Cegah Penyebaran Virus Wuhan, AS Screening Pelancong Asal China

Sabtu, 18 Januari 2020 - 10:32 WIB
Cegah Penyebaran Virus Wuhan, AS Screening Pelancong Asal China
Cegah Penyebaran Virus Wuhan, AS Screening Pelancong Asal China
A A A
WASHINGTON - Otoritas Amerika Serikat (AS) akan mulai melakukan screening penumpang yang tiba dengan penerbangan langsung atau transit dari kota China. Negeri Tirai Bambu itu menjadi pusat penyebaran virus SARS misterius atau virus Wuhan yang telah mematikan dua orang sejauh ini.

Para wisatawan dari Wuhan, China, ke AS akan menjalani pemeriksaan awal untuk mengetahui gejala-gejala terkait dengan virus coronavirus baru di tiga bandara yaitu San Francisco, JFK New York dan Los Angeles.

"China sekarang telah melaporkan 45 kasus terkait dengan virus itu," kata pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Nancy Messonnier dalam siarannya persnya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (18/1/2020).

Sebagian besar kasus tersebut terkait dengan makanan laut dan pasar hewan hidup di Wuhan, sementara dua kasus telah ditemukan di Thailand dan satu di Jepang.

CDC mengatakan bahwa berdasarkan informasi saat ini, risiko bagi orang Amerika terjangkit virus Wuhan, yang dikenal dengan nama teknisnya 2019-nCoV, saat ini dianggap rendah. Namun demikian hal itu meningkatkan tindakan pencegahan.

CDC akan mengerahkan 100 staf tambahan ke tiga bandara, dengan penumpang yang masuk diminta untuk mengisi kuesioner dan mengirimkannya ke pemeriksaan suhu.

"Mereka yang menunjukkan tanda-tanda kemungkinan akan dipindahkan ke fasilitas lain untuk skrining tambahan dan tes diagnostik cepat," kata Messonnier.

Messonnier mengatakan bahwa tes ini saat ini akan memakan waktu sekitar satu hari, tetapi itu akan menjadi lebih cepat cepat ketika alat diagnostik meningkat.

Badan kesehatan PBB mengatakan bahwa wabah penyakit itu berasal dari jenis virus yang belum pernah terlihat sebelumnya yang termasuk dalam keluarga besar virus mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih serius seperti SARS.

Menurut Arnaud Fontanet, kepala departemen epidemiologi Institut Pasteur di Paris, virus jenis baru ini adalah jenis virus korona ketujuh yang diketahui yang dapat menjangkiti manusia.

Wabah ini telah menimbulkan kekhawatiran karena berhubungan dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan 349 orang di daratan China dan 299 lainnya di Hong Kong pada 2002-2003.

Fontanet menambahkan bahwa coronavirus tampaknya lebih lemah daripada SARS dalam bentuknya saat ini. Meski begitu ia memperingatkan bahwa virus itu bisa bermutasi menjadi strain yang lebih ganas.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3753 seconds (0.1#10.140)