Ayatollah Khamenei Disebut Sakit Parah usai Serangan Israel, Faktanya Sehat Bugar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, diberitakan media Amerika Serikat menderita sakit parah setelah Iran diserang Israel.
Namun, berita itu tak terkonfirmasi dan faktanya Khamenei muncul dalam sehat bugar menyampaikan pidato.
Laporan New York Times pada 26 Oktober 2024 menyebutkan bahwa Khamenei yang berusia 85 tahun sakit parah dan putra tertua keduanya, Mojtaba Khamenei, kemungkinan akan menggantikannya.
Laporan itu mencatat bahwa kondisi medis serius Khamenei menciptakan "pertempuran diam-diam" atas penggantinya.
Laporan itu juga menyatakan bahwa Korps Garda Revolusi Islam akan memiliki suara dalam menentukan siapa yang akan menjadi pengganti Ayatollah Khamenei.
Khamenei telah menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi Iran sejak 1989, ketika pendahulunya; Ruhollah Khomeini, meninggal.
Kekhawatiran meningkat terhadap penerus Khamenei setelah mantan Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter Mei lalu.
Laporan New York Times tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya, sebab hingga saat ini Khamenei masih sehat bugar dan baru-baru ini menyampaikan pidato di sebuah acara besar.
Dikutip dari BBC, Khamenei menyerukan Iran memberikan respons terukur terhadap serangan Israel, dengan mengatakan serangan Israel tidak boleh "dibesar-besarkan atau diremehkan" sembari menahan diri dari menjanjikan pembalasan langsung.
Sedangkan Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan Iran akan "memberikan respons yang tepat" terhadap serangan tersebut, yang menewaskan empat tentara, dan menambahkan bahwa Teheran tidak menginginkan perang.
Namun, berita itu tak terkonfirmasi dan faktanya Khamenei muncul dalam sehat bugar menyampaikan pidato.
Laporan New York Times pada 26 Oktober 2024 menyebutkan bahwa Khamenei yang berusia 85 tahun sakit parah dan putra tertua keduanya, Mojtaba Khamenei, kemungkinan akan menggantikannya.
Laporan itu mencatat bahwa kondisi medis serius Khamenei menciptakan "pertempuran diam-diam" atas penggantinya.
Laporan itu juga menyatakan bahwa Korps Garda Revolusi Islam akan memiliki suara dalam menentukan siapa yang akan menjadi pengganti Ayatollah Khamenei.
Khamenei telah menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi Iran sejak 1989, ketika pendahulunya; Ruhollah Khomeini, meninggal.
Kekhawatiran meningkat terhadap penerus Khamenei setelah mantan Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter Mei lalu.
Kondisi Ali Khamenei Saat Ini
Laporan New York Times tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya, sebab hingga saat ini Khamenei masih sehat bugar dan baru-baru ini menyampaikan pidato di sebuah acara besar.
Dikutip dari BBC, Khamenei menyerukan Iran memberikan respons terukur terhadap serangan Israel, dengan mengatakan serangan Israel tidak boleh "dibesar-besarkan atau diremehkan" sembari menahan diri dari menjanjikan pembalasan langsung.
Sedangkan Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan Iran akan "memberikan respons yang tepat" terhadap serangan tersebut, yang menewaskan empat tentara, dan menambahkan bahwa Teheran tidak menginginkan perang.