Kelompok Muslim AS Tarik Dukungan untuk Capres Kamala Harris, Ini Sebabnya

Jum'at, 23 Agustus 2024 - 11:20 WIB
loading...
Kelompok Muslim AS Tarik...
Kelompok Muslim di AS menarik dukungan untuk capres Kamala Harris setelah Partai Demokrat membungkam pembicara pro-Palestina dalam konvensi di Chicago. Foto/AP Photo/Jacquelyn Martin
A A A
WASHINGTON - Sebuah kelompok Muslim di Amerika Serikat (AS) telah menarik dukungan untuk calon presiden (capres) Kamala Harris.

Alasannya, Partai Demokrat dianggap telah membungkam pembicara pro-Palestina dalam sebuah konvensi di Chicago.

Kelompok kampanye bernama Muslim Women for Harris menyatakan telah menarik dukungannya untuk Harris—yang saat ini menjabat wakil presiden (wapres) AS—dan calon wakil presiden (cawapres) Tim Walz.

Para aktivis pro-Palestina dan kelompok sekutu mereka telah menuntut agar Harris berkomitmen untuk memangkas bantuan militer AS ke Israel dan dorongan yang lebih kuat untuk gencatan senjata di Gaza.

Baca Juga: 3 Isu yang Dihindari Partai Demokrat, Salah Satunya Isu Palestina

Mereka telah berencana untuk menyuarakan posisi mereka di Konvensi Nasional Demokrat (DNC), yang berakhir pada hari Kamis.

“Kami tidak dapat dengan hati nurani yang baik melanjutkan Muslim Women for Harris-Walz, mengingat informasi baru dari Uncommitted National Movement, bahwa tim Wapres Harris menolak permintaan mereka untuk menghadirkan pembicara Palestina-Amerika di panggung DNC,” tulis kelompok itu dalam sebuah pernyataan di Instagram.

“Kami berdoa agar DNC dan tim Wapres Harris membuat keputusan yang tepat sebelum konvensi ini berakhir. Demi kebaikan kita semua," lanjut kelompok tersebut, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (23/8/2024).

Sebelumnya pada hari Kamis, Abbas Alawieh, salah satu pemimpin Uncommitted National Movement, mengatakan bahwa Partai Demokrat telah menolak untuk mengizinkan warga Palestina-Amerika berbicara di DNC.

“Kami pikir itu tidak dapat diterima. Kami pikir ini adalah partai yang seharusnya tidak membungkam suara rakyat,” katanya dalam sebuah video yang diunggah di X.

Berbicara kepada Al Jazeera, Alawieh berpendapat: “Situasi pembicara Palestina adalah kesalahan dari pihak partai.”

Dia dan aktivis lainnya telah memulai aksi duduk di luar tempat konvensi sebagai protes terhadap keputusan tersebut.

Menurut Washington Post, pimpinan Partai Demokrat khawatir bahwa pidato pro-Palestina akan “mengancam persatuan” yang ditunjukkan di konvensi tersebut.

Namun, laporan Washington Post mengatakan tidak ada alasan khusus yang diberikan untuk penolakan tersebut.

Selama pidatonya di DNC pada Kamis malam, Harris mengatakan bahwa Gedung Putih “bekerja sepanjang waktu” untuk mengamankan pembebasan sandera Israel yang tersisa yang ditahan oleh Hamas dan untuk mencapai “kesepakatan gencatan senjata.”

Pada saat yang sama, dia menegaskan kembali bahwa dirinya akan selalu memastikan Israel memiliki kemampuan untuk mempertahankan dirinya sendiri.

Harris menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat setelah Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari persaingan bulan lalu.

Harris akan menghadapi capres Partai Republik Donald Trump pada Hari Pemilu November mendatang.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
Hasil Thailand Open...
Hasil Thailand Open 2025: Lanny/Fadia dan Alwi Farhan Melaju, Putri KW Tersingkir
KAI Gandeng Jerman Percepat...
KAI Gandeng Jerman Percepat Digitalisasi dan Transportasi Hijau
5 Fakta Ledakan Amunisi...
5 Fakta Ledakan Amunisi di Garut yang Mengejutkan, Investigasi Terus Berlanjut
Berita Terkini
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Pakistan dan India Bertukar...
Pakistan dan India Bertukar Tahanan di Perbatasan, Siapa yang Dibebaskan?
Tahun Lalu Kepalanya...
Tahun Lalu Kepalanya Dihargai Rp165 Miliar oleh AS, Kini Justru Berjabat Tangan dengan Trump
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved