Profil Jeremy Loffredo, Jurnalis AS yang Dianggap Bocorkan Markas Jet Siluman F-35 Israel

Senin, 14 Oktober 2024 - 15:34 WIB
loading...
A A A
Polisi Israel telah meminta agar penahanan Loffredo diperpanjang untuk pemeriksaan lebih lanjut, meski ada laporan bahwa dia telah dibebaskan.

Pejabat dari Kedutaan Besar AS telah hadir di ruang sidang saat jurnalis itu diadili di Israel.

Mengingat statusnya sebagai koresponden asing, pemerintah AS khawatir tentang potensi ketegangan diplomatik atas penangkapannya oleh Israel.

Pengacara Loffredo, Leah Tsemel, mengatakan dalam argumennya di pengadilan bahwa penangkapan terhadap kliennya itu tidak adil.

“Dia mempublikasikan informasi tersebut secara terbuka dan lengkap, tanpa berusaha menyembunyikan apa pun. Jika informasi ini berguna bagi musuh, banyak jurnalis lainnya, termasuk wartawan Israel, harus ditangkap,” katanya.

"Seorang mata-mata tidak akan bertindak secara terbuka dan transparan seperti itu," tegasnya dalam argumennya.

Pada 1 Oktober, Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal sebagai balasan atas pembunuhan mantan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran Abbas Nilforoushan.

Militer Israel kemudian mengakui bahwa serangan rudal tersebut menyebabkan kerusakan pada beberapa pangkalan udaranya, dengan menegaskan bahwa persiapan untuk pembalasan terhadap Teheran sedang berlangsung.

Iran telah membela tindakannya, dengan mengutip Pasal 51 Piagam PBB, yang menegaskan hak negara-negara anggota untuk menggunakan kekuatan dalam membela diri terhadap serangan bersenjata.

Militer Iran mengeklaim serangan rudal tersebut telah menghancurkan sekitar 20 jet tempur siluman F-35 Israel di Pangkalan Udara Nevatim.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)