Otoritas Palestina Bilang AS, Siap Bentrok dengan Hamas demi Kuasai Gaza
loading...
A
A
A
Abu Amr lahir di Jalur Gaza pada tahun 1950. Dia dapat diterima oleh pemerintahan Trump karena dia juga warga negara AS.
Dia memperoleh gelar doktor dari Universitas Georgetown dan menjabat sebagai wakil perdana menteri Palestina dari tahun 2013 hingga 2024.
Abu Amr telah aktif dalam upaya menegaskan kembali otoritas PA di Gaza. Sebelumnya, dia melobi agar tidak mendanai rekonstruksi daerah kantong yang dikepung itu setelah perang tahun 2014.
"Ketika orang berbicara tentang rekonstruksi, orang berbicara tentang kembalinya (Otoritas Palestina) ke Gaza dan Gaza yang dijalankan oleh pemerintah rekonsiliasi... Saya tidak berpikir rekonstruksi akan terjadi jika tidak demikian," ujar dia kepada Wall Street Journal saat itu.
Dorongan PA kepada pemerintahan Trump bahwa mereka siap untuk bentrok dengan Hamas diredam oleh seorang pejabat senior pertahanan AS, yang mengatakan kepada MEE bahwa hal itu terdengar "delusi", seraya menambahkan mereka akan membutuhkan dukungan militer dan kemungkinan pasukan dari negara-negara Arab lain atau kontraktor swasta.
PA didominasi oleh partai Palestina sekuler, Fatah.
Pada tahun 2007, pertempuran pecah antara Fatah dan Hamas setelah Hamas meraih kekuasaan dalam pemilu legislatif Palestina tahun sebelumnya.
Pada akhirnya, Hamas mengonsolidasikan kekuasaannya atas Gaza, dan Fatah di Tepi Barat yang diduduki. Upaya untuk mendamaikan keduanya telah gagal.
Hamas telah mempermalukan Israel dan PA dengan menunjukkan dukungan publiknya di Gaza dan organisasi militer selama pertukaran tahanan yang menarik perhatian selama beberapa pekan terakhir. Unit militer Hamas telah bergerak bebas di Gaza dan mengamankan pertukaran tahanan yang diatur dengan baik di depan kerumunan warga Palestina yang bersorak-sorai.
Tujuan perang Israel yang dinyatakan adalah untuk melenyapkan Hamas.
Dia memperoleh gelar doktor dari Universitas Georgetown dan menjabat sebagai wakil perdana menteri Palestina dari tahun 2013 hingga 2024.
Abu Amr telah aktif dalam upaya menegaskan kembali otoritas PA di Gaza. Sebelumnya, dia melobi agar tidak mendanai rekonstruksi daerah kantong yang dikepung itu setelah perang tahun 2014.
"Ketika orang berbicara tentang rekonstruksi, orang berbicara tentang kembalinya (Otoritas Palestina) ke Gaza dan Gaza yang dijalankan oleh pemerintah rekonsiliasi... Saya tidak berpikir rekonstruksi akan terjadi jika tidak demikian," ujar dia kepada Wall Street Journal saat itu.
AS Ragukan Kekuatan PA
Dorongan PA kepada pemerintahan Trump bahwa mereka siap untuk bentrok dengan Hamas diredam oleh seorang pejabat senior pertahanan AS, yang mengatakan kepada MEE bahwa hal itu terdengar "delusi", seraya menambahkan mereka akan membutuhkan dukungan militer dan kemungkinan pasukan dari negara-negara Arab lain atau kontraktor swasta.
PA didominasi oleh partai Palestina sekuler, Fatah.
Pada tahun 2007, pertempuran pecah antara Fatah dan Hamas setelah Hamas meraih kekuasaan dalam pemilu legislatif Palestina tahun sebelumnya.
Pada akhirnya, Hamas mengonsolidasikan kekuasaannya atas Gaza, dan Fatah di Tepi Barat yang diduduki. Upaya untuk mendamaikan keduanya telah gagal.
Hamas telah mempermalukan Israel dan PA dengan menunjukkan dukungan publiknya di Gaza dan organisasi militer selama pertukaran tahanan yang menarik perhatian selama beberapa pekan terakhir. Unit militer Hamas telah bergerak bebas di Gaza dan mengamankan pertukaran tahanan yang diatur dengan baik di depan kerumunan warga Palestina yang bersorak-sorai.
Tujuan perang Israel yang dinyatakan adalah untuk melenyapkan Hamas.
Lihat Juga :