5 Cara Kejam Israel Mengintegrasikan Warga Keturunan Arab dalam Negara Zionis

Kamis, 02 Januari 2025 - 14:15 WIB
loading...
5 Cara Kejam Israel...
Israel melakukan berbagai cara kejam untuk mengintegrasikan warga keturunan Arab. Foto/X/@SeriousEffect7
A A A
GAZA - Sebanyak dua juta penduduk Israel merupakan keturunan Arab. Itu mencapai 21 persen dari komposisi warga Zionis.

Namun, Israel melakukan berbagai cara kejam untuk mengintegrasi warga keturunan Palestina kedalam masyarakat Zionis.

5 Cara Kejam Israel Mengintegrasikan Warga Keturunan Arab dalam Negara Zionis

1. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Ibrani bagi Warga Palestina

Pemerintah Israel telah mengumumkan inisiatif senilai USD202 juta untuk meningkatkan kemampuan bahasa Ibrani di antara warga Palestina di Israel.

Program ini bertujuan untuk "mendorong integrasi sosial dan mengurangi kejahatan" di komunitas Arab, demikian dilaporkan Jewish News Syndicate (JNA) yang mengutip pernyataan bersama dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Kementerian Pendidikan.

"Kemahiran berbahasa Ibrani sangat penting untuk integrasi penuh ke dalam masyarakat Israel," kata pernyataan itu.

2. Meningkatkan Kerja Sama Komunitas Yahudi dan Arab

Netanyahu dikutip mengatakan bahwa rencana itu adalah "langkah strategis" menuju integrasi "orang Arab Israel" ke dalam masyarakat dan mengatasi meningkatnya angka kejahatan. Menggambarkannya sebagai "investasi keuangan besar," ia menegaskan bahwa hal itu akan berdampak langsung pada integrasi dan kerja sama antara komunitas Yahudi dan Arab.

Program ini akan difokuskan pada peningkatan pelatihan guru, peningkatan metode pengajaran dan penilaian, dan peningkatan keterampilan berbicara bahasa Ibrani. Menteri Pendidikan Yoav Kisch menyebutnya sebagai kesempatan untuk "memungkinkan pertumbuhan bagi komunitas Arab dan memperkuat masyarakat Israel secara keseluruhan."

3. Mewajibkan Bahasa Ibrani dalam Pekerjaan

Melansir Middle East Monitor, Menteri Kesetaraan Sosial May Golan sementara itu mencatat bahwa rencana itu "termasuk langkah-langkah penegakan hukum untuk memastikan siswa berbahasa Arab benar-benar belajar bahasa Ibrani sebagai bagian dari kerangka kerja wajib."

Pernyataan pemerintah pendudukan menekankan bahwa keterampilan bahasa Ibrani yang lebih baik akan menciptakan peluang kerja baru bagi orang Arab, meningkatkan akses ke layanan penting, dan mendorong kolaborasi antarmasyarakat. Kementerian Pendidikan akan mengawasi pelaksanaan program tersebut, dengan fokus pada pembentukan sistem manajemen yang efektif untuk menjamin keberhasilannya.

Baca Juga: 25 Tahun Putin Berkuasa

4. Menghapus Kebiasaan Berbahasa Arab

Ada lebih dari dua juta warga Palestina dengan kewarganegaraan Israel, yang merupakan sekitar 21 persen dari populasi Israel.

Meskipun bahasa Arab adalah bahasa pertama bagi banyak warga negara ini, kemahiran bahasa Ibrani sering dianggap penting untuk mengakses pendidikan tinggi, pekerjaan, dan layanan negara. Namun, meskipun memiliki hak hukum yang sama dengan warga negara Yahudi, banyak yang terus menghadapi diskriminasi dan kerugian sosial ekonomi.

5. Menjadikan Warga Israel Keturunan Arab Tetap Kelas Dua

Menurut Human Rights Watch (HRW), Israel mempertahankan "struktur kewarganegaraan dua tingkat dan pemisahan kewarganegaraan dan kewarganegaraan mengakibatkan warga negara Palestina memiliki status yang lebih rendah daripada warga negara Yahudi secara hukum.

Ini, kelompok hak asasi menambahkan, adalah bagian dari sistem apartheid yang diberlakukan Israel kepada warga Palestina, yang "direkayasa secara sengaja" dan "memajukan tujuan dominasi".
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0973 seconds (0.1#10.140)