Waswas Perang Dunia III, 90 Lokasi AS Ini Bisa Menjadi Target Serangan Nuklir Musuh
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Ketika komunitas internasional khawatir akan pecahnya Perang Dunia III, muncul peta yang memuat sekitar 90 lokasi di Amerika Serikat (AS) yang berpotensi menjadi target serangan nuklir musuh.
Peta puluhan lokasi yang “mengkhawatirkan” itu diterbitkan Irish Star baru-baru ini. Itu sebenarnya peta yang pernah diterbitkan oleh CBS News tahun 2015.
Sekadar diketahui, sekarang ini lima titik konflik di berbagai belahan dunia yang dikhawatirkan memicu Perang Dunia III. Lima titik konflik tersebut adalah konflik Timur Tengah (melibatkan Iran dan proksinya melawan Israel, konflik Ukraina (perang Rusia-Ukraina), konflik Selat Taiwan (perseteruan China-Taiwan), konflik Semenanjung Korea (perseteruan Korea Utara dan Korea Selatan), dan konflik Laut China Selatan (perseteruan China-Filipina).
Amerika diketahui mendukung salah satu kubu yang terlibat dalam konflik di berbagai wilayah tersebut. Oleh karena itu, Washington praktis memiliki sejumlah negara kuat termasuk Rusia, China, Korea Utara, dan Iran.
Dari empat musuh Amerika itu, hanya Iran yang tidak memiliki senjata nuklir. Namun para pakar memperingatkan bahwa Teheran memiliki cukup uranium untuk memproduksi 12 bom nuklir.
Peta peringatan yang dirilis untuk publik Amerika menunjukkan area yang paling mungkin menjadi sasaran jika terjadi serangan nuklir di negara itu, yang menyoroti target potensial di setiap negara bagian—terutama di wilayah timur dan di sepanjang pantai California.
Seperti ditunjukkan dalam peta yang dirilis Irish Star, Montana dan North Dakota disebut sebagai target utama karena banyaknya senjata nuklir dan lokasi peluncurannya.
Di wilayah barat Amerika, Colorado, Montana, North Dakota, dan Wyoming ditandai sebagai target, dengan pembangkit listrik tenaga nuklir aktif menjadi beberapa target terbesar.
Ada juga target di Alabama, Arizona, Maryland, New Jersey, Pennsylvania, dan Tennessee.
Area seperti pedesaan Idaho, Maine, North California, dan Oregon mungkin lebih aman. AS telah menempatkan pasukan nuklirnya secara strategis di area yang jarang penduduknya untuk meminimalkan kerusakan jika terjadi serangan, menurut laporan Irish Star.
Peta puluhan lokasi yang “mengkhawatirkan” itu diterbitkan Irish Star baru-baru ini. Itu sebenarnya peta yang pernah diterbitkan oleh CBS News tahun 2015.
Sekadar diketahui, sekarang ini lima titik konflik di berbagai belahan dunia yang dikhawatirkan memicu Perang Dunia III. Lima titik konflik tersebut adalah konflik Timur Tengah (melibatkan Iran dan proksinya melawan Israel, konflik Ukraina (perang Rusia-Ukraina), konflik Selat Taiwan (perseteruan China-Taiwan), konflik Semenanjung Korea (perseteruan Korea Utara dan Korea Selatan), dan konflik Laut China Selatan (perseteruan China-Filipina).
Amerika diketahui mendukung salah satu kubu yang terlibat dalam konflik di berbagai wilayah tersebut. Oleh karena itu, Washington praktis memiliki sejumlah negara kuat termasuk Rusia, China, Korea Utara, dan Iran.
Dari empat musuh Amerika itu, hanya Iran yang tidak memiliki senjata nuklir. Namun para pakar memperingatkan bahwa Teheran memiliki cukup uranium untuk memproduksi 12 bom nuklir.
Peta peringatan yang dirilis untuk publik Amerika menunjukkan area yang paling mungkin menjadi sasaran jika terjadi serangan nuklir di negara itu, yang menyoroti target potensial di setiap negara bagian—terutama di wilayah timur dan di sepanjang pantai California.
Seperti ditunjukkan dalam peta yang dirilis Irish Star, Montana dan North Dakota disebut sebagai target utama karena banyaknya senjata nuklir dan lokasi peluncurannya.
Di wilayah barat Amerika, Colorado, Montana, North Dakota, dan Wyoming ditandai sebagai target, dengan pembangkit listrik tenaga nuklir aktif menjadi beberapa target terbesar.
Ada juga target di Alabama, Arizona, Maryland, New Jersey, Pennsylvania, dan Tennessee.
Area seperti pedesaan Idaho, Maine, North California, dan Oregon mungkin lebih aman. AS telah menempatkan pasukan nuklirnya secara strategis di area yang jarang penduduknya untuk meminimalkan kerusakan jika terjadi serangan, menurut laporan Irish Star.