Hidupkan Kembali Perekonomian, AS-Eropa Siap Perlonggar Lockdown

Rabu, 15 April 2020 - 06:47 WIB
loading...
Hidupkan Kembali Perekonomian,...
Tujuh negara bagian di wilayah timur laut Amerika Serikat dan tiga negara bagian di West Coast bersiap-siap memperlonggar lockdown dan membuka kembali ekonomi. Foto/Istimewa
A A A
NEW YORK - Tujuh negara bagian di wilayah timur laut Amerika Serikat (AS) dan tiga negara bagian di West Coast bersiap-siap memperlonggar lockdown (isolasi wilayah) dan membuka kembali ekonomi. Pada saat bersamaan, Presiden AS Donald Trump juga mengklaim memiliki kekuasaan penuh untuk mencabut isolasi wilayah.

Tujuh negara bagian di East Coast dipimpin New York. Langkah yang sama juga dilakukan California, Oregon, dan Washington setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan menghidupkan kembali ekonomi AS. Gubernur New York telah bekerja sama dengan New Jersey, Connecticut, Delaware, Pennsylvania, dan Pulau Rhode untuk menyiapkan strategi terbaik untuk tetap memperlonggar perintah tetap di rumah yang diberlakukan bulan lalu. Massachusetts pun menyatakan siap bergabung dengan koalisi East Coast.

“Tidak ada seorang di sini sebelumnya, tidak ada yang memiliki semua jawaban,” kata Cuomo, gubernur yang memimpin wilayah yang menjadi episentrum pandemi virus corona di AS. “Mengenai kesehatan publik dan ekonomi, mana yang lebih penting? Keduanya penting,” katanya.

Tiga negara bagian di Pacific Coast juga mengumumkan hal sama. Mereka mempertimbangkan untuk pencabutan langkah jaga jarak. Namun, mereka menyatakan harus melihat penurunan tingkat penyebaran virus corona sebelum membuka ekonomi dalam skala besar.

Sepuluh gubernur negara bagian AS, semuanya dari Partai Demokrat kecuali Charlie Baker dari Massachusetts, tidak memberikan kepastian kapan pelonggaran isolasi wilayah yang mengekang lebih dari 100 juta penduduk itu. Namun, gubernur negara bagian itu menekankan keputusan kapan dan bagaimana membuka ekonomi, termasuk sekolah dan universitas, tetap akan mempertimbangkan kesehatan masyarakat dan bergantung pada sains dibandingkan politik.

Pengumuman tersebut muncul setelah krisis telah mencapai puncaknya. Sedikitnya 1.500 kematian akibat virus corona dilaporkan pada Senin (13/4/2020) dan itu menunjukkan penurunan dari 2.000 kematian selama beberapa hari sebelumnya. Cuomo mengungkapkan, korban meninggal dunia lebih dari 10.000 di negara bagian merupakan hal buruk.

Sedikitnya dua gubernur negara bagian yang terkendala dampak Covid-19 seperti John Bel Edwards dari Louisiana dan JB Pritzker dari Illinois, bersitegang bagaimana otoritas atau memodifikasi perintah tetap di rumah. Pritzker mengungkapkan pembukaan ekonomi harus disertasi dengan kebijakan pembatasan kapasitas di tempat umum dan tempat kerja. “Hal penting dalam keselamatan dan kesehatan,” katanya.

Gubernur Connecticut, Ned Lamont, mengatakan, mereka akan bekerja sama di bidang transportasi dan informasi sehingga kelak akan ada bank data untuk membantu pengawasan terhadap pembukaan bertahap. Hal ini disebabkan rute pelaju utama telah menjadi “koridor Covid-19”. Kerja sama serupa dilaporkan akan dilakukan Negara Bagian California, Washington, dan Oregon di kawasan pesisir barat AS.

Trump, seorang politikus Republik, berulangkali menekankan bahwa rakyat AS harus kembali bekerja secepatnya. Dia menentang keputusan bersama para gubernur, dia menegaskan dirinya memiliki otoritas kuat untuk mengakhiri isolasi wilayah yang menghancurkan ekonomi AS dan mengancam 17 juta rakyat AS tidak memiliki pekerjaan selama tiga pekan.

