"Kami akan melenyapkan Hamas, dan kami akan mengembalikan sandera kami. Ini adalah arahan yang saya berikan kepada delegasi–sampaikan ini kepada para mediator dan tuntutlah," paparnya.
Delegasi Israel sedang dikirim ke Doha, Qatar, untuk memulai pembicaraan mengenai tahap kedua perjanjian gencatan senjata di Gaza, kata Netanyahu, namun pemimpin oposisi Yair Lapid menuntut agar deleg6asi diberikan otorisasi penuh untuk menyelesaikan kesepakatan, yang mengindikasikan bahwa mereka telah diberi arahan yang menyatakan sebaliknya.
“Hamas sebagai sebuah organisasi, sebagai sebuah ideologi, tidak dapat dihancurkan secara militer,” kata El-Gamal dalam sebuah wawancara dengan CNN, yang dilansir Selasa (11/2/2025).
Menurut El-Jamal, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya menghindari diskusi tentang kesediaan Israel untuk melakukan negosiasi dengan itikad baik selama fase kedua gencatan senjata.
Baca Juga: Zionis Kesal Lihat Kondisi 3 Sandera yang Dibebaskan Hamas, Sebut 491 Hari di Neraka
“Fase kedua adalah saat Israel harus membuat konsesi yang sangat signifikan yang sepenuhnya bertentangan dengan apa yang diinginkan oleh mitra koalisi ekstremis sayap kanan Netanyahu, yaitu penarikan pasukan Israel dari Gaza dan komitmen untuk mengakhiri perang secara permanen," paparnya.
Netanyahu baru-baru ini mengatakan bahwa Israel bertekad untuk melenyapkan Hamas.
"Presiden [Amerika Serikat Donald] Trump sepenuhnya setuju dengan saya: Kami akan melakukan segalanya untuk mengembalikan semua sandera, tetapi Hamas tidak akan berada di sana,” katanya.
"Kami akan melenyapkan Hamas, dan kami akan mengembalikan sandera kami. Ini adalah arahan yang saya berikan kepada delegasi–sampaikan ini kepada para mediator dan tuntutlah," paparnya.
Delegasi Israel sedang dikirim ke Doha, Qatar, untuk memulai pembicaraan mengenai tahap kedua perjanjian gencatan senjata di Gaza, kata Netanyahu, namun pemimpin oposisi Yair Lapid menuntut agar deleg6asi diberikan otorisasi penuh untuk menyelesaikan kesepakatan, yang mengindikasikan bahwa mereka telah diberi arahan yang menyatakan sebaliknya.
(mas)
Lihat Juga :
