Pilot Phillip Mehrtens Dibebaskan setelah 19 Bulan Ditawan KKB Papua, Ini Respons PM Selandia Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Phillip Mark Mehrtens, pilot Susi Air asal Selandia Baru, telah dibebaskan setelah lebih dari 19 bulan ditawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayah Nduga, Papua, Indonesia.
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Christopher Luxon mengatakan dia bersyukur Mehrtens telah dibebaskan.
Mehrtens diculik oleh KKB yang dikenal sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pada 7 Februari tahun lalu setelah dia menerbangkan pesawat sewaan ringan ke landasan udara terpencil untuk bekerja.
Setelah dibebaskan, pilot 38 tahun yang merupakan ayah dari satu anak tersebut diterbangkan ke kota Timika, tempat polisi mengatakan dia menjalani pemeriksaan medis dan psikologis.
Kepolisian Indonesia di Papua mengumumkan bahwa Mehrtens diserahkan kepada awak helikopter gabungan TNIP-Polri dari Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz 2024 di sebuah desa terpencil di Kabupaten Nduga di daerah dataran tinggi tengah.
Kepala Humas Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 Komisaris Besar Polisi Bayu Suseno mengatakan bahwa Mehrtens telah diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat TNI Angkatan Udara semalam.
"Saya berbicara dengan pilot Phillip dan pada dasarnya dia mengatakan dia senang sekarang karena dia bisa dibebaskan," kata Bayu Suseno.
"Secara umum, dia sehat. Dia menderita asma beberapa waktu lalu tetapi sekarang dia sudah sehat," ujarnya.
Gambar dan video yang dirilis oleh kepolisian pada Sabtu menunjukkan Mehrtens duduk bersama petugas di sebuah gedung pos komando di Timika.
"Hari ini saya telah dibebaskan. Saya sangat senang bahwa sebentar lagi saya akan bisa pulang dan bertemu keluarga saya," kata Mehrtens dalam sebuah konferensi pers pada hari Sabtu, berbicara dalam bahasa Indonesia.
"Terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya hari ini sehingga saya bisa keluar dengan selamat dalam kondisi sehat."
PM Selandia Baru Christopher Luxon senang dan bersyukur Mehrtens telah dibebaskan.
"Apresiasi saya kepada semua orang di Indonesia dan Selandia Baru yang telah mendukung hasil positif ini untuk Phillip dan keluarganya," tulis Luxon di X.
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan dalam konferensi pers pada Sabtu di Auckland bahwa Mehrtens akan bersatu kembali dengan keluarganya.
"Kami senang dan lega mengonfirmasi bahwa Phillip Mehrtens aman dan sehat serta telah dapat berbicara dengan keluarganya,” kata Peters.
"Berita ini pasti sangat melegakan bagi teman-temannya dan orang-orang terkasih,”ujarnya.
"Keluarganya akan sangat bahagia, saya yakin,” imbuh Peters, seperti dikutip ABC.
Semalam, Mehrtens disambut oleh Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett dan pejabat Indonesia saat tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Susi Pudjuastuti, pemilik perusahaan penerbangan carter tempat Mehrten bekerja, mengatakan di X: "Allah Maha Besar dan Pengasih! Terima kasih kepada pemerintah dan semua pihak yang telah membantu pilot kami pulang."
Mantan menteri Indonesia tersebut menandai akun Presiden Indonesia Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto dalam unggahan tersebut.
"Melalui proses negosiasi yang panjang, dengan kesabaran untuk tidak melakukannya secara represif, prioritas kami adalah keselamatan pilot," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutan yang disiarkan televisi.
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Christopher Luxon mengatakan dia bersyukur Mehrtens telah dibebaskan.
Mehrtens diculik oleh KKB yang dikenal sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pada 7 Februari tahun lalu setelah dia menerbangkan pesawat sewaan ringan ke landasan udara terpencil untuk bekerja.
Setelah dibebaskan, pilot 38 tahun yang merupakan ayah dari satu anak tersebut diterbangkan ke kota Timika, tempat polisi mengatakan dia menjalani pemeriksaan medis dan psikologis.
Kepolisian Indonesia di Papua mengumumkan bahwa Mehrtens diserahkan kepada awak helikopter gabungan TNIP-Polri dari Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz 2024 di sebuah desa terpencil di Kabupaten Nduga di daerah dataran tinggi tengah.
Kepala Humas Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 Komisaris Besar Polisi Bayu Suseno mengatakan bahwa Mehrtens telah diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat TNI Angkatan Udara semalam.
"Saya berbicara dengan pilot Phillip dan pada dasarnya dia mengatakan dia senang sekarang karena dia bisa dibebaskan," kata Bayu Suseno.
"Secara umum, dia sehat. Dia menderita asma beberapa waktu lalu tetapi sekarang dia sudah sehat," ujarnya.
Gambar dan video yang dirilis oleh kepolisian pada Sabtu menunjukkan Mehrtens duduk bersama petugas di sebuah gedung pos komando di Timika.
"Hari ini saya telah dibebaskan. Saya sangat senang bahwa sebentar lagi saya akan bisa pulang dan bertemu keluarga saya," kata Mehrtens dalam sebuah konferensi pers pada hari Sabtu, berbicara dalam bahasa Indonesia.
"Terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya hari ini sehingga saya bisa keluar dengan selamat dalam kondisi sehat."
PM Selandia Baru Christopher Luxon senang dan bersyukur Mehrtens telah dibebaskan.
"Apresiasi saya kepada semua orang di Indonesia dan Selandia Baru yang telah mendukung hasil positif ini untuk Phillip dan keluarganya," tulis Luxon di X.
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan dalam konferensi pers pada Sabtu di Auckland bahwa Mehrtens akan bersatu kembali dengan keluarganya.
"Kami senang dan lega mengonfirmasi bahwa Phillip Mehrtens aman dan sehat serta telah dapat berbicara dengan keluarganya,” kata Peters.
"Berita ini pasti sangat melegakan bagi teman-temannya dan orang-orang terkasih,”ujarnya.
"Keluarganya akan sangat bahagia, saya yakin,” imbuh Peters, seperti dikutip ABC.
Semalam, Mehrtens disambut oleh Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett dan pejabat Indonesia saat tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Susi Pudjuastuti, pemilik perusahaan penerbangan carter tempat Mehrten bekerja, mengatakan di X: "Allah Maha Besar dan Pengasih! Terima kasih kepada pemerintah dan semua pihak yang telah membantu pilot kami pulang."
Mantan menteri Indonesia tersebut menandai akun Presiden Indonesia Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto dalam unggahan tersebut.
"Melalui proses negosiasi yang panjang, dengan kesabaran untuk tidak melakukannya secara represif, prioritas kami adalah keselamatan pilot," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutan yang disiarkan televisi.
(mas)