Apakah Perang Dunia III Bakal Gunakan Nuklir? Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
Lavrov mengatakan tidak seorang pun menginginkan perang nuklir, termasuk Rusia. Namun, dia memperingatkan bahwa senjata nuklir negaranya sudah berada dalam "kesiapan tempur penuh”.
"Kami berbicara tentang garis merah, berharap bahwa penilaian dan pernyataan kami akan didengar oleh orang-orang yang cerdas dan pembuat keputusan. Tidaklah serius untuk mengatakan bahwa jika besok Anda tidak melakukan apa yang saya minta dari Anda, kami akan menekan 'tombol merah'," kata Lavrov.
“Saya yakin bahwa dalam situasi seperti itu, para pembuat keputusan memiliki gagasan tentang apa yang sedang kami bicarakan. Tidak seorang pun menginginkan perang nuklir,” katanya lagi.
“Rusia memiliki senjata yang akan memiliki implikasi serius bagi para pengendali rezim Ukraina,” imbuh dia.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Maret 2022 menekankan bahwa sekutunya dan NATO tidak akan melawan Rusia di Ukraina, menggambarkan skenario seperti itu sebagai Perang Dunia III.
“Kami akan terus berdiri bersama dengan sekutu kami di Eropa dan mengirim pesan yang tidak salah lagi. Kami akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO dengan kekuatan penuh dari NATO yang bersatu dan galvanis,” kata Biden.
"Kami tidak akan berperang melawan Rusia di Ukraina. Konflik langsung antara NATO dan Rusia adalah Perang Dunia III, sesuatu yang harus kami cegah," imbuh dia.
Semasa hidup, fisikawan genius Albert Einstein telah memprediksi Perang Dunia III, jika benar-benar terjadi, maka akan menjadi perang habis-habisan yang melibatkan senjata pemusnah massal termasuk senjata nuklir.
Menurutnya, setelah Perang Dunia III, manusia akan memasuki Perang Dunia IV yang tidak lagi menggunakan senjata nuklir karena dunia akan kembali ke zaman primitif. Senjata yang digunakan, kata Einstein, antara lain pedang, tombak, dan batu.
Prediksi ilmuwan Yahudi ini telah bermunculan online sejak 2018, ketika Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis bekerja sama untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah.
"Kami berbicara tentang garis merah, berharap bahwa penilaian dan pernyataan kami akan didengar oleh orang-orang yang cerdas dan pembuat keputusan. Tidaklah serius untuk mengatakan bahwa jika besok Anda tidak melakukan apa yang saya minta dari Anda, kami akan menekan 'tombol merah'," kata Lavrov.
“Saya yakin bahwa dalam situasi seperti itu, para pembuat keputusan memiliki gagasan tentang apa yang sedang kami bicarakan. Tidak seorang pun menginginkan perang nuklir,” katanya lagi.
“Rusia memiliki senjata yang akan memiliki implikasi serius bagi para pengendali rezim Ukraina,” imbuh dia.
2. Amerika Serikat
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Maret 2022 menekankan bahwa sekutunya dan NATO tidak akan melawan Rusia di Ukraina, menggambarkan skenario seperti itu sebagai Perang Dunia III.
“Kami akan terus berdiri bersama dengan sekutu kami di Eropa dan mengirim pesan yang tidak salah lagi. Kami akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO dengan kekuatan penuh dari NATO yang bersatu dan galvanis,” kata Biden.
"Kami tidak akan berperang melawan Rusia di Ukraina. Konflik langsung antara NATO dan Rusia adalah Perang Dunia III, sesuatu yang harus kami cegah," imbuh dia.
3. Fisikawan Albert Einstein
Semasa hidup, fisikawan genius Albert Einstein telah memprediksi Perang Dunia III, jika benar-benar terjadi, maka akan menjadi perang habis-habisan yang melibatkan senjata pemusnah massal termasuk senjata nuklir.
Menurutnya, setelah Perang Dunia III, manusia akan memasuki Perang Dunia IV yang tidak lagi menggunakan senjata nuklir karena dunia akan kembali ke zaman primitif. Senjata yang digunakan, kata Einstein, antara lain pedang, tombak, dan batu.
Prediksi ilmuwan Yahudi ini telah bermunculan online sejak 2018, ketika Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis bekerja sama untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah.