Pemerintahan Ukraina Diguncang dari Dalam di Kala Perang

Rabu, 04 September 2024 - 20:55 WIB
loading...
Pemerintahan Ukraina...
Pemerintahan Ukraina diguncang dari dalam di kala perang dengan pengunduran diri Menlunya. Foto/AP
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmitry Kuleba mengajukan pengunduran dirinya ke parlemen nasional pada Rabu (4/9/2024). Itu diuyngkapkan Juru Bicara Ruslan Stefanchuk, di tengah pembersihan yang sedang berlangsung oleh pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky.

Empat anggota kabinet lainnya; Wakil Perdana Menteri untuk Integrasi Eropa Olga Stefanishina, Menteri Industri Strategis Aleksandr Kamyshin, Menteri Kehakiman Denis Maliuski, dan Menteri Perlindungan Lingkungan Ruslan Strilets juga diberhentikan dari jabatan mereka oleh Zelensky pada hari Selasa. Perdana Menteri Denis Shmigal dilaporkan akan mempertahankan jabatannya.

Rumor tentang pengunduran diri Kuleba yang akan segera terjadi mulai beredar segera setelah perubahan lain dalam kabinet diumumkan.

Surat kabar Ukrainskaya Pravda sebelumnya mengklaim bahwa pengganti Kuleba yang paling mungkin adalah Andrey Sibiga, mantan duta besar yang digambarkan oleh media tersebut sebagai wakil kepala staf Zelensky dan wakil Kuleba sendiri. Prediksi pada Selasa malam mengutip seorang sumber di kantor Zelensky.

Pembersihan kabinet dilakukan setelah berakhirnya mandat presiden Zelensky dan parlemen Ukraina secara resmi. Konstitusi Ukraina hanya mengatur perpanjangan masa jabatan parlemen, tetapi Zelensky berpendapat bahwa darurat militer yang diumumkan pada Februari 2022 memungkinkannya untuk menunda semua pemilihan tanpa batas waktu.

Sementara itu, beberapa sumber di Kiev telah memberi tahu media Barat bahwa kepala staf Zelensky, produser film Andrey Yermak, secara de facto menjalankan negara. Kantor Zelensky membantahnya.

Rumor tentang kemungkinan Kuleba digulingkan telah beredar sejak Maret, menyusul pengunduran diri juru bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko, salah satu anak didiknya. Media Strana melaporkan bahwa Zelensky sangat tidak senang dengan layanan diplomatik, dan mempertimbangkan untuk mengganti Kuleba dengan penasihat kebijakan luar negerinya Igor Zhovkva.



Namun, rumor itu tidak membuahkan hasil, dan Kuleba terus menekan Barat agar memberi Kiev lebih banyak senjata, amunisi, dan uang tunai untuk melawan Rusia.

“Jika keputusan diambil, Ukraina berhasil di lapangan. Jika tidak diambil, maka jangan mengeluh tentang Ukraina, mengeluhlah tentang diri Anda sendiri,” kata Kuleba kepada menteri luar negeri Uni Eropa minggu lalu, menuntut “keputusan yang berani” dari blok tersebut. Kiev telah menyalahkan pembatasan penggunaan senjata yang disediakan oleh AS dan sekutunya atas memburuknya nasib garis depannya.

Setelah Brussels, Kuleba berangkat ke Polandia, di mana ia berhasil menyinggung tuan rumahnya – dan negara kunci yang memasok Ukraina dengan bantuan Barat – dengan menyebut wilayah Polandia tertentu sebagai “tanah Ukraina” dan menyatakan bahwa pemindahan etnis Ukraina dari wilayah Polandia pada tahun 1947 setara dengan pembantaian warga Polandia oleh nasionalis Ukraina yang digambarkan Warsawa sebagai genosida.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Putin: Tentara Bayaran...
Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!
Ukraina Terima Gencatan...
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari, Berikut 4 Dampaknya bagi Perang Rusia
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
53 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved