Kekurangan Tentara, Israel Gunakan Personel Angkatan Laut sebagai Infanteri
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Kekurangan parah jumlah kombatan dalam pasukan penjajah Israel mendorong Divisi Infanteri Cadangan (Divisi ke-96) membentuk batalion baru personel angkatan laut guna mempersiapkan mereka untuk operasi darat.
Kabar itu diungkap dalam laporan Perusahaan Penyiaran Publik Israel Kan 11.
Inisiatif tersebut berarti personel angkatan laut yang sebelumnya dikecualikan dari dinas cadangan harus menjalani pelatihan infanteri intensif untuk membawa mereka ke tingkat yang membekali mereka untuk operasi darat.
Langkah ini dilakukan karena perang melawan pejuang Palestina di Gaza terus berlanjut dan ancaman meluasnya perang di Lebanon semakin banyak.
"Meskipun banyak pejuang Angkatan Laut telah menjalani pelatihan tempur khusus. Mereka akan menerima pelatihan baru yang mencakup pertempuran perkotaan dan penggunaan senjata infanteri," ungkap laporan tersebut.
Wakil Kepala Staf Israel, Amir Baram, menyetujui tindakan "luar biasa" ini, yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan Komando Angkatan Darat.
Laporan tersebut menyatakan militer Israel baru-baru ini mulai menyusun daftar orang-orang yang akan bergabung dengan batalion baru tersebut.
"Pelatihan mereka dijadwalkan akan dimulai sekitar dua bulan lagi," papar laporan itu.
Tentara Israel telah menderita kekurangan tentara selama berbulan-bulan, karena perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, operasi intensif di Tepi Barat yang diduduki, dan konfrontasinya dengan Hizbullah di seberang perbatasan dengan Lebanon.
Pada Juli, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengungkapkan tentara sangat membutuhkan 10.000 tentara tambahan, di tengah laporan tentang "peningkatan signifikan" jumlah perwira yang meminta pensiun dini dari dinas militer.
Kabar itu diungkap dalam laporan Perusahaan Penyiaran Publik Israel Kan 11.
Inisiatif tersebut berarti personel angkatan laut yang sebelumnya dikecualikan dari dinas cadangan harus menjalani pelatihan infanteri intensif untuk membawa mereka ke tingkat yang membekali mereka untuk operasi darat.
Langkah ini dilakukan karena perang melawan pejuang Palestina di Gaza terus berlanjut dan ancaman meluasnya perang di Lebanon semakin banyak.
"Meskipun banyak pejuang Angkatan Laut telah menjalani pelatihan tempur khusus. Mereka akan menerima pelatihan baru yang mencakup pertempuran perkotaan dan penggunaan senjata infanteri," ungkap laporan tersebut.
Wakil Kepala Staf Israel, Amir Baram, menyetujui tindakan "luar biasa" ini, yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan Komando Angkatan Darat.
Laporan tersebut menyatakan militer Israel baru-baru ini mulai menyusun daftar orang-orang yang akan bergabung dengan batalion baru tersebut.
"Pelatihan mereka dijadwalkan akan dimulai sekitar dua bulan lagi," papar laporan itu.
Tentara Israel telah menderita kekurangan tentara selama berbulan-bulan, karena perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, operasi intensif di Tepi Barat yang diduduki, dan konfrontasinya dengan Hizbullah di seberang perbatasan dengan Lebanon.
Pada Juli, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengungkapkan tentara sangat membutuhkan 10.000 tentara tambahan, di tengah laporan tentang "peningkatan signifikan" jumlah perwira yang meminta pensiun dini dari dinas militer.