Reaksi Para Pemimpin Barat atas Tewasnya Yahya Sinwar, Semua Senang
loading...
A
A
A
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan Sinwar sebagai orang utama yang bertanggung jawab atas serangan dan tindakan biadab pada 7 Oktober dan menuntut pembebasan semua sandera yang masih ditahan oleh Hamas.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menggambarkan Sinwar sebagai "seorang pembunuh brutal dan teroris yang ingin menghancurkan Israel dan rakyatnya," menyerukan Hamas untuk menyerah sehingga penderitaan rakyat di Gaza dapat berakhir.
"Saya berharap hilangnya pemimpin Hamas akan mengarah pada gencatan senjata di Gaza," kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Taiani, yang menggambarkan pembunuhan Sinwar sebagai tindakan Israel untuk membela diri terhadap Hamas.
Menteri Pertahanan Inggris John Healey mengatakan dia tidak akan berduka atas kematian seorang pemimpin Hamas seperti Sinwar, menganggapnya bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober.
"Meskipun ini adalah hari paling gelap dan paling mematikan bagi orang-orang Yahudi sejak Perang Dunia II," kata Healey.
"Hari itu juga memicu konflik selama lebih dari setahun dan korban sipil Palestina yang tidak dapat ditoleransi," paparnya.
Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah kelompok itu menewaskan sekitar 1.100 orang dan menyandera sekitar 250 orang lainnya dalam serangan pada 7 Oktober.
Artileri dan serangan udara, serta operasi darat Israel, sejak itu telah menyebabkan kerusakan yang meluas di Gaza. Sekitar 42.000 warga Palestina, terutama wanita dan anak-anak, telah tewas di daerah kantong itu, menurut otoritas kesehatan setempat.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menggambarkan Sinwar sebagai "seorang pembunuh brutal dan teroris yang ingin menghancurkan Israel dan rakyatnya," menyerukan Hamas untuk menyerah sehingga penderitaan rakyat di Gaza dapat berakhir.
"Saya berharap hilangnya pemimpin Hamas akan mengarah pada gencatan senjata di Gaza," kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Taiani, yang menggambarkan pembunuhan Sinwar sebagai tindakan Israel untuk membela diri terhadap Hamas.
Menteri Pertahanan Inggris John Healey mengatakan dia tidak akan berduka atas kematian seorang pemimpin Hamas seperti Sinwar, menganggapnya bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober.
"Meskipun ini adalah hari paling gelap dan paling mematikan bagi orang-orang Yahudi sejak Perang Dunia II," kata Healey.
"Hari itu juga memicu konflik selama lebih dari setahun dan korban sipil Palestina yang tidak dapat ditoleransi," paparnya.
Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah kelompok itu menewaskan sekitar 1.100 orang dan menyandera sekitar 250 orang lainnya dalam serangan pada 7 Oktober.
Artileri dan serangan udara, serta operasi darat Israel, sejak itu telah menyebabkan kerusakan yang meluas di Gaza. Sekitar 42.000 warga Palestina, terutama wanita dan anak-anak, telah tewas di daerah kantong itu, menurut otoritas kesehatan setempat.
(mas)