Trump Ungkap Masyarakat Dunia bisa Tinggal di Gaza, AS Cabut Embargo Senjata Israel
loading...

Presiden AS Donald Trump bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu. Foto/wikimedia commons
A
A
A
WASHINGTON - Ketika ditanya tentang siapa yang dia harapkan untuk tinggal di Jalur Gaza jika semua warga Palestina direlokasi, Trump mengatakan dia “membayangkan masyarakat dunia” akan tinggal di sana.
“Saya pikir seluruh dunia, perwakilan dari seluruh dunia, akan berada di sana, dan mereka akan tinggal di sana. Warga Palestina, juga… akan tinggal di sana. Banyak orang akan tinggal di sana,” ujar Trump.
“Orang-orang yang telah benar-benar hancur, yang tinggal di sana sekarang dapat hidup dengan damai, dalam situasi yang jauh lebih baik, karena mereka hidup di neraka, dan orang-orang itu sekarang akan dapat hidup dengan damai,” ungkap Trump sebelum kembali mengulangi rencananya untuk memindahkan warga Palestina secara paksa ke negara-negara tetangga.
“Saya merasa, meskipun mereka mengatakan tidak, saya merasa raja di Yordania dan (presiden Mesir) akan membuka hati mereka dan akan memberi kita jenis tanah yang kita butuhkan untuk menyelesaikan ini,” tegas Trump, sebelum mengakhiri konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Trump juga mengatakan kepada wartawan, "Saya mengakhiri embargo senjata de facto pemerintahan terakhir atas bantuan militer senilai lebih dari USD1 miliar untuk Israel."
Trump sebelumnya mengonfirmasi pemerintahannya mencabut penangguhan pasokan bom seberat 2.000 pon (900 kg) ke Israel oleh pemerintahan Joe Biden.
Trump juga menekankan dia "senang mengumumkan sore ini, Amerika Serikat menarik diri dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang anti-Semit dan mengakhiri semua dukungan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA)."
Ini bukan pertama kalinya Trump keluar dari badan hak asasi manusia yang berkantor pusat di Jenewa tersebut.
Ketika pemerintahan Trump keluar dari dewan pada tahun 2018, utusan Trump saat itu untuk PBB, Nikki Haley, mengklaim tindakan tersebut disebabkan oleh "bias kronis" terhadap Israel dari badan tersebut, yang terdiri dari 47 negara anggota PBB yang dipilih untuk masa jabatan empat tahun.
Netanyahu kemudian berterima kasih kepada Trump karena membebaskan "amunisi yang telah ditahan dari Israel" oleh pemerintahan Biden.
“Saya pikir seluruh dunia, perwakilan dari seluruh dunia, akan berada di sana, dan mereka akan tinggal di sana. Warga Palestina, juga… akan tinggal di sana. Banyak orang akan tinggal di sana,” ujar Trump.
“Orang-orang yang telah benar-benar hancur, yang tinggal di sana sekarang dapat hidup dengan damai, dalam situasi yang jauh lebih baik, karena mereka hidup di neraka, dan orang-orang itu sekarang akan dapat hidup dengan damai,” ungkap Trump sebelum kembali mengulangi rencananya untuk memindahkan warga Palestina secara paksa ke negara-negara tetangga.
“Saya merasa, meskipun mereka mengatakan tidak, saya merasa raja di Yordania dan (presiden Mesir) akan membuka hati mereka dan akan memberi kita jenis tanah yang kita butuhkan untuk menyelesaikan ini,” tegas Trump, sebelum mengakhiri konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Trump juga mengatakan kepada wartawan, "Saya mengakhiri embargo senjata de facto pemerintahan terakhir atas bantuan militer senilai lebih dari USD1 miliar untuk Israel."
Trump sebelumnya mengonfirmasi pemerintahannya mencabut penangguhan pasokan bom seberat 2.000 pon (900 kg) ke Israel oleh pemerintahan Joe Biden.
Trump juga menekankan dia "senang mengumumkan sore ini, Amerika Serikat menarik diri dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang anti-Semit dan mengakhiri semua dukungan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA)."
Ini bukan pertama kalinya Trump keluar dari badan hak asasi manusia yang berkantor pusat di Jenewa tersebut.
Ketika pemerintahan Trump keluar dari dewan pada tahun 2018, utusan Trump saat itu untuk PBB, Nikki Haley, mengklaim tindakan tersebut disebabkan oleh "bias kronis" terhadap Israel dari badan tersebut, yang terdiri dari 47 negara anggota PBB yang dipilih untuk masa jabatan empat tahun.
Netanyahu kemudian berterima kasih kepada Trump karena membebaskan "amunisi yang telah ditahan dari Israel" oleh pemerintahan Biden.
Lihat Juga :