Cegah Perang dengan Iran, Senat AS Batasi Kewenangan Militer Trump

Jum'at, 14 Februari 2020 - 08:03 WIB
Cegah Perang dengan Iran, Senat AS Batasi Kewenangan Militer Trump
Cegah Perang dengan Iran, Senat AS Batasi Kewenangan Militer Trump
A A A
WASHINGTON - Senat Amerika Serikat (AS) meloloskan resolusi yang membatasi kewenangan militer Presiden Donald Trump melalui voting. Resolusi ini bertujuan untuk mengendalikan kewenangan Trump dalam menggunakan aksi militer terhadap Iran tanpa persetujuan Kongres.

Hasil pemungutan suara atas resolusi ini adalah 55-45. Delapan senator dari Partai Republik diketahui mendukung resolusi yang dengan keras ditolak oleh Trump.

Dikutip dari CNN, Jumat (14/2/2020), resolusi itu mengarahkan Presiden untuk menghentikan penggunaan Angkatan Bersenjata AS untuk permusuhan terhadap Iran atau bagian mana pun dari pemerintah atau militernya, kecuali secara eksplisit diizinkan oleh deklarasi perang atau otorisasi khusus untuk penggunaan kekuatan militer terhadap Iran.

Resolusi ini termasuk ketentuan yang menyatakan bahwa tidak ada bagian dari resolusi akan ditafsirkan untuk mencegah AS mempertahankan diri dari serangan yang akan terjadi.

Meskipun ada dukungan Republik di Senat, namun, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell sangat menentang langkah itu.

Salah satu senator Partai Republik yang mendukung resolusi ini, Mike Lee, pada Rabu lalu berpendapat bahwa resolusi tersebut tidak bertentangan dengan agenda dan tujuan kebijakan luar negeri Trump.

"Saya mendukung apa yang Presiden lakukan dengan kebijakan luar negeri kita," kata Lee.

"Bagi saya, ini tentang mendukung Presiden Trump dalam kebijakan luar negerinya, dalam upayanya untuk memastikan bahwa kita tidak terlibat terlalu mudah, terlalu cepat, dengan cara yang tidak konstitusional, dalam perang apa pun. Ini sepenuhnya konsisten dengan kebijakannya," imbuhnya.

Sementara kompatriotnya senator dari Partai Demokrat yang mengusulkan resolusi ini, Tim Kaine, berargumen bahwa resolusi itu tidak diarahkan kepada Presiden Trump.

"Itu akan berlaku sama untuk setiap Presiden," tegasnya.

"Ini pada dasarnya tentang Kongres yang memiliki dan mengambil tanggung jawab untuk keputusan paling signifikan yang harus kita buat," imbuhnya.

Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer, pada hari Selasa, berpendapat bahwa bagian di DPR dan Senat akan mengirimkan peringatan ke Gedung Putih, bahkan jika Presiden memveto tindakan tersebut.

"Ini mengirimkan tembakan melintasi busurnya bahwa mayoritas Senat dan mayoritas DPR tidak ingin Presiden mengobarkan perang tanpa persetujuan kongres," katanya.

Sementara pada hari yang sama, Trump memberikan peringatan kepada Senat untuk tidak memberikan lampu hijau atas resolusi itu.

"Sangat penting bagi keamanan negara kita bahwa Senat Amerika Serikat tidak memilih Resolusi Kekuatan Perang Iran," tweetnya.

"Jika tangan saya diikat, Iran akan memiliki kesempatan untuk beraksi," imbuhnya.

Gedung Putih juga mengeluarkan ancaman veto terhadapnya.

Meskipun demikian, resolusi yang diajukan oleh dari Virginia itu berhasil mendapatkan dukungan. Beberapa senator Republik bahkan menandatangani resolusi itu sebagai co-sponsor.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2947 seconds (0.1#10.140)