Gertak Israel, Panglima Militer Mesir Tinjau Perbatasan Gaza

Kamis, 05 September 2024 - 20:35 WIB
loading...
Gertak Israel, Panglima...
Panglima militer Mesir meninjau perbatasan Gaza untuk menggertak Israel. Foto/Al Ahram
A A A
GAZA - Panglima Militer Mesir Letnan Jenderal Ahmed Fathy Khalifa, melakukan perjalanan tak terduga ke perbatasan dengan Gaza untuk meninjau langkah-langkah keamanan. Itu diduga sebagai langkah untuk menggertak Israel.

Mesir dan Gaza berbagi perbatasan sepanjang 12 km (7,5 mil), yang dibagi oleh zona penyangga selebar 100 meter yang disebut dengan Koridor Philadelphia.

Melansir Al Ahram, kunjungan panglima militer Mesir itu bertujuan untuk memeriksa langkah-langkah keamanan di sepanjang arah strategis timur laut negara itu, kunjungan tersebut dimulai dengan tur inspeksi pasukan yang bertugas mengamankan penyeberangan perbatasan Rafah.

Selama tur tersebut, panglima menekankan bahwa misi utama Angkatan Bersenjata Mesir adalah untuk menjaga perbatasan negara di semua arah strategis. "Angkatan bersenjata mampu mempertahankan perbatasan tanah air, dari generasi ke generasi," katanya.

Khalifa menekankan kepada personel angkatan bersenjata pentingnya dibekali dengan pengetahuan dan tekad serta menjaga kebugaran fisik yang tinggi untuk melaksanakan semua tugas dengan profesionalisme yang tinggi.

Ia terlibat dalam dialog dengan sejumlah personel militer, mendengarkan pendapat dan pertanyaan mereka tentang berbagai topik, menurut pernyataan tersebut.

Panglima memeriksa kondisi kehidupan dan administrasi personel militer, selain sistem keamanan di sepanjang garis perbatasan timur laut. Ia juga mendengarkan penjelasan yang merinci pekerjaan dan koordinasi antara semua spesialisasi untuk mencapai kendali penuh atas perbatasan internasional sepanjang waktu, pernyataan tersebut menunjukkan.

Panglima militer itu juga juga makan siang bersama pasukan di salah satu titik di perbatasan internasional, mengarahkan mereka untuk menyadari tugas yang diberikan, yang bergantung pada kewaspadaan tinggi dan kemampuan untuk menangani semua keadaan darurat.

Mesir memandang kehadiran Israel yang berkepanjangan di sepanjang koridor tersebut, yang ditegaskan Netanyahu, sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Camp David. Hamas juga menentang kontrol keamanan Israel atas koridor tersebut, yang menjadikannya titik kritis utama dalam negosiasi gencatan senjata.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)