Iran Sebut Perundingan dengan Kepala IAEA Berjalan Konstruktif
loading...
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif bertemu Kepala IAEA Rafael Grossi di Teheran, Iran, 25 Agustus 2020. Foto/REUTERS
A
A
A
TEHERAN - Kepala Organisasi Energi Atom Iran Ali Akbar Salehi menyatakan perundingan dengan kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi berlangsung konstruktif.
Grossi ingin mendapat akses bagi para pengawas IAEA ke dua lokasi yang diduga bekas fasilitas nuklir Iran . IAEA mencurigai dua lokasi itu masih menyimpan material nuklir atau jejak nuklir yang tidak dideklarasikan.
“Percakapan kita hari ini sangat konstruktif. Disepakati bahwa IAEA akan melaksanakan tanggung jawab profesional dan independen, serta Iran akan memenuhi komitmen legalnya,” ujar Salehi, dilansir kantor berita ISNA.
Salehi menambahkan, “Babak baru kerja sama antara Iran dan IAEA akan dimulai.”
Meski demikian, Salehi menambahkan, “ Iran tidak akan menerima permintaan tambahan apapun melebihi komitmennya sesuai kesepakatan nuklir 2015.”
“Kami bekerja mencapai kesepakatan aktivitas verifikasi keamanan @IAEAorg di Iran,” tweet Grossi setelah bertemu Salehi, tanpa memberi penjelasan lebih rinci.
Namun beberapa orang dalam menyatakan itu bisa menjadi tanda Iran sepakat memberi izin pada IAEA untuk mengunjungi dua fasilitas setelah sebulan kebuntuan. (Baca Juga: India Tuding Pakistan Lakukan Lima Kebohongan Besar di DK PBB)
Iran menduga IAEA meminta akses itu berdasarkan informasi Israel. Amerika Serikat (AS) pekan lalu mendorong Dewan Keamanan PBB menerapkan kembali sanksi yang dicabut berdasarkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia. (Baca Infografis: Pengganti F-18 Super Hornet US Navy Kemungkinan Mirip F-14 Tomcat)
Iran menyatakan kunjungan Grossi tidak terkait langkah AS pada sanksi dan mendesak IAEA menjaga jarak dari tekanan politik oleh negara-negara lain. (Lihat Video: Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru, Terancam Hukuman Seumur Hidup)
Grossi ingin mendapat akses bagi para pengawas IAEA ke dua lokasi yang diduga bekas fasilitas nuklir Iran . IAEA mencurigai dua lokasi itu masih menyimpan material nuklir atau jejak nuklir yang tidak dideklarasikan.
“Percakapan kita hari ini sangat konstruktif. Disepakati bahwa IAEA akan melaksanakan tanggung jawab profesional dan independen, serta Iran akan memenuhi komitmen legalnya,” ujar Salehi, dilansir kantor berita ISNA.
Salehi menambahkan, “Babak baru kerja sama antara Iran dan IAEA akan dimulai.”
Meski demikian, Salehi menambahkan, “ Iran tidak akan menerima permintaan tambahan apapun melebihi komitmennya sesuai kesepakatan nuklir 2015.”
“Kami bekerja mencapai kesepakatan aktivitas verifikasi keamanan @IAEAorg di Iran,” tweet Grossi setelah bertemu Salehi, tanpa memberi penjelasan lebih rinci.
Namun beberapa orang dalam menyatakan itu bisa menjadi tanda Iran sepakat memberi izin pada IAEA untuk mengunjungi dua fasilitas setelah sebulan kebuntuan. (Baca Juga: India Tuding Pakistan Lakukan Lima Kebohongan Besar di DK PBB)
Iran menduga IAEA meminta akses itu berdasarkan informasi Israel. Amerika Serikat (AS) pekan lalu mendorong Dewan Keamanan PBB menerapkan kembali sanksi yang dicabut berdasarkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia. (Baca Infografis: Pengganti F-18 Super Hornet US Navy Kemungkinan Mirip F-14 Tomcat)
Iran menyatakan kunjungan Grossi tidak terkait langkah AS pada sanksi dan mendesak IAEA menjaga jarak dari tekanan politik oleh negara-negara lain. (Lihat Video: Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru, Terancam Hukuman Seumur Hidup)
(sya)
Lihat Juga :
