Mengenal Admiral Kuznetsov, Satu-satunya Kapal Induk Rusia yang Bobrok Sejak 2017
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kapal induk menjadi salah satu komponen persenjataan militer kuat yang tidak dimiliki banyak negara di dunia. Keberadaannya yang terbatas ini dimiliki salah satunya oleh Rusia dengan nama Admiral Kuznetsov.
Sayangnya, kapal induk Admiral Kuznetsov sudah tidak lagi berlayar sejak 2017. Kapal itu bobrok dan perbaikannya dilaporkan terhambat oleh dugaan korupsi para oknum pejabat militer.
Mengutip National Interest, awalnya Admiral Kuznetsov ditarik dari layanan tempur karena menjalani perbaikan untuk memperpanjang masa pakainya selama seperempat abad lagi.
Namun, perbaikan tersebut tidak berjalan mulus, sehingga membuat kapal terbengkalai dan belum berlayar lagi selama bertahun-tahun.
Admiral Kuznetsov merupakan sebuah kapal induk yang telah ditugaskan Angkatan Laut Rusia. Kapal ini dulunya dibangun di Galangan Kapal Laut Hitam di Nikolayev.
Mengutip laman Naval Technology, Admiral Kuznetsov diluncurkan pada 1985 dan menjadi satu-satunya kapal induk di Angkatan Laut Rusia.
Desain lambung kapal didasarkan pada Admiral Gorshkov yang diluncurkan tahun 1982, tetapi lebih besar dengan bobot muatan penuh sebesar 58.500 ton.
Admiral Kuznetsov memiliki panjang 284 meter, lebar 72,3 meter, dan draft 9,14 meter. Kapal ini memiliki luas dek penerbangan sekitar 14.700 meter persegi dan dilengkapi kabel arrester.
Ia dibekali tenaga konvensional dan memiliki delapan boiler serta empat turbin uap. Masing-masing dilaporkan mampu menghasilkan 50.000 hp dan menggerakkan empat poros dengan baling-baling bernada tetap.
Komponen tersebut membuatnya mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 29 knot. Sementara untuk jarak tempuh maksimalnya adalah 8.500 mil pada kecepatan 18 knot.
Admiral Kuznetsov dibekali radar akuisisi target udara dan permukaan, radar kontrol penerbangan, radar navigasi hingga radar kontrol tembakan. Selain itu, ada juga sistem anti kapal selam Udav-1 dengan 60 roket anti-kapal selam.
Kapal induk Rusia ini memiliki sistem rudal anti-kapal yang dibekali 12 peluncur rudal antar-permukaan. Lalu, ada rudal Granit (NATO SS-N-19 Shipwreck) yang diklaim memiliki jangkauan hingga 400 km dan bisa membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir.
Admiral Kuznetsov memiliki system pertahanan udara, yakni Klinok Air Defense dengan 24 peluncur vertikal dan 192 rudal. Keberadaannya mampu melindungi kapal dari ancaman rudal, pesawat, ataupun jenis kapal perang lainnya milik musuh.
Ia telah memulai program perbaikan dan modernisasi pada kuartal pertama tahun 2017. Tujuan utama perbaikan adalah untuk memperpanjang masa pakainya hingga 25 tahun ke depan.
Akan tetapi, pada proses perbaikannya, Admiral Kuznetsov dilaporkan mengalami banyak masalah. Di tengah banyaknya kecelakaan dan penundaan dalam perbaikannya, kapal ini masih tidak beroperasi dan diprediksi sejumlah pihak tidak akan pernah berlayar lagi.
Melihat ketidakpastian dari nasib Admiral Kuznetsov, Rusia dilaporkan sedang mengkaji perancangan kapal induk baru agar bisa menyaingi Amerika Serikat.
Mantan Wakil Kepala Staf Utama Angkatan Laut Rusia, Laksamana Madya Vladimir Pepelyaev, mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia harus mampu membangun kapal induk yang menjanjikan dengan bobot 70 hingga 90 ribu ton dan menempatkan varian jet tempur Su-57 di atasnya.
Mengutip Eurasian Times, pada tahun 2017 Moskow meluncurkan rencana untuk membangun "kapal induk terbesar di dunia" yang dipandang sebagai upaya untuk bersaing dengan kapal induk kelas Nimitz milik Amerika Serikat.
