Ini 5 Negara yang Buang Limbah Nuklir ke Laut, 2 di Antaranya Terlibat Perang Dingin
loading...
A
A
A
Limbah nuklir Prancis dibuang ke laut di sekitar Laut Utara dan Laut Tengah. Salah satu lokasi pembuangan utama La Hague, yang merupakan pusat pengolahan bahan bakar nuklir utama Prancis.
Sejak 1960-an, limbah cair radioaktif diproses dan sebagian dibuang ke laut di area La Hague.
Prancis secara resmi menghentikan pembuangan limbah nuklir ke laut pada 1978 setelah ikut menandatangani Konvensi London 1972 yang mulai memperkenalkan pembatasan yang lebih ketat terkait pembuangan limbah ke laut.
Jepang mulai membuang limbah nuklir ke Laut Pasifik pada April 2023.
Pembuangan tersebut dilakukan oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO) dari fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang rusak akibat bencana tsunami pada tahun 2011.
Limbah yang dibuang ke laut adalah air yang telah diproses dan diperlakukan untuk mengurangi radioaktivitasnya, tetapi masih mengandung tritium, sebuah isotop radioaktif hidrogen yang sulit dihilangkan.
Proses pembuangan ini telah menimbulkan kontroversi dan protes internasional, terutama dari negara-negara tetangga seperti China dan Korea Selatan, serta dari kelompok-kelompok peduli lingkungan.
Namun, pihak Jepang dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengeklaim bahwa pembuangan limbah tersebut aman dan tidak akan membahayakan lingkungan atau kesehatan manusia jika dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Sejak 1960-an, limbah cair radioaktif diproses dan sebagian dibuang ke laut di area La Hague.
Prancis secara resmi menghentikan pembuangan limbah nuklir ke laut pada 1978 setelah ikut menandatangani Konvensi London 1972 yang mulai memperkenalkan pembatasan yang lebih ketat terkait pembuangan limbah ke laut.
5. Jepang
Jepang mulai membuang limbah nuklir ke Laut Pasifik pada April 2023.
Pembuangan tersebut dilakukan oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO) dari fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang rusak akibat bencana tsunami pada tahun 2011.
Limbah yang dibuang ke laut adalah air yang telah diproses dan diperlakukan untuk mengurangi radioaktivitasnya, tetapi masih mengandung tritium, sebuah isotop radioaktif hidrogen yang sulit dihilangkan.
Proses pembuangan ini telah menimbulkan kontroversi dan protes internasional, terutama dari negara-negara tetangga seperti China dan Korea Selatan, serta dari kelompok-kelompok peduli lingkungan.
Namun, pihak Jepang dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengeklaim bahwa pembuangan limbah tersebut aman dan tidak akan membahayakan lingkungan atau kesehatan manusia jika dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
(mas)