Eskalasi di Timur Tengah Memanas, Iran Justru Kirim Ratusan Rudal Balistik ke Rusia

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 16:15 WIB
loading...
A A A
“Sebagai ancaman balistik, mereka hanya dapat dicegat dengan andal oleh sistem Ukraina tingkat atas,” katanya, mengacu pada pertahanan udara paling canggih yang dimiliki Ukraina seperti Patriot buatan AS dan sistem SAMP/T Eropa.

Kementerian Pertahanan Ukraina tidak memiliki komentar langsung.

Juru bicara NSC mencatat bahwa Presiden Iran yang baru terpilih, Masoud Pezeshkian, "mengklaim bahwa ia ingin memoderasi kebijakan Iran dan terlibat dengan dunia. Tindakan yang tidak stabil seperti ini bertentangan dengan retorika itu."

Pembatasan Dewan Keamanan PBB terhadap ekspor sejumlah rudal, pesawat nirawak, dan teknologi lain Iran berakhir pada Oktober 2023. Namun, Amerika Serikat dan Uni Eropa tetap memberlakukan sanksi terhadap program rudal balistik Iran di tengah kekhawatiran atas ekspor senjata ke proksi-proksinya di Timur Tengah dan ke Rusia.

Reuters melaporkan pada bulan Februari tentang pendalaman kerja sama militer antara Iran dan Rusia dan tentang minat Moskow terhadap rudal permukaan-ke-permukaan Iran.

Sumber-sumber mengatakan kepada kantor berita pada saat itu bahwa sekitar 400 rudal balistik permukaan-ke-permukaan jarak jauh Fateh-110 telah dikirimkan. Namun, sumber-sumber intelijen Eropa mengatakan kepada Reuters bahwa menurut informasi mereka, belum ada transfer yang terjadi.

Pihak berwenang Ukraina belum melaporkan secara terbuka temuan sisa-sisa atau puing-puing rudal Iran selama perang. Pihak berwenang di Kyiv tidak segera menanggapi permintaan komentar.

(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1016 seconds (0.1#10.140)