40.000 Warga Jerman Protes Pengiriman Senjata ke Ukraina dan Israel

Sabtu, 05 Oktober 2024 - 10:45 WIB
loading...
40.000 Warga Jerman...
Warga Jerman memprotes pengiriman senjata ke Israel dan Ukraina. Foto/rt
A A A
BERLIN - Ribuan orang turun ke jalan di Berlin untuk memprotes pengiriman senjata ke Ukraina dan Israel. Mereka menyatakan kekhawatiran tentang kemungkinan eskalasi nuklir.

Unjuk rasa, yang diselenggarakan berbagai kelompok pro-perdamaian dan sayap kiri, dimulai pada Kamis (3/10/2024), bertepatan dengan Hari Persatuan Jerman, yang menandai penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur komunis pada 1990.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan pesan "Perdamaian," "Jangan pernah lagi perang," dan "Diplomat bukan granat," dengan beberapa pesan yang menyatakan solidaritas dengan Palestina, dan menyerukan "akhiri teror pendudukan," yang tampaknya merujuk pada operasi darat Israel di Gaza.

Beberapa demonstran terlihat membawa bendera Rusia dan Palestina. Satu spanduk menampilkan bendera Rusia, Ukraina, dan Jerman dengan kata "persahabatan" di bawahnya, sementara spanduk lainnya mengecam Olaf Scholz sebagai "Kanselir Bom".

Penyelenggara mengklaim lebih dari 40.000 orang ikut serta, sementara polisi mengatakan jumlahnya "hanya sekitar lima digit," menurut Deutsche Welle.

Penegak hukum mengatakan protes itu berlangsung tanpa insiden besar. Tokoh sayap kiri Sahra Wagenknecht, yang memimpin partainya sendiri yang baru dibentuk Sahra Wagenknecht Alliance (BSW), termasuk di antara peserta yang menonjol.

Berbicara di hadapan khalayak, dia menekankan perlunya perundingan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyelesaikan konflik Ukraina.

"Saya merasa sangat kesal ketika orang-orang selalu datang kepada kami dengan moralitas tinggi mereka dan mengatakan Anda tidak dapat berbicara dengan Putin karena alasan moral," ujar dia.

Wagenknecht kemudian mengecam pemerintah Jerman karena mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) dalam kebijakan luar negeri, dan memperingatkan terhadap penempatan rudal jarak menengah Amerika di negara itu.

Dia juga membahas perang Israel-Hamas, dengan mengatakan, "Siapa pun yang tetap diam tentang kejahatan perang yang mengerikan di Gaza... jangan katakan bahwa Anda bermoral. Ini kemunafikan. Perang yang mengerikan ini juga harus segera diakhiri.”

Jerman telah muncul sebagai salah satu donor senjata terbesar bagi Ukraina, dengan mengirimkan tank, sistem pertahanan udara dan artileri serta senjata lainnya ke Kiev.

Rusia telah berulang kali mengecam pengiriman tersebut, dengan mengatakan pengiriman tersebut hanya akan memperpanjang konflik.



Berlin juga mengekspor sejumlah besar perlengkapan perang ke Israel. Bulan lalu, beberapa media melaporkan ekspor senjata Jerman telah dibatasi karena kekhawatiran bahwa pengiriman tersebut dapat melanggar hukum humaniter.

Israel telah membantai lebih dari 41.700 warga Palestina di Jalur Gaza. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

Baca juga: 20 Tentara Israel Mati dan Terluka Hanya Demi Foto di Dekat Perbatasan Lebanon
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Netanyahu akan Gelar...
Netanyahu akan Gelar Serangan Skala Penuh di Gaza Beberapa Hari Lagi
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Israel Setujui Metode...
Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat
Angka Keguguran dan...
Angka Keguguran dan Bayi Lahir Prematur di Gaza Tinggi
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Bajak 7 Kendaraan, Kelompok...
Bajak 7 Kendaraan, Kelompok Bersenjata Somalia Culik 130 Orang
Rekomendasi
Hasil Thailand Open:...
Hasil Thailand Open: Komang dan Dejan/Fadia Tersingkir, Meilysa/Rachel dan Fajar/Rian Tembus 16 Besar
Prajurit TNI Perkuat...
Prajurit TNI Perkuat Pengamanan di Kejaksaan, Menkum: Saya Yakin Sinergitas Polri-TNI Semakin Kuat
Indonesia Re Raih Most...
Indonesia Re Raih Most Strategic Enterprise in Regulatory Compliance 2025
Berita Terkini
Kim Jong-un Awasi Latihan...
Kim Jong-un Awasi Latihan Tempur Pasukan Korut, Tegaskan Kesiapan Perang Modern
PM Pakistan Umumkan...
PM Pakistan Umumkan Keberhasilan Operasi Melawan India, 10 Mei Jadi Hari Perayaan
Ini Respons Huawei atas...
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bagaimana India dan...
Bagaimana India dan Pakistan Belanjakan Uang untuk Pertahanan?
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Infografis
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel untuk Lawan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved