Pakar Terorisme Bingung, Taleb Abdulmohsen Murtad dan Ateis tapi Serang Pasar Natal Jerman

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:56 WIB
loading...
Pakar Terorisme Bingung,...
Taleb Jawad Al Abdulmohsen (50), tersangka serangan mobil terhadap pasar Natal di Magdeburg, Jerman, merupakan pria murtad dan ateis asal Arab Saudi. Foto/X/One India
A A A
BERLIN - Taleb Jawad Al Abdulmohsen (50), tersangka serangan mobil terhadap pasar Natal di Magdeburg, Jerman, merupakan pria murtad dan ateis asal Arab Saudi. Latar belakangnya ini justru membuat pakar terorisme Jerman kebingungan menentukan motif serangan.

Lima orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka setelah Taleb menabraki kerumunan orang di pasar Natal dengan mobil BMW hitam sewaan pada Jumat malam. Dia telah ditangkap dan ditahan polisi.

Pihak berwenang Jerman enggan menyebutkan identitas lengkapnya, dan hanya mengatakan bahwa dia adalah seorang dokter Arab Saudi yang telah tinggal di Jerman selama hampir dua dekade dan dia bertindak sendiri dalam serangan Jumat malam.



Media lokal melaporkan Taleb merupakan seorang dokter spesialis psikiatri dan psikoterapi.

Akun X Taleb menggambarkan dirinya sebagai orang yang keluar dari Islam atau murtad dan menyatakan dirinya ateis.

Akun itu dipenuhi dengan tweet yang berfokus pada tema-tema anti-Islam dan kritik terhadap agama tersebut, sambil membagikan ucapan selamat kepada para Muslim yang meninggalkan agama Islam.

Jejak digitalnya juga menunjukkan simpati pada Israel dengan me-retweet juru bicara militer Israel yang berbahasa Arab.

Taleb telah mengkritik otoritas Jerman, dengan mengatakan bahwa mereka telah gagal melakukan cukup banyak hal untuk memerangi "Islamisme Eropa”.

Dia juga menyuarakan dukungannya untuk Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang berhaluan kanan ekstrem dan anti-imigran.

Beberapa orang menggambarkan Taleb sebagai seorang aktivis yang membantu para wanita ateis Saudi melarikan diri dari tanah air mereka. Baru-baru ini, dia tampak fokus pada teorinya bahwa otoritas Jerman telah menargetkan para pencari suaka Saudi.

Pakar terorisme terkemuka Jerman, Peter Neumann, mengaku bingung dengan motif serangan oleh tersangka. Dia belum pernah bertemu sosok tersangka dalam aksi kekerasan massal dengan profil yang seperti itu.

“Setelah 25 tahun berkecimpung dalam ‘urusan’ ini, Anda pikir tidak ada yang bisa mengejutkan Anda lagi. Namun, seorang mantan Muslim Saudi berusia 50 tahun yang tinggal di Jerman Timur, mencintai AfD, dan ingin menghukum Jerman atas toleransinya terhadap kaum Islamis—itu benar-benar tidak ada dalam radar saya,” tulisnya, seperti dikutip AP, Minggu (22/12/2024).

Pada hari Sabtu, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan kepada wartawan: “Pada titik ini, kami hanya dapat mengatakan dengan pasti bahwa pelakunya jelas-jelas Islamofobia—kami dapat mengonfirmasinya. Segala hal lainnya adalah masalah untuk penyelidikan lebih lanjut dan kami harus menunggu.”

Sebuah organisasi berbasis di Jerman bernama Atheist Refugee Relief mengatakan bahwa tersangka penyerang itu bukan bagian dari kelompok tersebut dan mengklaim bahwa dia membuat “banyak tuduhan dan klaim” terhadapnya dan mantan anggota, yang menurutnya salah.

Awalnya, kata organisasi tersebut, ada rencana untuk bekerja sama mengoordinasikan bantuan bagi para pengungsi ateis dari Arab Saudi. Namun, kerja sama ini gagal.

"Kami menjauhkan diri darinya dengan tegas," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan di situs webnya, seraya menambahkan bahwa anggota Atheist Refugee Relief mengajukan tuntutan pidana terhadapnya pada tahun 2019 menyusul "fitnah dan serangan verbal yang paling keji."
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Fakta Pembunuhan Muslim...
3 Fakta Pembunuhan Muslim di Prancis yang Gegerkan Dunia, Pemicunya Islamofobia?
Begini Hubungan Kerabat...
Begini Hubungan Kerabat Raja Salman dengan Pangeran Arab Saudi Si Sleeping Prince yang Koma 20 Tahun
Arab Saudi dan Qatar...
Arab Saudi dan Qatar Umumkan Akan Lunasi Utang Suriah Rp252,8 Miliar
Citra Satelit Ungkap...
Citra Satelit Ungkap Kemajuan Mencengangkan Proyek NEOM Mohammed bin Salman Senilai Rp8.418 Triliun
85 Persen Insiatif Visi...
85 Persen Insiatif Visi 2030 Sudah Tercapai, Akankah Citra Saudi Berubah?
5 Fakta Pangeran Al...
5 Fakta Pangeran Al Waleed, Sleeping Prince yang Sudah Koma 19 Tahun
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Penyebab Spanyol Blackout...
Penyebab Spanyol Blackout Masih Misteri, Ini Dugaannya
Rekomendasi
5 Drama Korea Paling...
5 Drama Korea Paling Dinanti Mei 2025, dari Romantis hingga Thriller Wajib Masuk Watchlist!
Roy Suryo Ngaku Bertemu...
Roy Suryo Ngaku Bertemu Langsung Pengunggah Ijazah Jokowi di Medsos
Pengguna Mobil Listrik...
Pengguna Mobil Listrik Makin Marak, SPKLU dari Jepang Perluas Infrastruktur
Berita Terkini
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
41 menit yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
2 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
3 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
3 jam yang lalu
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
4 jam yang lalu
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
5 jam yang lalu
Infografis
Militer Israel dan Hizbullah...
Militer Israel dan Hizbullah Lebanon kembali Saling Serang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved