Ahli Bedah Prancis Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Tehadap 349 Anak
A
A
A
LORIENT - Seorang ahli bedah Prancis diduga telah memerkosa atau pun melakukan pelecehan seksual terhadap 349 anak selama hampir 30 tahun berkarier. Skandal asusila ahli bedah yang kini pensiun itu bisa menjadi kasus paedofilia terbesar di negara tersebut.
Dugaan jumlah korban itu disampaikan seorang jaksa yang menyelidiki kasus tersebut pada hari Jumat.
Tersangka bernama Joel Le Scouarnec, 68, itu akan diadili pada bulan Maret mendatang atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap empat anak.
Tuduhan terhadapnya mencakup tiga dekade praktiknya di beberapa rumah sakit di Prancis tengah dan barat.
Beberapa tuduhan itu termasuk pemerkosaan terhadap seorang gadis berusia enam tahun yang tinggal di lingkungannya, memerkosa kerabat yang masih belia dan melakukan pelecehan seksual terhadap orang lain, melecehkan seorang pasien anak-anak, dan dengan tidak sopan mengekspos dirinya sendiri.
Setelah tuduhan diajukan terhadapnya dalam kasus-kasus ini, para penyelidik menemukan buku harian rahasia di mana Le Scouarnec menggambarkan adegan seks yang melibatkan lebih banyak anak.
Anak-anak diberi nama, yang memungkinkan polisi melacak mereka untuk mendapatkan kesaksian mereka, yang mengarah ke dakwaan tambahan.
Pengacara Le Scouarnec mengatakan entri jurnal itu adalah "fantasi".
Pada hari Jumat (20/12/2019), Laureline Peyrefitte, Kepala Jaksa Penuntut Kota Lorient di Brittany, barat laut Prancis, mengatakan jumlah korban yang mungkin sekarang mencapai 349. Dalam banyak kasus, dugaan kejahatan yang telah dilakukan terlalu lama untuk diadili.
Menurut Peyrefitte, total ada 229 orang yang telah diinterogasi oleh para penyelidik, di antaranya 197 orang telah mengajukan gugatan terhadap ahli bedah itu. Menurutnya, kasus ini dibuat "luar biasa", di mana cara kejahatan tersangka terungkap.
Seorang pengacara untuk beberapa korban, Francesca Satta, mengatakan kepada AFP, "Mereka ingat betul apa yang mereka alami tetapi tidak pernah membicarakannya karena mereka takut," ujarnya.
Dugaan angka korban terbaru ini meningkatkan prospek Le Scouarnec yang dijatuhi hukuman penjara empat bulan pada tahun 2005 karena memiliki materi pornografi anak, berada di pusat persidangan paedofilia terbesar di Prancis.
Pensiunan dokter berisiko dipenjara 20 tahun jika dinyatakan bersalah atas dakwaan pertama, di mana ia akan diadili di kota Saintes barat daya mulai 13 hingga 17 Maret 2020. Dia saat ini berada di penjara, dan menunggu persidangan.
Dugaan jumlah korban itu disampaikan seorang jaksa yang menyelidiki kasus tersebut pada hari Jumat.
Tersangka bernama Joel Le Scouarnec, 68, itu akan diadili pada bulan Maret mendatang atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap empat anak.
Tuduhan terhadapnya mencakup tiga dekade praktiknya di beberapa rumah sakit di Prancis tengah dan barat.
Beberapa tuduhan itu termasuk pemerkosaan terhadap seorang gadis berusia enam tahun yang tinggal di lingkungannya, memerkosa kerabat yang masih belia dan melakukan pelecehan seksual terhadap orang lain, melecehkan seorang pasien anak-anak, dan dengan tidak sopan mengekspos dirinya sendiri.
Setelah tuduhan diajukan terhadapnya dalam kasus-kasus ini, para penyelidik menemukan buku harian rahasia di mana Le Scouarnec menggambarkan adegan seks yang melibatkan lebih banyak anak.
Anak-anak diberi nama, yang memungkinkan polisi melacak mereka untuk mendapatkan kesaksian mereka, yang mengarah ke dakwaan tambahan.
Pengacara Le Scouarnec mengatakan entri jurnal itu adalah "fantasi".
Pada hari Jumat (20/12/2019), Laureline Peyrefitte, Kepala Jaksa Penuntut Kota Lorient di Brittany, barat laut Prancis, mengatakan jumlah korban yang mungkin sekarang mencapai 349. Dalam banyak kasus, dugaan kejahatan yang telah dilakukan terlalu lama untuk diadili.
Menurut Peyrefitte, total ada 229 orang yang telah diinterogasi oleh para penyelidik, di antaranya 197 orang telah mengajukan gugatan terhadap ahli bedah itu. Menurutnya, kasus ini dibuat "luar biasa", di mana cara kejahatan tersangka terungkap.
Seorang pengacara untuk beberapa korban, Francesca Satta, mengatakan kepada AFP, "Mereka ingat betul apa yang mereka alami tetapi tidak pernah membicarakannya karena mereka takut," ujarnya.
Dugaan angka korban terbaru ini meningkatkan prospek Le Scouarnec yang dijatuhi hukuman penjara empat bulan pada tahun 2005 karena memiliki materi pornografi anak, berada di pusat persidangan paedofilia terbesar di Prancis.
Pensiunan dokter berisiko dipenjara 20 tahun jika dinyatakan bersalah atas dakwaan pertama, di mana ia akan diadili di kota Saintes barat daya mulai 13 hingga 17 Maret 2020. Dia saat ini berada di penjara, dan menunggu persidangan.
(mas)