Seorang Tentara AS Tewas setelah Terluka Parah di Gaza
loading...
A
A
A
Misi “dermaga bantuan” Gaza diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden selama pidato Kenegaraannya pada bulan Maret.
Washington berencana menggunakan struktur terapung senilai USD230 juta itu untuk mengirimkan makanan dalam jumlah lebih cepat yang dapat memenuhi kebutuhan sekitar 1,5 juta warga Palestina di daerah kantong itu selama lebih dari tiga bulan.
Namun, dermaga itu hanya beroperasi selama 20 hari dan dinonaktifkan pada 17 Juli karena apa yang digambarkan oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) sebagai "cuaca buruk dan gelombang tinggi”.
Hanya sepertiga dari kargo yang dimaksudkan telah dipasok ke Gaza selama periode tersebut.
Menurut militer AS, dua tentara lainnya mengalami cedera ringan selama misi tersebut, mengalami terkilir pergelangan kaki dan cedera punggung ringan. Mereka dengan cepat dapat kembali bertugas.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
Washington berencana menggunakan struktur terapung senilai USD230 juta itu untuk mengirimkan makanan dalam jumlah lebih cepat yang dapat memenuhi kebutuhan sekitar 1,5 juta warga Palestina di daerah kantong itu selama lebih dari tiga bulan.
Namun, dermaga itu hanya beroperasi selama 20 hari dan dinonaktifkan pada 17 Juli karena apa yang digambarkan oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) sebagai "cuaca buruk dan gelombang tinggi”.
Hanya sepertiga dari kargo yang dimaksudkan telah dipasok ke Gaza selama periode tersebut.
Menurut militer AS, dua tentara lainnya mengalami cedera ringan selama misi tersebut, mengalami terkilir pergelangan kaki dan cedera punggung ringan. Mereka dengan cepat dapat kembali bertugas.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
(mas)