Israel Bunuh Yahya Sinwar, Netanyahu: Ini Awal dari Akhir Perang Gaza
loading...
A
A
A
Dalam pernyataan selanjutnya, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Sinwar tewas setelah terlihat bersama dua milisi lainnya di distrik Rafah di wilayah tersebut.
"Pasukan mengidentifikasi tiga teroris yang sedang berpindah dari satu rumah ke rumah lain dalam pelarian," kata Hagari dalam sebuah briefing.
Pasukan terlibat dalam pertempuran dengan kelompok tersebut, memaksa Sinwar melarikan diri saat kelompok tersebut bubar setelah ditembak.
"Sinwar melarikan diri sendirian ke salah satu gedung dan pasukan kami memindai daerah tersebut dengan pesawat nirawak—yang dapat Anda lihat dalam film ini—Yahya Sinwar terluka tangannya dalam penembakan itu, yang dapat dilihat di sini ditutupi wajahnya, dia melemparkan ranting ke arah pesawat nirawak tersebut," kata Hagari.
Rekaman pesawat nirawak yang dirilis oleh militer menunjukkan Sinwar sendirian di sebuah apartemen yang diledakkan, dengan satu tangan terluka parah dan kepala ditutupi syal tradisional, melemparkan benda ke pesawat nirawak yang mendekat di saat-saat terakhirnya.
"Kami mengidentifikasi dia sebagai teroris di dalam sebuah gedung dan kami menembak ke dalam gedung dan kami masuk untuk memindai area tersebut. Kami menemukannya dengan pistol dan 40.000 shekel. Dia sedang melarikan diri dan pasukan kami menghabisinya," kata Hagari.
"Di dekat teroris yang kami singkirkan tidak ada sandera dan pasukan kami sekarang sedang memeriksa area tersebut," imbuh dia.
Israel menuduh Sinwar sebagai dalang serangan 7 Oktober bersama dengan kepala militer Hamas Mohammed Deif.
Militer Israel mengatakan Deif tewas dalam sebuah serangan awal tahun ini meskipun kelompok Palestina tersebut belum mengonfirmasinya.
Sinwar pada bulan Agustus menggantikan mantan kepala Hamas Ismail Haniyeh, yang tewas di Iran pada tanggal 31 Juli. Israel belum mengomentari kematian Haniyeh.
"Pasukan mengidentifikasi tiga teroris yang sedang berpindah dari satu rumah ke rumah lain dalam pelarian," kata Hagari dalam sebuah briefing.
Pasukan terlibat dalam pertempuran dengan kelompok tersebut, memaksa Sinwar melarikan diri saat kelompok tersebut bubar setelah ditembak.
"Sinwar melarikan diri sendirian ke salah satu gedung dan pasukan kami memindai daerah tersebut dengan pesawat nirawak—yang dapat Anda lihat dalam film ini—Yahya Sinwar terluka tangannya dalam penembakan itu, yang dapat dilihat di sini ditutupi wajahnya, dia melemparkan ranting ke arah pesawat nirawak tersebut," kata Hagari.
Rekaman pesawat nirawak yang dirilis oleh militer menunjukkan Sinwar sendirian di sebuah apartemen yang diledakkan, dengan satu tangan terluka parah dan kepala ditutupi syal tradisional, melemparkan benda ke pesawat nirawak yang mendekat di saat-saat terakhirnya.
"Kami mengidentifikasi dia sebagai teroris di dalam sebuah gedung dan kami menembak ke dalam gedung dan kami masuk untuk memindai area tersebut. Kami menemukannya dengan pistol dan 40.000 shekel. Dia sedang melarikan diri dan pasukan kami menghabisinya," kata Hagari.
"Di dekat teroris yang kami singkirkan tidak ada sandera dan pasukan kami sekarang sedang memeriksa area tersebut," imbuh dia.
Israel menuduh Sinwar sebagai dalang serangan 7 Oktober bersama dengan kepala militer Hamas Mohammed Deif.
Militer Israel mengatakan Deif tewas dalam sebuah serangan awal tahun ini meskipun kelompok Palestina tersebut belum mengonfirmasinya.
Sinwar pada bulan Agustus menggantikan mantan kepala Hamas Ismail Haniyeh, yang tewas di Iran pada tanggal 31 Juli. Israel belum mengomentari kematian Haniyeh.