Kronologi Kemerdekaan Malaysia dari Inggris
loading...
A
A
A
Ketika orang-orang negeri ini begitu bersemangat untuk mengakhiri penjajahan, mereka tersentak oleh pendaratan Jepang pada akhir tahun 1941 yang membawa Malaya ke era kolonial lainnya. Jepang menduduki Malaya hingga tahun 1945 sebelum menyerah akibat pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.
Pengunduran diri Jepang memberi ruang bagi Partai Komunis Malaya (PKM) untuk menguasai Malaya. PKM melancarkan serangan ke Malaya melalui kekerasan, mereka membunuh tiga manajer perkebunan karet Eropa di Sungai Siput, Perak.
Dengan demikian, pada bulan Juni 1948, Sir Edward Gent mengumumkan keadaan darurat atas Malaya. PKM tidak berhasil menguasai Malaya dan Inggris kembali berkuasa. Pemerintahan Militer Inggris atau BMA berada di antara akhir Perang Dunia II dan pembentukan Malayan Union. Pada tanggal 1 April 1946, Inggris mendirikan Malayan Union. Namun, ide ini mendapat perlawanan dari orang Melayu untuk menghapuskan lembaga kerajaan dan hak istimewa orang Melayu.
Foto/AP
Munculnya Tunku Abdul Rahman memberi hikmah bagi perjuangan kaum nasionalis Malaya ketika tindakannya membentuk Partai Aliansi mulai membuka mata Inggris untuk mengizinkan orang Melayu memerintah negara mereka sendiri.
Foto/AP
Persatuan antara tiga suku bangsa besar yaitu Melayu, China dan India berujung pada Perjanjian London yang ditandatangani pada tanggal 8 Februari 1956 dan telah memberikan tanda-tanda bahwa Malaya akan memperoleh kemerdekaan pada tanggal 31 Agustus 1957.
Sekembalinya Tunku Abdul Rahman Al-haj dari London, Tunku telah membuat deklarasi kemerdekaan Malaya di Padang Bandar Hilir, Melaka pada tanggal 20 Februari 1956. Pada tanggal 27 Mei 1961, Tunku Abdul Rahman Putra Alhaj telah mengusulkan penggabungan lima daerah jajahan yaitu Malaya, Singapura, Sabah, Serawak dan Brunei untuk membentuk sebuah negara baru.
Foto/AP
Pada tanggal 9 Juli 1963, wakil-wakil pemerintah Inggris, kecuali Brunei, Malaya, Sabah, Serawak dan Singapura menyebabkan masalah Malaya, kecuali Brunei tidak dapat dihindari. Keinginan untuk membentuk sebuah negara yang bernama Malaysia tercapai pada tanggal 16 September 1963.
Pengunduran diri Jepang memberi ruang bagi Partai Komunis Malaya (PKM) untuk menguasai Malaya. PKM melancarkan serangan ke Malaya melalui kekerasan, mereka membunuh tiga manajer perkebunan karet Eropa di Sungai Siput, Perak.
Dengan demikian, pada bulan Juni 1948, Sir Edward Gent mengumumkan keadaan darurat atas Malaya. PKM tidak berhasil menguasai Malaya dan Inggris kembali berkuasa. Pemerintahan Militer Inggris atau BMA berada di antara akhir Perang Dunia II dan pembentukan Malayan Union. Pada tanggal 1 April 1946, Inggris mendirikan Malayan Union. Namun, ide ini mendapat perlawanan dari orang Melayu untuk menghapuskan lembaga kerajaan dan hak istimewa orang Melayu.
5. Kaum Nasionalis Bersatu
Foto/AP
Munculnya Tunku Abdul Rahman memberi hikmah bagi perjuangan kaum nasionalis Malaya ketika tindakannya membentuk Partai Aliansi mulai membuka mata Inggris untuk mengizinkan orang Melayu memerintah negara mereka sendiri.
6. Perjanjian London
Foto/AP
Persatuan antara tiga suku bangsa besar yaitu Melayu, China dan India berujung pada Perjanjian London yang ditandatangani pada tanggal 8 Februari 1956 dan telah memberikan tanda-tanda bahwa Malaya akan memperoleh kemerdekaan pada tanggal 31 Agustus 1957.
Sekembalinya Tunku Abdul Rahman Al-haj dari London, Tunku telah membuat deklarasi kemerdekaan Malaya di Padang Bandar Hilir, Melaka pada tanggal 20 Februari 1956. Pada tanggal 27 Mei 1961, Tunku Abdul Rahman Putra Alhaj telah mengusulkan penggabungan lima daerah jajahan yaitu Malaya, Singapura, Sabah, Serawak dan Brunei untuk membentuk sebuah negara baru.
7. Bersatu Mendirikan Malaysia
Foto/AP
Pada tanggal 9 Juli 1963, wakil-wakil pemerintah Inggris, kecuali Brunei, Malaya, Sabah, Serawak dan Singapura menyebabkan masalah Malaya, kecuali Brunei tidak dapat dihindari. Keinginan untuk membentuk sebuah negara yang bernama Malaysia tercapai pada tanggal 16 September 1963.
(ahm)