Tapi, para pakar hukum menyatakan presiden memiliki keterbatasan kekuasaan di bawah Konstitusi AS untuk memerintah rakyatnya kembali bekerja. Kenapa? Itu membutuhkan pembukaan kembali kantor pemerintahan dan transportasi serta pusat bisnis lainnya. Gubernur juga diperlukan untuk membuka kembali bisnis, tetapi Trump mengatakan dirinya memiliki otoritas penuh.

“Presiden AS menyerukan seruan,” kata Trump pada konferensi pers selepas pengumuman para gubernur. “Apa yang dikatakan, kita akan bekerja dengan negara bagian,” ucapnya. Dia tidak menyebutkan secara spesifik klaim otoritas di atas negara bagian atau rencana detail untuk membuka kembali ekonomi. Pemerintahan Trump sebelumnya mengungkapkan upaya pelonggaran isolasi sebelumnya diperkirakan mencapai 1 Mei.

Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di AS telah mencapai 23.000 dan 575.000 kasus infeksi virus mematikan itu. AS sebagai negara terpadat ketiga mencatat jumlah korban terbanyak akibat Covid-19 dibandingkan negara lain.

Korban meninggal dunia umumnya berada di New York. Cuomo mengungkapkan, jika pemerintah melakukan hal bodoh untuk memperlonggar isolasi terlalu cepat, maka hal buruk bisa terjadi di New York. Sebanyak 190.000 kasus positif korona ada di negara bagian itu. Adapun lebih dari 10.000 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di New York.

Akan tetapi, kemajuan yang dicapai akan dengan cepat berbalik jika warga New York tidak mematuhi protokol pembatasan sosial. “Anda bisa membalikkan angka itu dengan bersikap sembrono selama dua atau tiga hari,” katanya. Cuomo menegaskan bahwa dirinya meyakini “yang terburuk telah berakhir” di New York. Jumlah kematian harian di negara bagian itu mencapai 671 orang, yang terendah selama sepekan. “Jika kita terus bersikap cerdas, saya yakin kita berada pada awal jalur menuju normal,” katanya.

Negara-negara di Eropa mulai memperlonggar kebijakan lockdown. Ribuan toko di Austria kembali buka, terutama pusat perkebunan, perbelanjaan, dan warung-warung kecil. Bagaimanapun Pemerintah Austria mengimbau warga agar tetap menjaga jarak dan tidak berkumpul. Sampai berita ini diturunkan, peraturan agar masyarakat tidak meninggalkan rumah juga masih belum dicabut.

Selain Austria, negara Eropa lainnya juga memperlonggar lockdown. Spanyol membolehkan warganya kembali bekerja, sedangkan Denmark membolehkan anak-anak kembali sekolah.

Austria merupakan satu di antara negara yang pertama kali memberlakukan lockdown di Eropa bersamaan dengan Italia sekitar sebulan yang lalu. Austria menyatakan tingkat penularan mulai menurun akhir-akhir ini dengan total kasus 14.000 pasien.

Akhir pekan lalu, Kanselir Sebastian Kurz mengumumkan akan mencabut lockdown secara bertahap. Dalam sebuah surat terbuka, dia berharap Austria dapat melalui krisis ini secepatnya sehingga masyarakat dapat kembali hidup normal.

Sampai kemarin toko berukuran 400 meter persegi sudah diperbolehkan buka kembali. Adapun toko-toko besar kemungkinan akan dibuka pada 1 Mei nanti, sedangkan restoran dan hotel pada pertengahan Mei. Peraturan itu hanya berlaku jika kondisi sudah kembali kondusif.

Spanyol juga menyatakan tingkat penularan mulai melambat meski perkembangannya sedikit. Perdana Menteri Pedro Sanchez menegaskan, negaranya bisa memperlonggar isolasi wilayah jika terjadi kemajuan dalam perang melawan virus korona. (Muh Shamil)
(yuds)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1010 seconds (0.1#10.140)