Siapa Aysenur Ezgi Eygi? Aktivis Turki-AS yang Ditembak Sniper Israel di Tepi Barat
loading...
A
A
A
GAZA - Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis Turki-Amerika, ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel saat berunjuk rasa pada Jumat (6/9/2024) di Tepi Barat, Palestina .
Eygi, 26 tahun, telah melakukan perjalanan ke wilayah tersebut untuk mendukung perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel, menurut laporan dari Gerakan Solidaritas Internasional (ISM).
Ia baru saja lulus pada bulan Juni dan dikenal karena komitmennya terhadap aktivisme dan layanan masyarakat.
“Saya memiliki dasar yang kuat dalam pendampingan, terapi perilaku, dan pemasaran, dengan komitmen yang mendalam terhadap layanan masyarakat,” tulis Eygi saat mendeskripsikan dirinya di profil LinkedIn-nya.
“Pekerjaan sukarela saya telah memungkinkan saya untuk membuat dampak baik secara lokal maupun internasional ... hingga menawarkan dukungan rehabilitatif di komunitas yang kekurangan sumber daya,” tulisnya. “Saya terdorong oleh hasrat untuk membuat dampak positif.”
Pada tanggal 3 September, ia tiba di kota Beita, dekat Nablus di Tepi Barat, untuk berpartisipasi dalam protes damai.
Tiga hari kemudian, selama demonstrasi, ia sengaja menjadi sasaran dan dibunuh oleh penembak jitu Israel yang berdiri di atap gedung di dekatnya, menurut laporan ISM.
"Teman, kawan, dan rekan perjalanan saya ke Palestina baru saja ditembak di kepala dan dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel. Semoga ia beristirahat dengan tenang. Ia sekarang menjadi salah satu dari banyak martir dalam perjuangan ini.”
Lubna Alzaroo, mengenang temannya Eygi, yang juga dikenal sebagai Aysha, di Facebook. "Saya terbangun pagi ini dan mendengar berita bahwa dia dibunuh di Beita, Nablus oleh tentara Israel saat berdiri untuk menunjukkan solidaritas kepada para petani Palestina," tulis Alzaroo bersama foto-foto Eygi. "Aysha adalah salah satu orang yang paling manis dan lembut yang pernah saya temui," tambahnya.
Para saksi mengatakan Eygi berdiri jauh dari area protes utama saat dia sengaja menjadi sasaran.
Meskipun dilarikan ke rumah sakit Palestina, upaya medis untuk menyelamatkannya tidak berhasil.
Eygi, 26 tahun, telah melakukan perjalanan ke wilayah tersebut untuk mendukung perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel, menurut laporan dari Gerakan Solidaritas Internasional (ISM).
Siapa Aysenur Ezgi Eygi? Aktivis Turki-AS yang Ditembak Sniper Israel di Tepi Barat
1. Aktivis Cantik Kelahiran Turki
Melansir Anadolu, Eygi, lahir di Antalya, Turki, pada tahun 1998, mengambil jurusan ganda psikologi dan bahasa serta budaya Timur Tengah di University of Washington, Seattle.Ia baru saja lulus pada bulan Juni dan dikenal karena komitmennya terhadap aktivisme dan layanan masyarakat.
2. Terdorong untuk Perubahan Positif
Profil daring Eygi mencerminkan hasrat untuk membuat dampak positif di berbagai bidang, mulai dari membimbing siswa hingga memberikan dukungan rehabilitatif untuk anak-anak autis, sejalan dengan pengalaman profesionalnya yang beragam.“Saya memiliki dasar yang kuat dalam pendampingan, terapi perilaku, dan pemasaran, dengan komitmen yang mendalam terhadap layanan masyarakat,” tulis Eygi saat mendeskripsikan dirinya di profil LinkedIn-nya.
“Pekerjaan sukarela saya telah memungkinkan saya untuk membuat dampak baik secara lokal maupun internasional ... hingga menawarkan dukungan rehabilitatif di komunitas yang kekurangan sumber daya,” tulisnya. “Saya terdorong oleh hasrat untuk membuat dampak positif.”
3. Bekerja sebagai Sukarelawan di Palestina
Eygi bergabung dengan ISM, sebuah organisasi yang dipimpin Palestina yang menganjurkan perlawanan tanpa kekerasan terhadap pendudukan Israel, sebagai pengamat sukarelawan.Pada tanggal 3 September, ia tiba di kota Beita, dekat Nablus di Tepi Barat, untuk berpartisipasi dalam protes damai.
Tiga hari kemudian, selama demonstrasi, ia sengaja menjadi sasaran dan dibunuh oleh penembak jitu Israel yang berdiri di atap gedung di dekatnya, menurut laporan ISM.
4. Ditembak di Kepala
“Saya tidak tahu bagaimana mengatakan ini, tidak ada cara yang mudah. Saya berharap dapat mengatakan sesuatu yang berarti, tetapi saya tidak bisa saat saya menangis," seorang rekan sukarelawan ISM, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, memberi tahu kelompok tersebut tentang Eygi."Teman, kawan, dan rekan perjalanan saya ke Palestina baru saja ditembak di kepala dan dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel. Semoga ia beristirahat dengan tenang. Ia sekarang menjadi salah satu dari banyak martir dalam perjuangan ini.”
Lubna Alzaroo, mengenang temannya Eygi, yang juga dikenal sebagai Aysha, di Facebook. "Saya terbangun pagi ini dan mendengar berita bahwa dia dibunuh di Beita, Nablus oleh tentara Israel saat berdiri untuk menunjukkan solidaritas kepada para petani Palestina," tulis Alzaroo bersama foto-foto Eygi. "Aysha adalah salah satu orang yang paling manis dan lembut yang pernah saya temui," tambahnya.
Para saksi mengatakan Eygi berdiri jauh dari area protes utama saat dia sengaja menjadi sasaran.
Meskipun dilarikan ke rumah sakit Palestina, upaya medis untuk menyelamatkannya tidak berhasil.
(ahm)