Rusia Ungkap Pasukan Ukraina Dilatih Gunakan Amunisi Kimia untuk Sistem Artileri Barat
loading...
A
A
A
MOSKOW - Personel militer Ukraina sedang dilatih untuk menggunakan amunisi kimia untuk sistem artileri buatan Barat, menurut Igor Kirillov, kepala Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologi angkatan bersenjata Rusia, pada Selasa (27/8/2024).
"Informasi operasional menunjukkan personel militer Ukraina sedang dilatih untuk menggunakan amunisi kimia untuk sistem artileri buatan Barat. Harap perhatikan dokumentasi yang disita yang ditemukan di posisi Ukraina yang ditinggalkan. Ini adalah panduan metodologis untuk menangani amunisi artileri yang diisi dengan bahan kimia," ungkap Letnan Jenderal Igor Kirillov.
Kepala Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologi angkatan bersenjata Rusia mengatakan Rusia telah mengirimkan bukti pelanggaran Ukraina terhadap Konvensi Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) ke sekretariat teknis OPCW, tetapi tidak segera mendapat tanggapan.
Rusia memiliki bukti Ukraina telah mengimpor sekitar 500 ton Triethanolamine, yang dapat digunakan untuk membuat senjata kimia seperti mustard nitrogen, iritan yang kuat.
“Pasukan Rusia juga telah menemukan zat yang mengandung thallium nitrat beracun dalam gudang senjata Ukraina,” ungkap Kirillov.
Amerika Serikat telah mulai secara aktif melibatkan Moldova dan Rumania dalam skema logistik untuk mengangkut biomaterial dari Ukraina untuk mengalihkan kecurigaan dari otoritasnya, menurut Igor Kirillov.
"Menurut informasi yang tersedia, Amerika Serikat telah mulai secara aktif melibatkan Moldova dan Rumania dalam skema logistik untuk mengangkut biomaterial, dengan menggunakan organisasi-organisasi yang berada di bawah kendalinya. Taktik semacam itu memungkinkan untuk menyembunyikan penerima akhir dan mengalihkan kecurigaan dari badan-badan pemerintah AS dan program biologi militer AS," ujar Kirillov dalam pengarahan.
“Pengawalan kargo dengan biomaterial dari Ukraina ke Barat disediakan oleh perusahaan-perusahaan logistik yang dikendalikan Presiden Moldova Maia Sandu,” ungkap Kirillov.
"Selama periode Agustus 2022 hingga Mei 2024, lebih dari 2.000 kasus pengangkutan sampel biomaterial melalui wilayah Moldova telah resmi dilakukan," ujar dia.
Dia menambahkan, masuknya Moldova dan Rumania dalam skema pengangkutan dapat dilihat sebagai awal dari program berskala besar untuk mengubah rantai logistik di bidang ekspor massal material biologis ke Amerika Serikat.
"Informasi operasional menunjukkan personel militer Ukraina sedang dilatih untuk menggunakan amunisi kimia untuk sistem artileri buatan Barat. Harap perhatikan dokumentasi yang disita yang ditemukan di posisi Ukraina yang ditinggalkan. Ini adalah panduan metodologis untuk menangani amunisi artileri yang diisi dengan bahan kimia," ungkap Letnan Jenderal Igor Kirillov.
Kepala Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologi angkatan bersenjata Rusia mengatakan Rusia telah mengirimkan bukti pelanggaran Ukraina terhadap Konvensi Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) ke sekretariat teknis OPCW, tetapi tidak segera mendapat tanggapan.
Rusia memiliki bukti Ukraina telah mengimpor sekitar 500 ton Triethanolamine, yang dapat digunakan untuk membuat senjata kimia seperti mustard nitrogen, iritan yang kuat.
“Pasukan Rusia juga telah menemukan zat yang mengandung thallium nitrat beracun dalam gudang senjata Ukraina,” ungkap Kirillov.
Amerika Serikat telah mulai secara aktif melibatkan Moldova dan Rumania dalam skema logistik untuk mengangkut biomaterial dari Ukraina untuk mengalihkan kecurigaan dari otoritasnya, menurut Igor Kirillov.
"Menurut informasi yang tersedia, Amerika Serikat telah mulai secara aktif melibatkan Moldova dan Rumania dalam skema logistik untuk mengangkut biomaterial, dengan menggunakan organisasi-organisasi yang berada di bawah kendalinya. Taktik semacam itu memungkinkan untuk menyembunyikan penerima akhir dan mengalihkan kecurigaan dari badan-badan pemerintah AS dan program biologi militer AS," ujar Kirillov dalam pengarahan.
“Pengawalan kargo dengan biomaterial dari Ukraina ke Barat disediakan oleh perusahaan-perusahaan logistik yang dikendalikan Presiden Moldova Maia Sandu,” ungkap Kirillov.
"Selama periode Agustus 2022 hingga Mei 2024, lebih dari 2.000 kasus pengangkutan sampel biomaterial melalui wilayah Moldova telah resmi dilakukan," ujar dia.
Dia menambahkan, masuknya Moldova dan Rumania dalam skema pengangkutan dapat dilihat sebagai awal dari program berskala besar untuk mengubah rantai logistik di bidang ekspor massal material biologis ke Amerika Serikat.
(sya)