Khamenei: Negosiasi dengan AS Tidak Bijaksana dan Tak akan Selesaikan Masalah Iran

Sabtu, 08 Februari 2025 - 08:53 WIB
loading...
A A A
Namun, iklim politik di Iran masih terbagi tajam. Banyak anggota parlemen tetap menentang keras perundingan apa pun dengan Washington, dengan alasan kurangnya kepercayaan mendasar antara kedua musuh bebuyutan tersebut.

Khamenei, yang secara konsisten memperingatkan agar tidak menaruh kepercayaan pada AS, menggandakan skeptisismenya, dengan mengatakan bahkan sebelum masa jabatan Trump sebagai presiden, para penandatangan kesepakatan tersebut, termasuk pemerintahan Barack Obama, "tidak mematuhinya."

"Ini adalah pengalaman. Kita harus belajar darinya. Kita memberi konsesi, kita bernegosiasi, kita berkompromi, tetapi kita tidak mencapai hasil yang kita inginkan. Bahkan dengan semua kekurangannya, kesepakatan itu akhirnya dibatalkan, dilanggar, dan dirobek oleh pihak lain," ujar dia dalam kritiknya yang paling keras terhadap masalah tersebut sejak terpilihnya kembali Trump.

“Berunding dengan pemerintah seperti itu tidaklah rasional, bijaksana, atau terhormat.”

Ketika laporan media beredar tentang kemungkinan dimulainya kembali perundingan, Khamenei menegaskan kembali, meskipun Kementerian Luar Negeri Iran secara aktif terlibat dalam diplomasi dengan negara-negara di seluruh dunia, AS tetap menjadi pengecualian.

Dia juga mengeluarkan peringatan keras, jika Washington mengancam keamanan Iran, Teheran akan menanggapinya dengan cara yang sama.

“Mereka membuat pernyataan, mengungkapkan pendapat, dan mengeluarkan ancaman terhadap kami. Jika mereka mengancam kami, kami akan mengancam mereka sebagai balasannya. Jika mereka bertindak berdasarkan ancaman mereka, kami juga akan bertindak. Jika mereka melanggar keamanan negara kami, kami pasti akan melanggar keamanan mereka,” tegas dia.

Kesepakatan nuklir 2015, yang dimediasi kekuatan dunia, berupaya mengekang program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

Namun, pada tahun 2018, pemerintahan Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut, yang memicu kembali ketegangan antara kedua negara.

Di bawah mantan Presiden Joe Biden, berbagai upaya diplomatik dilakukan untuk memulihkan kesepakatan tersebut, dengan beberapa putaran negosiasi yang dimediasi UE di Wina.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Motif Kesepakatan...
3 Motif Kesepakatan Mineral Langka AS dan Ukraina, Salah Satunya Upaya Membayar Utang Perang
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Pemilu Australia Digelar...
Pemilu Australia Digelar dalam Bayang-bayang Kebijakan Donald Trump
Deplu AS Setujui Penjualan...
Deplu AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 Triliun untuk F-16 ke Ukraina
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Tuduh China Sabotase...
Tuduh China Sabotase Kabel Bawah Laut, Taiwan Tuntut Ganti Rugi
Apa Itu New World Order?...
Apa Itu New World Order? Mengungkap Teori Konspirasi Global yang Kontroversial
Rekomendasi
RUU Polri Dianggap Menyimpang:...
RUU Polri Dianggap Menyimpang: Tambah Kekuasaan, Bukan Perbaiki Pengawasan
Hasil Semifinal Piala...
Hasil Semifinal Piala Sudirman 2025: Bagas/Fikri Menang Dramatis, Indonesia vs Korea Selatan 2-2
Cara Masuk Opsi Pengembang...
Cara Masuk Opsi Pengembang di HP vivo, Gampang Banget!
Berita Terkini
3 Motif Kesepakatan...
3 Motif Kesepakatan Mineral Langka AS dan Ukraina, Salah Satunya Upaya Membayar Utang Perang
1 jam yang lalu
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
6 jam yang lalu
4 Alasan Pangeran Harry...
4 Alasan Pangeran Harry Ingin Rekonsiliasi dengan Raja Charles
7 jam yang lalu
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
8 jam yang lalu
Pemilu Australia Digelar...
Pemilu Australia Digelar dalam Bayang-bayang Kebijakan Donald Trump
9 jam yang lalu
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
11 jam yang lalu
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Tolak Rencana Israel Menyerang Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved