Analis: Iran Tunda Serang Zionis karena Malu Jika Kalah Dikeroyok Israel-AS

Jum'at, 30 Agustus 2024 - 09:14 WIB
loading...
Analis: Iran Tunda Serang...
Analis menyebut penundaan serangan Iran terhadap Israel karena khawatir akan menanggung malu lebih lanjut jika kalah dikeroyok Israel dan Amerika Serikat. Foto/Office of the Iranian Supreme Leader via AP
A A A
TEHERAN - Hampir sebulan telah berlalu sejak Iran berjanji untuk menghukum Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Haniyeh terbunuh pada 31 Juli saat berkunjung ke Ibu Kota Iran, tempat dia melakukan perjalanan untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

Kematiannya, diikuti oleh janji Iran untuk membalas dendam, memicu gelombang spekulasi dan laporan media yang menunjukkan bahwa serangan Iran terhadap Israel akan segera terjadi. Namun, tidak ada serangan seperti itu yang terwujud.



Minggu lalu, seorang juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan bahwa pembalasan terhadap Israel bisa memakan waktu lama untuk dilakukan, sehingga menambah ambiguitas lebih lanjut pada situasi tersebut.

Pada bulan April, Iran menanggapi dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus, yang menewaskan dua komandan militer senior Iran dan beberapa orang lainnya, dalam waktu kurang dari dua minggu.

Penundaan serangan Iran yang diperpanjang kali ini telah menimbulkan pertanyaan tentang strategi Teheran saat ini.

Analis menunjukkan beberapa faktor yang dapat menjelaskan keraguan Iran.

Yang paling utama adalah ketakutan akan respons Israel yang kuat yang dapat menyebabkan rasa malu lebih lanjut bagi Iran dan berpotensi meningkat menjadi konflik yang lebih luas yang melibatkan Amerika Serikat.

Kepemimpinan Iran, yang memprioritaskan mempertahankan cengkeramannya pada kekuasaan di atas segalanya, kemungkinan waspada untuk memicu situasi yang dapat melemahkan kendalinya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2047 seconds (0.1#10.140)