Pasukan Israel Bunuh Seorang Anak Palestina Setiap 2 Hari di Tepi Barat

Selasa, 10 September 2024 - 21:30 WIB
loading...
Pasukan Israel Bunuh...
Para pelayat melihat jenazah gadis Palestina Bana Bakr, 13 tahun, untuk terakhir kalinya di rumah keluarganya saat pemakamannya di desa Qaryut, Tepi Barat, selatan Nablus, Sabtu, 7 September 2024. Foto/AP/Nasser Nasser
A A A
TEPI BARAT - Laporan baru merinci bagaimana lebih dari 140 anak Palestina telah dibunuh pasukan dan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober.

Laporan oleh Defence for Children International (DCIP), Menargetkan anak-anak: Anak-anak Palestina dibunuh pasukan dan pemukim Israel di Tepi Barat, didasarkan pada kesaksian saksi mata, laporan medis, dan rekaman CCTV.

Laporan tersebut mendokumentasikan pembunuhan 141 anak Palestina antara 7 Oktober 2023 dan 31 Juli 2024.

Para peneliti menemukan rata-rata, pasukan Israel telah membunuh seorang anak setiap dua hari selama periode ini.

Menurut laporan tersebut, sebagian besar korban ditembak di kepala atau dada dengan peluru tajam.
“18 anak ditembak di punggung, yang menunjukkan mereka tidak menghadapi penyerang mereka,” papar laporan itu.

Dalam banyak kasus, anak-anak tersebut menjadi sasaran penembak jitu, yang secara rutin dikerahkan selama penyerbuan militer ke komunitas Palestina di seluruh Tepi Barat.

Para peneliti mengatakan meski beberapa anak terbunuh selama bentrokan antara pasukan Israel dan komunitas Palestina, penembak jitu "secara rutin" menargetkan anak-anak Palestina saat mereka "menjalani kehidupan sehari-hari".

Dalam satu kasus, seorang anak berusia empat tahun bernama Ruqaya Jahalin ditembak di dada saat dia berada di dalam mobil van bersama ibunya di satu pos pemeriksaan dekat Beit Iksa di Tepi Barat bagian tengah.

Dalam kasus lain, Mahmoud Amjad Ismail Hamadneh, 15 tahun, ditembak di kepala, dada, dan anggota badan oleh penembak jitu Israel saat mengendarai sepedanya pulang dari sekolah di Jenin.

Tidak Ada Ancaman dari Anak-anak


Dalam semua kasus yang didokumentasikan dalam laporan tersebut, DCIP menekankan anak-anak tersebut "tidak menimbulkan ancaman yang mengancam" dan tidak ada bukti pasukan Israel mengeluarkan peringatan sebelum menembak.

Ditambahkannya, berdasarkan Prinsip Dasar PBB tentang Penggunaan Kekuatan, Senjata Api oleh Penegak Hukum, amunisi aktif hanya boleh digunakan sebagai pilihan terakhir.

"Pasukan Israel telah menunjukkan penghinaan mereka terhadap nyawa anak-anak Palestina dengan mengabaikan hukum internasional secara sengaja dan sistematis serta bahkan kebijakan mereka sendiri yang mengizinkan penggunaan amunisi aktif dalam situasi yang tidak dibenarkan oleh hukum internasional," tegas laporan itu.

Menurut DCIP, selain secara sengaja menargetkan anak-anak, dalam 60% kasus, pasukan Israel "secara sistematis" menghalangi paramedis dan ambulans menjangkau anak-anak yang terluka.

LSM tersebut telah mendokumentasikan lebih dari 700 kematian anak-anak Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sejak tahun 2000. Dikatakan, dari angka tersebut, 20% tewas sejak 7 Oktober.

"Peningkatan yang signifikan ini, sebagian, dapat dikaitkan dengan keengganan otoritas Israel untuk meminta pertanggungjawaban prajurit perorangan atas tindakan melawan hukum dan kejahatan perang," tulis laporan itu.

Ditambahkannya, meski tidak ada tentara Israel yang dimintai pertanggungjawaban atas kematian ini, penargetan mereka yang disengaja terhadap anak-anak merupakan pelanggaran hukum internasional dan berarti mereka dapat dituntut di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan perang berupa pembunuhan yang disengaja.

Baca juga: Israel Desak Kongres AS Tekan Afrika Selatan agar Cabut Kasus Genosida di ICJ
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Profil Theodorus I,...
Profil Theodorus I, Paus Kelahiran Palestina yang Jarang Diketahui
Hamas Berharap Paus...
Hamas Berharap Paus Leo XIV Perkuat Dukungan pada Mereka yang Tertindas
Pagar Baru Israel Ubah...
Pagar Baru Israel Ubah Kota Palestina Jadi Penjara Terbuka
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Angka Keguguran dan...
Angka Keguguran dan Bayi Lahir Prematur di Gaza Tinggi
Trump Dilaporkan Akan...
Trump Dilaporkan Akan Umumkan Pengakuan AS untuk Negara Palestina
Rahasia di Balik Keoknya...
Rahasia di Balik Keoknya Jet Tempur Rafale India oleh J-10C Pakistan
Rekomendasi
Golkar Inisiasi Pembentukan...
Golkar Inisiasi Pembentukan Koalisi Permanen, Ini Tujuannya
Car Free Day Depok Diperluas:...
Car Free Day Depok Diperluas: Ambulans Masih Bisa Melintas, Toilet Portabel Minim
Sore Penuh Cerita: Deretan...
Sore Penuh Cerita: Deretan Original Series Vision+ Tayang di RCTI Mulai 12 Mei!
Berita Terkini
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi...
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi dan Ditahan di Singapura 2 Kali karena Menulis tentang Palestina
Militer Pakistan Umumkan...
Militer Pakistan Umumkan Telah Tembak Jatuh 77 Drone Israel yang Dioperasikan India
India Sangkal Sistem...
India Sangkal Sistem Rudal S-400-nya Hancur Diserang Jet Tempur JF-17 Pakistan
Benang Merah antara...
Benang Merah antara Jenderal Pakistan, Osama bin Laden, dan Senjata Nuklir
Infografis
AS dan Israel Adalah...
AS dan Israel Adalah Dalang Perang Saudara di Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved