Apa Dampak Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bagi Israel?
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh pada hari Rabu (31/7/2024) berisiko menyebabkan wilayah tersebut terjerumus ke dalam konflik yang lebih luas.
Tak hanya itu, pembunuhan itu dapat membantu atau merusak prospek kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang Israel di Gaza, menurut beberapa analis mengatakan kepada Al Jazeera.
Haniyeh terbunuh setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran yang reformis Masoud Pezeshkian di ibu kota Iran, Teheran.
Hamas menyalahkan pembunuhan itu pada Israel, dengan mengatakan Haniyeh terbunuh dalam "serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran". Tidak ada komentar langsung dari Israel.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Israel menyerang satu gedung pada Selasa malam di Dahiya, lingkungan yang ramai di ibu kota Lebanon, Beirut, menewaskan Fuad Shukr, seorang komandan tinggi dari kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Serangan di Beirut terjadi tiga hari setelah serangan yang menewaskan 12 anak Druze di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang oleh Israel dituduhkan dilakukan Hizbullah, meskipun kelompok Lebanon itu menyangkal bertanggung jawab.
Lantas, apa dampak pembunuhan Haniyeh bagi Israel?
Pembunuhan Haniyeh dan Shukr akan mendorong Iran dan Hizbullah untuk menanggapi dengan hati-hati guna menghindari konflik regional yang lebih besar.
Para diplomat dari Amerika Serikat dan Uni Eropa dilaporkan tengah berunding dengan mitra regional mereka, untuk mencoba mencegah krisis semakin memburuk.
Upaya Uni Eropa diyakini difokuskan pada Iran, yang para pemimpinnya telah bersumpah melakukan "balas dendam yang keras" terhadap Israel, yang mereka salahkan atas pembunuhan Haniyeh di Teheran.
Tak hanya itu, pembunuhan itu dapat membantu atau merusak prospek kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang Israel di Gaza, menurut beberapa analis mengatakan kepada Al Jazeera.
Haniyeh terbunuh setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran yang reformis Masoud Pezeshkian di ibu kota Iran, Teheran.
Hamas menyalahkan pembunuhan itu pada Israel, dengan mengatakan Haniyeh terbunuh dalam "serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran". Tidak ada komentar langsung dari Israel.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Israel menyerang satu gedung pada Selasa malam di Dahiya, lingkungan yang ramai di ibu kota Lebanon, Beirut, menewaskan Fuad Shukr, seorang komandan tinggi dari kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Serangan di Beirut terjadi tiga hari setelah serangan yang menewaskan 12 anak Druze di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang oleh Israel dituduhkan dilakukan Hizbullah, meskipun kelompok Lebanon itu menyangkal bertanggung jawab.
Lantas, apa dampak pembunuhan Haniyeh bagi Israel?
1. Menyeret Israel dalam Eskalasi Lebih Luas
Pembunuhan Haniyeh dan Shukr akan mendorong Iran dan Hizbullah untuk menanggapi dengan hati-hati guna menghindari konflik regional yang lebih besar.
Para diplomat dari Amerika Serikat dan Uni Eropa dilaporkan tengah berunding dengan mitra regional mereka, untuk mencoba mencegah krisis semakin memburuk.
Upaya Uni Eropa diyakini difokuskan pada Iran, yang para pemimpinnya telah bersumpah melakukan "balas dendam yang keras" terhadap Israel, yang mereka salahkan atas pembunuhan Haniyeh di Teheran.