Junta Militer Ngamuk Bombardir Banyak Wilayah Myanmar, 40 Warga Sipil Tewas
loading...
A
A
A
Hanya beberapa jam sebelumnya, sebuah jet tempur rezim militer mengebom sebuah kamp pengungsi internal (IDP) di Pekon, Negara Bagian Shan selatan, yang mengakibatkan kematian 10 warga sipil, termasuk delapan anak-anak, dan melukai 14 lainnya.
Pesawat tempur junta juga menargetkan kota Nanmekon dan desa-desa terdekat di kotapraja Loikaw, Negara Bagian Karenni (Kayah), pada hari Rabu dan Kamis. Serangan tersebut menewaskan seorang penduduk dan menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur sipil.
Selain itu, jet tempur junta juga mengebom kota Mantong dan sebuah desa di kota Nawnghkio, Negara Bagian Shan utara, tempat pasukan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA) memegang kendali. Serangan itu menewaskan sedikitnya satu warga sipil dan merusak banyak rumah.
Pada hari Minggu pekan lalu, pesawat junta menyerang sebuah pasar di desa Maung Kone, yang terletak di kota Tigyaing, Wilayah Sagaing, yang dikuasai oleh Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF). Serangan udara itu menewaskan sembilan warga sipil, termasuk seorang anak, menurut Kelompok Administrasi Rakyat Kota Tigyaing.
Kelompok revolusioner sekarang menyerukan agar junta menghadapi tuntutan kejahatan perang di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena kematian warga sipil meningkat di tengah pengeboman udara yang tiada henti.
Pesawat tempur junta juga menargetkan kota Nanmekon dan desa-desa terdekat di kotapraja Loikaw, Negara Bagian Karenni (Kayah), pada hari Rabu dan Kamis. Serangan tersebut menewaskan seorang penduduk dan menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur sipil.
Selain itu, jet tempur junta juga mengebom kota Mantong dan sebuah desa di kota Nawnghkio, Negara Bagian Shan utara, tempat pasukan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA) memegang kendali. Serangan itu menewaskan sedikitnya satu warga sipil dan merusak banyak rumah.
Pada hari Minggu pekan lalu, pesawat junta menyerang sebuah pasar di desa Maung Kone, yang terletak di kota Tigyaing, Wilayah Sagaing, yang dikuasai oleh Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF). Serangan udara itu menewaskan sembilan warga sipil, termasuk seorang anak, menurut Kelompok Administrasi Rakyat Kota Tigyaing.
Kelompok revolusioner sekarang menyerukan agar junta menghadapi tuntutan kejahatan perang di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena kematian warga sipil meningkat di tengah pengeboman udara yang tiada henti.
(mas)