Israel Blokir Akses Ambulans ke Kamp Pengungsi Nur Shams di Tepi Barat
loading...
![Israel Blokir Akses...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/08/29/43/1445435/israel-blokir-akses-ambulans-ke-kamp-pengungsi-nur-shams-di-tepi-barat-xrr.webp)
Ambulans tim medis mencoba memasuki area saat pasukan Israel berpatroli setelah menyerang dengan buldoser di Kamp Pengungsi Nur Shams di Tulkarm, Tepi Barat pada 28 Agustus 2024. Foto/Issam Rimawi/Anadolu Agency
A
A
A
TEPI BARAT - Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan tentara penjajah Israel mencegah tim medis memasuki kamp pengungsi Nour Shams dekat Tulkarm di Tepi Barat utara yang diduduki.
Hal ini terjadi setelah pasukan kolonial Israel menyerbu kamp tersebut dan menewaskan sepuluh warga Palestina, serta melukai banyak orang lainnya.
Ahmad Zahran, wakil direktur Bulan Sabit Merah di Tulkarm, mengatakan, "Sejak Selasa malam (27/8/2024), tentara Israel telah menutup semua pintu masuk ke kamp Nur Shams, sehingga mencegah tim medis masuk."
"Kami telah menerima laporan tentang keadaan darurat medis, termasuk kasus yang memerlukan dialisis dan persalinan di dalam kamp, tetapi hingga pukul 14:31 GMT, tim kami belum dapat menjangkau satu pun pasien tersebut," ungkap dia.
Zahran mengatakan timnya telah menghubungi Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk memfasilitasi pekerjaan tim medis, tetapi situasinya tetap tidak berubah.
Dia menunjukkan, “Tentara mengepung rumah sakit di Tulkarem, menggeledah ambulans, dan memeriksa kartu identitas pasien dan yang terluka, yang menyebabkan keterlambatan dan hambatan dalam pekerjaan tim medis.”
Pada dini hari kemarin, pasukan penjajah Israel melakukan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat utara, yang terbesar sejak 2002, menewaskan sepuluh warga Palestina dan melukai 22 orang lainnya.
Serangan itu merupakan bagian dari peningkatan serangan militer Israel di Tepi Barat sejak meluncurkan kampanye pemboman brutal di Gaza pada Oktober tahun lalu.
Lihat Juga: Siapa Fajr Al-Saeed? Pembaca Berita Televisi Kuwait yang Menyerukan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Hal ini terjadi setelah pasukan kolonial Israel menyerbu kamp tersebut dan menewaskan sepuluh warga Palestina, serta melukai banyak orang lainnya.
Ahmad Zahran, wakil direktur Bulan Sabit Merah di Tulkarm, mengatakan, "Sejak Selasa malam (27/8/2024), tentara Israel telah menutup semua pintu masuk ke kamp Nur Shams, sehingga mencegah tim medis masuk."
"Kami telah menerima laporan tentang keadaan darurat medis, termasuk kasus yang memerlukan dialisis dan persalinan di dalam kamp, tetapi hingga pukul 14:31 GMT, tim kami belum dapat menjangkau satu pun pasien tersebut," ungkap dia.
Zahran mengatakan timnya telah menghubungi Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk memfasilitasi pekerjaan tim medis, tetapi situasinya tetap tidak berubah.
Dia menunjukkan, “Tentara mengepung rumah sakit di Tulkarem, menggeledah ambulans, dan memeriksa kartu identitas pasien dan yang terluka, yang menyebabkan keterlambatan dan hambatan dalam pekerjaan tim medis.”
Pada dini hari kemarin, pasukan penjajah Israel melakukan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat utara, yang terbesar sejak 2002, menewaskan sepuluh warga Palestina dan melukai 22 orang lainnya.
Serangan itu merupakan bagian dari peningkatan serangan militer Israel di Tepi Barat sejak meluncurkan kampanye pemboman brutal di Gaza pada Oktober tahun lalu.
Lihat Juga: Siapa Fajr Al-Saeed? Pembaca Berita Televisi Kuwait yang Menyerukan Normalisasi Hubungan dengan Israel
(sya)