Selalu Jadi Target Rudal Houthi, Kapal Induk AS USS Harry Truman Terpaksa Melarikan Diri
loading...
A
A
A
"Agresi anti-Yaman ini sejauh ini telah menghasilkan satu tahun kekalahan dan kegagalan bagi musuh, dan satu tahun kemenangan bagi rakyat Yaman. Apa yang telah dilakukan bangsa Yaman dan angkatan bersenjatanya selama setahun terakhir belum pernah terjadi sebelumnya dan tak tertandingi dalam sejarah memerangi intimidasi AS," kata Mashat, dilansir Press TV.
Angkatan bersenjata Yaman yang dikuasai Houthi, katanya, telah menghancurkan mitos tentang ketangguhan militer AS, dan menantang efektivitas kapal induk Amerika.
“Unit rudal dan pesawat nirawak kami telah mengembangkan persenjataan baru, seperti rudal hipersonik Palestine-2 dan pesawat nirawak Yafa. Senjata-senjata baru ini telah mampu menerobos semua sistem rudal anti-udara rezim Zionis,” imbuhnya.
“Yaman kini telah masuk dalam kelompok beberapa negara yang mampu memproduksi rudal hipersonik. Hanya sejumlah kecil negara di seluruh dunia yang memiliki kemampuan untuk memproduksi rudal-rudal ini.”
Bangsa Yaman, kata Mashat, akan menghormati kewajiban agama, fundamental, dan kemanusiaannya dalam mendukung Palestina.
Ia mengatakan demonstrasi pro-Palestina setiap minggu di seluruh Yaman merupakan indikasi kuat solidaritas rakyat Yaman dengan saudara-saudara Palestina mereka.
Seorang anggota terkemuka gerakan perlawanan Ansarullah Yaman atau Houthi juga mengatakan Poros Perlawanan akan melanjutkan perlawanannya terhadap Israel hingga rezim tersebut musnah total.
"Poros Perlawanan akan terus maju, dan tidak akan berhenti begitu operasi dihentikan di satu area," kata Mohammad Ali al-Houthi.
Ia mengatakan rakyat Yaman bersatu dalam mendukung gerakan Ansarullah, dan setiap langkah yang salah terhadap Yaman pasti akan gagal.
Houthi memperingatkan rencana Israel untuk memisahkan sebagian wilayah Suriah dan Lebanon untuk dirinya sendiri dan bahkan merebut tanah di Mesir dan Yordania, karena rezim tersebut berharap presiden AS terpilih Donald Trump akan mendukung ekspansionisme tersebut.
Angkatan bersenjata Yaman yang dikuasai Houthi, katanya, telah menghancurkan mitos tentang ketangguhan militer AS, dan menantang efektivitas kapal induk Amerika.
“Unit rudal dan pesawat nirawak kami telah mengembangkan persenjataan baru, seperti rudal hipersonik Palestine-2 dan pesawat nirawak Yafa. Senjata-senjata baru ini telah mampu menerobos semua sistem rudal anti-udara rezim Zionis,” imbuhnya.
“Yaman kini telah masuk dalam kelompok beberapa negara yang mampu memproduksi rudal hipersonik. Hanya sejumlah kecil negara di seluruh dunia yang memiliki kemampuan untuk memproduksi rudal-rudal ini.”
Bangsa Yaman, kata Mashat, akan menghormati kewajiban agama, fundamental, dan kemanusiaannya dalam mendukung Palestina.
Ia mengatakan demonstrasi pro-Palestina setiap minggu di seluruh Yaman merupakan indikasi kuat solidaritas rakyat Yaman dengan saudara-saudara Palestina mereka.
Seorang anggota terkemuka gerakan perlawanan Ansarullah Yaman atau Houthi juga mengatakan Poros Perlawanan akan melanjutkan perlawanannya terhadap Israel hingga rezim tersebut musnah total.
"Poros Perlawanan akan terus maju, dan tidak akan berhenti begitu operasi dihentikan di satu area," kata Mohammad Ali al-Houthi.
Ia mengatakan rakyat Yaman bersatu dalam mendukung gerakan Ansarullah, dan setiap langkah yang salah terhadap Yaman pasti akan gagal.
Houthi memperingatkan rencana Israel untuk memisahkan sebagian wilayah Suriah dan Lebanon untuk dirinya sendiri dan bahkan merebut tanah di Mesir dan Yordania, karena rezim tersebut berharap presiden AS terpilih Donald Trump akan mendukung ekspansionisme tersebut.