Warga Iran Marah dengan Cara Pemerintah Tangani Tragedi Pesawat

Sabtu, 11 Januari 2020 - 23:01 WIB
Warga Iran Marah dengan Cara Pemerintah Tangani Tragedi Pesawat
Warga Iran Marah dengan Cara Pemerintah Tangani Tragedi Pesawat
A A A
TEHERAN - Warga Iran menggunakan media sosial untuk mengungkapkan kemarahannya pada pemerintah yang dianggap menutupi kebenaran tentang tragedi pesawat Ukraina.

Iran mengakui pesawat penumpang itu ditembak jatuh oleh rudal secara tidak sengaja setelah serangan rudal Iran pada target Amerika Serikat (AS) di Irak. Otoritas menyatakan pertahanan udara Iran menembak secara salah saat siaga tinggi setelah serangan ke Irak itu.

Sebanyak 176 orang tewas dalam tragedi pesawat tersebut. Ekspresi duka cita atas tragedi itu oleh Pemimpin Tertinggi dan Presiden Iran Hassan Rouhani gagal meredam kemarahan publik.

"Ini tragedi nasional. Cara otoritas menangani dan ini diumumkan oleh otoritas bahkan lebih tragis," ujar Ali Ansari, ulama moderat yang dikutip kantor berita ILNA.

Banyak warga Iran mempertanyakan mengapa otoritas tidak menutup bandara Teheran dan ruang udara Iran saat mereka waspada atas pembalasan setelah serangan rudal itu.

Tak ada korban jiwa dalam serangan Iran di Irak pada 3 Januari sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan Iran Qassem Soleimani di Baghdad.

"Mereka sangat hati-hati tidak membunuh satu pun warga AS dalam pembalasan mereka untuk Soleimani. Tapi mereka tidak menutup bandara? Ini menunjukkan seberapa jauh rezim ini peduli pada rakyat Iran," tutur Mira Sedaghati di Teheran.

Pernyataan militer Iran menyatakan pesawat Ukraina itu secara salah dianggap "target musuh" setelah bergerak menuju pangkalan militer Garda Revolusi dekat Teheran. Militer Iran menyatakan ini kesalahan manusia dan tidak disengaja.

"Tidak disengaja? Apa itu artinya? Mereka menutupi berita sangat tragis ini selama beberapa hari hanya untuk meratapi Soleimani. Kalian memalukan," kata Reza Ghadyani di kota Tabriz.

Sejumlah warga Iran menuntut para pejabat mengundurkan diri dan menolak permintaan maaf pemerintah terkait tragedi itu. "Hanya pengunduran diri," tweet warga Iran Sadeq di akun Twitternya.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5231 seconds (0.1#10.140)