Rusia Marah Jenderalnya Dibunuh: Negara-negara NATO Jadi Target Sah!
loading...
A
A
A
Dua menyatakan bahwa menurut logika yang digunakan The Times, seluruh manajemennya kini dapat dianggap sebagai "target militer yang sah" bagi Rusia, bersama dengan semua pengambil keputusan Barat.
"Semua pengambil keputusan NATO dari negara-negara yang memberikan bantuan militer kepada Bandera Ukraina berpartisipasi dalam perang hibrida atau konvensional melawan Rusia," paparnya, merujuk pada Stepan Bandera, tokoh nasionalis yang dianggap Rusia sebagai antek Nazi.
"Semua individu ini dapat dan harus dianggap sebagai target militer yang sah bagi negara Rusia," imbuh Medvedev.
"Orang-orang yang melakukan kejahatan terhadap Rusia selalu memiliki kaki tangan, termasuk di media."
"Dan mereka juga kini menjadi target militer yang sah. Ini mungkin termasuk para serigala dari The Times, yang dengan pengecut bersembunyi di balik editorial...Jadi, berhati-hatilah! Bagaimanapun, banyak hal bisa terjadi di London,” paparnya.
Pihak berwenang Rusia telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas kematian Kirillov dan mengajukan tuntutan pembunuhan, terorisme, dan perdagangan senjata ilegal.
Pada hari Rabu, Komite Investigasi mengumumkan telah menahan seorang warga negara Uzbekistan berusia 29 tahun yang diduga melakukan serangan tersebut.
Menurut para penyelidik, tersangka mengakui bahwa dia telah direkrut oleh SBU (dinas intelijen Ukraina), dan setuju untuk melakukan pengeboman dengan imbalan hadiah sebesar USD100.000 dan perjalanan yang aman ke Uni Eropa.
Lihat Juga: Ukraina Dalangi Pembunuhan Jenderal Kirillov, Sukses Kerjai Rusia tapi Tak Ubah Hasil Perang
"Semua pengambil keputusan NATO dari negara-negara yang memberikan bantuan militer kepada Bandera Ukraina berpartisipasi dalam perang hibrida atau konvensional melawan Rusia," paparnya, merujuk pada Stepan Bandera, tokoh nasionalis yang dianggap Rusia sebagai antek Nazi.
"Semua individu ini dapat dan harus dianggap sebagai target militer yang sah bagi negara Rusia," imbuh Medvedev.
"Orang-orang yang melakukan kejahatan terhadap Rusia selalu memiliki kaki tangan, termasuk di media."
"Dan mereka juga kini menjadi target militer yang sah. Ini mungkin termasuk para serigala dari The Times, yang dengan pengecut bersembunyi di balik editorial...Jadi, berhati-hatilah! Bagaimanapun, banyak hal bisa terjadi di London,” paparnya.
Pihak berwenang Rusia telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas kematian Kirillov dan mengajukan tuntutan pembunuhan, terorisme, dan perdagangan senjata ilegal.
Pada hari Rabu, Komite Investigasi mengumumkan telah menahan seorang warga negara Uzbekistan berusia 29 tahun yang diduga melakukan serangan tersebut.
Menurut para penyelidik, tersangka mengakui bahwa dia telah direkrut oleh SBU (dinas intelijen Ukraina), dan setuju untuk melakukan pengeboman dengan imbalan hadiah sebesar USD100.000 dan perjalanan yang aman ke Uni Eropa.
Lihat Juga: Ukraina Dalangi Pembunuhan Jenderal Kirillov, Sukses Kerjai Rusia tapi Tak Ubah Hasil Perang
(mas)