AS: Korea Utara Kerahkan 10.000 Tentara ke Rusia, Bertambah 3 Kali Lipat

Selasa, 29 Oktober 2024 - 09:35 WIB
loading...
AS: Korea Utara Kerahkan...
Amerika Serikat umumkan Korea Utara sudah kerahkan 10.000 tentara ke Rusia, yang dikhawatirkan akan dikerahkan ke medan perang Ukraina untuk membantu pasukan Moskow. Foto/Screengrab video New York Times
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan Korea Utara (Korut) telah mengerahkan sekitar 10.000 tentara ke Rusia. Jumlah pasukan itu bertambah lebih dari tiga kali lipat dari perkiraan sebelumnya.

Menurut Departemen Pertahanan AS atau Pentagon, ribuan tentara Pyongyang itu berada di Rusia untuk berlatih—memicu kekhawatiran NATO bahwa mereka akan dikerahkan ke medan perang di Ukraina untuk membantu pasukan Moskow.

Rusia dan Korea Utara telah meningkatkan aliansi politik dan militer mereka selama perang Ukraina berlangsung, tetapi pengerahan pasukan Pyongyang ke medan tempur melawan pasukan Kyiv akan menandai eskalasi yang signifikan.



"Kami yakin bahwa DPRK telah mengirim sekitar 10.000 tentara secara total untuk berlatih di Rusia timur yang mungkin akan menambah pasukan Rusia di dekat Ukraina selama beberapa minggu ke depan," kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan, menggunakan singkatan untuk nama resmi Korea Utara; Democratic People's Republic of Korea.

"Sebagian dari tentara tersebut telah bergerak mendekati Ukraina, dan kami semakin khawatir bahwa Rusia bermaksud menggunakan tentara ini dalam pertempuran atau untuk mendukung operasi tempur melawan pasukan Ukraina di Oblast Kursk Rusia," lanjut Sabrina Singh.

"Jumlah pasukan Korea Utara di Rusia dapat bertambah lebih jauh seiring meningkatnya keputusasaan [Presiden Rusia Vladimir] Putin," imbuh dia, seperti dikutip AFP, Selasa (29/10/2024).

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby sebelumnya menyebutkan jumlah pasukan Korea Utara di Rusia lebih dari 3.000 pada 23 Oktober, memperingatkan bahwa mereka akan menjadi "target militer yang sah" jika mereka berperang melawan Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada hari Senin mengecam pengerahan pasukan Korea Utara untuk mendukung upaya perang Rusia di Ukraina sebagai perluasan konflik yang berbahaya yang menandakan "semakin putus asanya" Putin.

Para pakar mengatakan bahwa sebagai imbalan atas pengerahan pasukan tersebut, Korea Utara kemungkinan bertujuan untuk memperoleh teknologi militer, mulai dari satelit pengintai hingga kapal selam, ditambah kemungkinan jaminan keamanan dari Moskow.

Korea Utara dan Rusia berada di bawah sanksi PBB—Pyongyang atas program senjata nuklirnya, dan Moskow atas perang Ukraina.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Krimea Masuk Wilayah...
Krimea Masuk Wilayah Ukraina atau Rusia? Sejarah Panjang Sejak Era Ottoman hingga Kini
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
Mimpi WNI Aditya Harsono...
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Pemkot Kediri Meralat...
Pemkot Kediri Meralat Jabatan Kaesang Pangarep, Ini Alasannya
Jennifer Coppen dan...
Jennifer Coppen dan Justin Hubner Dikabarkan Ngedate di London, Resmi Pacaran?
Legislator Gerindra...
Legislator Gerindra Ungkap Perintah Presiden Bawa Angin Segar Tertibkan Truk ODOL
Berita Terkini
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
31 menit yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
3 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
4 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
4 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
5 jam yang lalu
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
6 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Kini...
3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved