PBB Khawatir Ledakan Pager di Lebanon Kobarkan Perang Israel dan Hizbullah
loading...
A
A
A
BEIRUT - Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric memperingatkan ledakan pager yang mematikan di Lebanon "sangat mengkhawatirkan".
"Cerita ini terungkap sesaat sebelum pengarahan. Kami jelas sangat menyadari apa yang telah kami lihat di Beirut dan bagian lain Lebanon. Saya dapat memberi tahu Anda bahwa perkembangan ini sangat memprihatinkan, terutama mengingat hal ini terjadi dalam konteks yang sangat tidak stabil," ungkap juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan pada Selasa (17/9/2024).
Sebanyak delapan orang tewas dan 2.750 orang terluka dalam ledakan pager yang terjadi bersamaan di penjuru Lebanon.
Dujarric mengatakan PBB tidak memiliki informasi lebih banyak daripada yang dilaporkan di media.
"Kami, tentu saja, menyesalkan jatuhnya korban sipil yang telah kami lihat, tetapi kami sedang mengamati situasinya," papar dia.
Hizbullah mengonfirmasi dua anggota tewas dan banyak yang terluka dalam ledakan massal itu dan menganggap Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas insiden itu.
Kelompok itu bersumpah akan melakukan 'balasan yang adil dari pihak yang tak terduga' terhadap Israel.
Kementerian Kesehatan Lebanon sebelumnya mendesak semua warga negara yang memiliki perangkat komunikasi pager untuk segera membuangnya.
Ledakan massal itu terjadi di tengah saling serang lintas batas antara Hizbullah dan Israel dengan latar belakang serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Israel telah membunuh lebih dari 41.200 orang Palestina di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
"Cerita ini terungkap sesaat sebelum pengarahan. Kami jelas sangat menyadari apa yang telah kami lihat di Beirut dan bagian lain Lebanon. Saya dapat memberi tahu Anda bahwa perkembangan ini sangat memprihatinkan, terutama mengingat hal ini terjadi dalam konteks yang sangat tidak stabil," ungkap juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan pada Selasa (17/9/2024).
Sebanyak delapan orang tewas dan 2.750 orang terluka dalam ledakan pager yang terjadi bersamaan di penjuru Lebanon.
Dujarric mengatakan PBB tidak memiliki informasi lebih banyak daripada yang dilaporkan di media.
"Kami, tentu saja, menyesalkan jatuhnya korban sipil yang telah kami lihat, tetapi kami sedang mengamati situasinya," papar dia.
Hizbullah mengonfirmasi dua anggota tewas dan banyak yang terluka dalam ledakan massal itu dan menganggap Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas insiden itu.
Kelompok itu bersumpah akan melakukan 'balasan yang adil dari pihak yang tak terduga' terhadap Israel.
Kementerian Kesehatan Lebanon sebelumnya mendesak semua warga negara yang memiliki perangkat komunikasi pager untuk segera membuangnya.
Ledakan massal itu terjadi di tengah saling serang lintas batas antara Hizbullah dan Israel dengan latar belakang serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Israel telah membunuh lebih dari 41.200 orang Palestina di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
(sya)