Konsepnya dijuluki "Shtorm" dan dirancang berukuran hampir sama dengan kapal induk yang dioperasikan Amerika dengan bobot benaman 100.000 ton.
Sayangnya, kapal induk Admiral Kuznetsov sudah tidak lagi berlayar sejak 2017. Kapal itu bobrok dan perbaikannya dilaporkan terhambat oleh dugaan korupsi para oknum pejabat militer.
Mengutip National Interest, awalnya Admiral Kuznetsov ditarik dari layanan tempur karena menjalani perbaikan untuk memperpanjang masa pakainya selama seperempat abad lagi.
Namun, perbaikan tersebut tidak berjalan mulus, sehingga membuat kapal terbengkalai dan belum berlayar lagi selama bertahun-tahun.
Kapal Induk Admiral Kuznetsov
Admiral Kuznetsov merupakan sebuah kapal induk yang telah ditugaskan Angkatan Laut Rusia. Kapal ini dulunya dibangun di Galangan Kapal Laut Hitam di Nikolayev.
Mengutip laman Naval Technology, Admiral Kuznetsov diluncurkan pada 1985 dan menjadi satu-satunya kapal induk di Angkatan Laut Rusia.
Desain lambung kapal didasarkan pada Admiral Gorshkov yang diluncurkan tahun 1982, tetapi lebih besar dengan bobot muatan penuh sebesar 58.500 ton.
Admiral Kuznetsov memiliki panjang 284 meter, lebar 72,3 meter, dan draft 9,14 meter. Kapal ini memiliki luas dek penerbangan sekitar 14.700 meter persegi dan dilengkapi kabel arrester.
Ia dibekali tenaga konvensional dan memiliki delapan boiler serta empat turbin uap. Masing-masing dilaporkan mampu menghasilkan 50.000 hp dan menggerakkan empat poros dengan baling-baling bernada tetap.
Komponen tersebut membuatnya mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 29 knot. Sementara untuk jarak tempuh maksimalnya adalah 8.500 mil pada kecepatan 18 knot.
Admiral Kuznetsov dibekali radar akuisisi target udara dan permukaan, radar kontrol penerbangan, radar navigasi hingga radar kontrol tembakan. Selain itu, ada juga sistem anti kapal selam Udav-1 dengan 60 roket anti-kapal selam.
Kapal induk Rusia ini memiliki sistem rudal anti-kapal yang dibekali 12 peluncur rudal antar-permukaan. Lalu, ada rudal Granit (NATO SS-N-19 Shipwreck) yang diklaim memiliki jangkauan hingga 400 km dan bisa membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir.
Admiral Kuznetsov memiliki system pertahanan udara, yakni Klinok Air Defense dengan 24 peluncur vertikal dan 192 rudal. Keberadaannya mampu melindungi kapal dari ancaman rudal, pesawat, ataupun jenis kapal perang lainnya milik musuh.
Ia telah memulai program perbaikan dan modernisasi pada kuartal pertama tahun 2017. Tujuan utama perbaikan adalah untuk memperpanjang masa pakainya hingga 25 tahun ke depan.
Akan tetapi, pada proses perbaikannya, Admiral Kuznetsov dilaporkan mengalami banyak masalah. Di tengah banyaknya kecelakaan dan penundaan dalam perbaikannya, kapal ini masih tidak beroperasi dan diprediksi sejumlah pihak tidak akan pernah berlayar lagi.
Kemungkinan Kapal Induk Baru Rusia
Melihat ketidakpastian dari nasib Admiral Kuznetsov, Rusia dilaporkan sedang mengkaji perancangan kapal induk baru agar bisa menyaingi Amerika Serikat.
Mantan Wakil Kepala Staf Utama Angkatan Laut Rusia, Laksamana Madya Vladimir Pepelyaev, mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia harus mampu membangun kapal induk yang menjanjikan dengan bobot 70 hingga 90 ribu ton dan menempatkan varian jet tempur Su-57 di atasnya.
Mengutip Eurasian Times, pada tahun 2017 Moskow meluncurkan rencana untuk membangun "kapal induk terbesar di dunia" yang dipandang sebagai upaya untuk bersaing dengan kapal induk kelas Nimitz milik Amerika Serikat.
Konsepnya dijuluki "Shtorm" dan dirancang berukuran hampir sama dengan kapal induk yang dioperasikan Amerika dengan bobot benaman 100.000 ton.
(mas)