Elon Musk: Perang Saudara Akan Melanda Inggris

Minggu, 04 Agustus 2024 - 16:25 WIB
loading...
Elon Musk: Perang Saudara...
Kerusuhan anti-migran melanda Inggris sehingga bisa memicu negara tersebut jatuh pada perang saudara. Foto/EPA
A A A
LONDON - Miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk berspekulasi bahwa Inggris sedang menuju perang saudara.

Musk menanggapi gelombang kekerasan yang melanda negara itu di tengah migrasi yang tidak terkendali dan kejahatan yang melonjak, dengan memposting di X sebuah posting singkat yang berbunyi, "Perang saudara tidak dapat dihindari."

CEO Tesla dan pemilik X tersebut memberikan komentar di bawah salah satu dari banyak video yang menunjukkan adegan kerusuhan yang mencengkeram kota-kota di Inggris selama beberapa hari terakhir.

Gelombang kekerasan antaretnis terbaru dipicu oleh tragedi baru-baru ini di kota Southport, di mana seorang remaja berusia 17 tahun asal Rwanda menikam tiga gadis hingga tewas pada tanggal 29 Juli.



Polisi menangkap puluhan orang pada hari Sabtu, ketika proyektil dan kembang api diledakkan, dan etalase toko dibakar.

Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan kerumunan orang meneriakkan slogan-slogan anti-imigran seperti “hentikan perahu-perahu” di Liverpool, merujuk pada perahu karet yang digunakan oleh pencari suaka untuk menyeberangi Selat Inggris menuju Inggris.

Mantan Menteri Dalam Negeri Priti Patel mengecam Perdana Menteri Sir Keir Starmer dan Partai Buruhnya karena berpuas diri di tengah kerusuhan, menulis di X bahwa Parlemen harus ditarik dari liburan musim panas. Demonstran melemparkan suar ke arah petugas polisi di Liverpool pada 3 Agustus 2024 selama demonstrasi 'Cukup Sudah' yang diadakan sebagai reaksi atas penusukan fatal di Southport pada 29 Juli. - Sputnik Indonesia, 1920, 04.08.2024

Perdana Menteri Inggris yang baru dilantik dari Partai Buruh Keir Starmer, yang mewarisi krisis migran dari pendahulunya, menghadapi perjuangan berat untuk mengatasi migrasi ilegal. Jumlah orang yang menyeberangi Selat Inggris saat ini diperkirakan lebih dari 10.000 tahun ini saja. Tindakan sebelumnya yang dilakukan oleh pemerintah Inggris telah gagal untuk membendung gelombang imigran ilegal.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1365 seconds (0.1#10.140)