Bashar al-Assad Kabur dari Suriah ke Moskow, Diberi Suaka oleh Rusia

Senin, 09 Desember 2024 - 06:55 WIB
loading...
Bashar al-Assad Kabur...
Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, dan keluarganya tiba di Moskow. Mereka diberi suaka oleh pemerintah Rusia. Foto/via NDTV
A A A
MOSKOW - Bashar al-Assad, Presiden Suriah yang digulingkan, dan keluarganya telah mendarat di Moskow dan diberi suaka oleh pemerintah Rusia.

Dia melarikan diri atau kabur setelah para pemberontak yang dipimpin kelompok Islamis menguasai negara Suriah.

"Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow," kata seorang sumber Kremlin kepada kantor berita TASS dan RIA Novosti, Senin (9/12/2024).

"Rusia memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan," ujarnya.

Baca Juga: Tamat Sudah Rezim Assad, Rusia dan Iran Gagal Sokong Suriah

Sebelum dipastikan berada di Mosokw, muncul desas-desus di media sosial dengan pelacak penerbangan yang berspekulasi tentang keberadaan Assad yang misterius hampir sepanjang hari Minggu.

Menurut data situs Flightradar, sebuah pesawat Syrian Air lepas landas dari bandara Damaskus pada waktu Ibu Kota Suriah, Damaskus, direbut oleh pemberontak.

Pesawat itu awalnya terbang menuju wilayah pesisir Suriah, benteng sekte Alawite—komunitasnya Assad—, tetapi kemudian berbalik arah secara tiba-tiba dan terbang ke arah yang berlawanan selama beberapa menit sebelum menghilang dari peta.

Perubahan arah yang tiba-tiba dan hilangnya pesawat dari pelacakan dapat mengindikasikan bahwa pesawat itu telah ditembak jatuh, atau bahwa pesawat itu telah mematikan transpondernya.

Dengan Assad dan keluarganya sekarang berada di Rusia, jelas bahwa pesawat itu telah mematikan transpondernya.

Kepergian Assad terjadi kurang dari dua minggu setelah kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menantang lebih dari lima dekade pemerintahan keluarga Assad dengan serangan kilat.

"Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath, dan 13 tahun kejahatan, tirani, dan pengungsian, hari ini kami umumkan berakhirnya periode gelap ini dan dimulainya era baru bagi Suriah," kata faksi pemberontak di Telegram.

Pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani, mengunjungi Masjid Umayyah yang menjadi ikon Damaskus, saat massa menyambutnya dengan senyuman dan pelukan. HTS berakar pada cabang al-Qaeda di Suriah.

Dianggap sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Barat, HTS telah berupaya melembutkan citranya dalam beberapa tahun terakhir.

Di seluruh Suriah, orang-orang merobohkan patung Hafez al-Assad, ayah Bashar al-Assad dan pendiri sistem pemerintahan yang diwarisinya.

Selama 50 tahun terakhir di Suriah, kecurigaan sekecil apa pun terhadap perbedaan pendapat dapat membuat seseorang dipenjara atau terbunuh.

Saat pemberontak memasuki ibu kota, HTS mengatakan para milisinya membobol penjara di pinggiran Damaskus, mengumumkan "berakhirnya era tirani di penjara Sednaya", yang telah menjadi sebutan untuk pelanggaran paling gelap di era Assad.

Penyelidik kejahatan perang PBB pada hari Minggu menggambarkan jatuhnya Assad sebagai "awal baru yang bersejarah" bagi warga Suriah, mendesak mereka yang mengambil alih untuk memastikan "kekejaman" yang dilakukan di bawah pemerintahannya tidak terulang.

Perkembangan pesat itu terjadi hanya beberapa jam setelah HTS mengatakan telah merebut kota strategis Homs, tempat para tahanan juga dibebaskan. Homs adalah kota besar ketiga yang direbut oleh para pemberontak, yang memulai serangan mereka pada tanggal 27 November.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terus mencermati "peristiwa luar biasa" yang terjadi di Suriah, kata Gedung Putih.

Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan bahwa Assad telah "melarikan diri dari negaranya" setelah kehilangan dukungan Rusia.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Apa Rusia Membantu Padamkan...
Apa Rusia Membantu Padamkan Kebakaran Israel?
Didukung Rusia, Tetangga...
Didukung Rusia, Tetangga Indonesia Ini Resmi Ajukan Diri Gabung BRICS
Kenapa Kashmir Jadi...
Kenapa Kashmir Jadi Rebutan 3 Negara Besar? Berikut Penjelasannya
Pakistan Bombardir India,...
Pakistan Bombardir India, New Delhi Siaga Tinggi
Rekomendasi
2 Atlet Biliar Indonesia...
2 Atlet Biliar Indonesia Terus Berjuang di 13th World Heyball Masters Grand Final
Wamenkop Jadi Ketua...
Wamenkop Jadi Ketua Pelaksana Harian Kopdes Merah Putih
Atep Puji Kejuaraan...
Atep Puji Kejuaraan Bulu Tangkis Bupati Sumedang Open 2025
Berita Terkini
Pertama Kali, India...
Pertama Kali, India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel dalam Perang Melawan Pakistan
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Perang Makin Panas,...
Perang Makin Panas, Giliran India Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Pakistan
9 Fakta Unik Paus Leo...
9 Fakta Unik Paus Leo XIV yang Bikin Dunia Terbelalak
Ini Pidato Pertama Paus...
Ini Pidato Pertama Paus Leo XIV usai Terpilih
Profil Robert Prevost,...
Profil Robert Prevost, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Infografis
Peralatan Militer dari...
Peralatan Militer dari Berbagai Pangkalan AS Dikirim ke Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved