Respons Yordania Ketika Wilayah Udaranya Bakal Jadi Medan Perang Israel-Iran
loading...
A
A
A
Iran dan Hamas menuduh Israel sebagai pelaku pembunuhan Haniyeh. Namun rezim Zionis tidak mengaku maupun menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan bos Hamas tersebut.
Menurut laporan media-media Timur Tengah, Teheran menyatakan bahwa Israel "mengirim mediator untuk mengatasi situasi tersebut".
Namun Safadi menegaskan bahwa dia tidak datang ke Teheran untuk menyampaikan pesan dari Israel ke Iran atau sebaliknya.
Safadi menulis di X bahwa dia menyampaikan pesan dari Raja Yordania Abdullah kepada Presiden Iran Masoud Pezeshkian tentang situasi regional. "Dan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri [Iran] tentang eskalasi berbahaya yang terjadi di kawasan ini," katanya.
Iran pernah mengacaukan perbatasan Yordania dengan membanjiri Tepi Barat dengan senjata melalui Kerajaan Hashemite dengan rudal dan drone yang ditujukan Israel pada April lalu.
Israel mengeklaim sebagian besar rudal dan drone Iran saat itu berhasil ditembak jatuh berkat bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya.
Para pakar melihat Yordania bekerja keras menenangkan Iran, namun amarah Teheran terhadap Israel tampaknya tak akan bisa dikekang.
“Mediasi, bahkan oleh aktor lokal, tampaknya tidak mengekang Iran. Republik Islam jelas ingin dilihat sebagai pihak yang menanggapi pelanggaran memalukan terhadap layanan keamanannya dan pembunuhan seorang tokoh terkemuka dalam poros perlawanannya. Pada bulan April, Yordania memainkan peran penting dalam membantu mencegat serangan pesawat nirawak Iran terhadap Israel dan kemungkinan besar harus melakukannya lagi segera," kata Behnam Ben Taleblu, peneliti senior Foundation for Defense of Democracies (FDD).
“Yordania sedang melakukan tindakan penyeimbangan yang rumit dengan membangun modus vivendi dengan Iran untuk menjaga wilayah udaranya dan kedaulatannya terhadap kemungkinan serangan rudal dari Teheran dan proksinya. Namun, penting bagi Yordania untuk mengingat bahwa sejak serangan Hamas [ke Israel] pada 7 Oktober, Iran dan jaringan proksinya yang mengakar di sepanjang perbatasan Kerajaan [Yordania] telah menjadi sumber utama tantangan keamanannya. Akan mengejutkan jika kunjungan [Safadi] ini dapat berdampak signifikan pada strategi jangka panjang Iran untuk mengganggu stabilitas Yordania," imbuh Ahmad Sharawi, analis riset FDD.
Menurut laporan media-media Timur Tengah, Teheran menyatakan bahwa Israel "mengirim mediator untuk mengatasi situasi tersebut".
Namun Safadi menegaskan bahwa dia tidak datang ke Teheran untuk menyampaikan pesan dari Israel ke Iran atau sebaliknya.
Safadi menulis di X bahwa dia menyampaikan pesan dari Raja Yordania Abdullah kepada Presiden Iran Masoud Pezeshkian tentang situasi regional. "Dan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri [Iran] tentang eskalasi berbahaya yang terjadi di kawasan ini," katanya.
Iran pernah mengacaukan perbatasan Yordania dengan membanjiri Tepi Barat dengan senjata melalui Kerajaan Hashemite dengan rudal dan drone yang ditujukan Israel pada April lalu.
Israel mengeklaim sebagian besar rudal dan drone Iran saat itu berhasil ditembak jatuh berkat bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya.
Analisis Pakar soal Langkah Yordania
Para pakar melihat Yordania bekerja keras menenangkan Iran, namun amarah Teheran terhadap Israel tampaknya tak akan bisa dikekang.
“Mediasi, bahkan oleh aktor lokal, tampaknya tidak mengekang Iran. Republik Islam jelas ingin dilihat sebagai pihak yang menanggapi pelanggaran memalukan terhadap layanan keamanannya dan pembunuhan seorang tokoh terkemuka dalam poros perlawanannya. Pada bulan April, Yordania memainkan peran penting dalam membantu mencegat serangan pesawat nirawak Iran terhadap Israel dan kemungkinan besar harus melakukannya lagi segera," kata Behnam Ben Taleblu, peneliti senior Foundation for Defense of Democracies (FDD).
“Yordania sedang melakukan tindakan penyeimbangan yang rumit dengan membangun modus vivendi dengan Iran untuk menjaga wilayah udaranya dan kedaulatannya terhadap kemungkinan serangan rudal dari Teheran dan proksinya. Namun, penting bagi Yordania untuk mengingat bahwa sejak serangan Hamas [ke Israel] pada 7 Oktober, Iran dan jaringan proksinya yang mengakar di sepanjang perbatasan Kerajaan [Yordania] telah menjadi sumber utama tantangan keamanannya. Akan mengejutkan jika kunjungan [Safadi] ini dapat berdampak signifikan pada strategi jangka panjang Iran untuk mengganggu stabilitas Yordania," imbuh Ahmad Sharawi, analis riset FDD.
(mas)