Rusia dan AS Tukar Tawanan Terbesar sejak Perang Dingin, Ini Daftarnya

Jum'at, 02 Agustus 2024 - 10:08 WIB
loading...
Rusia dan AS Tukar Tawanan...
Rusia dan AS tukar tawanan terbesar sejak Perang Dingin. Tahanan Rusia yang dibebaskan termasuk pasangan mata-mata hingga peretas. Foto/Sputnik/Mikhail Voskresensky/Pool
A A A
WASHINGTON - Rusia telah melakukan tukar tawanan terbesar sejak Perang Dingin dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Kamis (1/8/2024).

Washington dan sekutunya setuju untuk membebaskan delapan tahanan Moskow.

Imbalannya, Moskow membebaskan jurnalis Wall Street Journal Evan Gershkovich dan dua warga Amerika lainnya, bersama dengan sejumlah pembangkang Kremlin yang ditahan di penjara Rusia.

Tahanan terkenal yang diserahkan ke Rusia dalam pertukaran tersebut termasuk seorang pembunuh, sepasang agen mata-mata yang menyusup, dan seorang peretas yang terkait dengan penargetan kampanye Hillary Clinton pada tahun 2016.



Daftar Tawanan Rusia yang Dibebaskan AS dan Sekutunya

1. Vadim Krasikov


Dia adalah agen intelijen Rusia yang dihukum karena pembunuhan pemberontak Chechnya Zelimkhan Kangoshvili di Jerman pada tahun 2019.

Krasikov telah menjalani hukuman seumur hidup di penjara Jerman.

Pembebasannya dipandang sebagai inti dari pertukaran tahanan yang lebih besar.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa Rusia bersedia membebaskan Gershkovich—jika Krasikov dimasukkan dalam pertukaran tahanan. Kini keinginannya terpenuhi.

Krasikov juga disebut-sebut berada di balik sedikitnya dua pembunuhan lainnya, termasuk seorang pemilik restoran Moskow pada tahun 2015 dan seorang pengusaha di wilayah Eropa utara Karelia pada tahun 2015.

2. Artem dan Anna Dultsev


Ditahan di Ljubljana, Slovenia, pada tahun 2022, pasangan Rusia tersebut menyamar sebagai warga negara Argentina dan disebut menggunakan Slovenia sebagai pangkalan untuk melakukan perjalanan ke Uni Eropa atas nama Moskow, mengirimkan uang tunai kepada agen mata-mata Rusia lainnya.

Anna bekerja dengan menyamar sebagai pedagang seni dan pemilik galeri, sementara suaminya menyamar sebagai pengusaha IT.

Keduanya mengaku bersalah atas spionase dan dijatuhi hukuman 19 bulan masing-masing pada hari Rabu, sehari sebelum pertukaran tawanan.

3. Pavel Rubtsov


Jurnalis Pablo González Yagüe (nama lahir Pavel Rubtsov) ditahan oleh otoritas Polandia di Przemyśl pada bulan Februari 2022.

Dia dituduh sebagai agen intelijen Rusia, diduga menggunakan peran jurnalistiknya untuk mengumpulkan informasi bagi GRU (Direktorat Intelijen Utama).

Dia pernah bekerja sebagai jurnalis independen untuk berbagai media, dengan fokus pada Eropa Timur dan negara-negara bekas Soviet.

Dia membantah tuduhan sebagai mata-mata.

4. Roman Seleznev


Roman Seleznev ditahan di Maladewa pada tahun 2014 dan diserahkan kepada otoritas Amerika Serikat. Dia dinyatakan bersalah atas penipuan, peretasan komputer, kepemilikan kartu kredit yang diperoleh secara ilegal, dan pencurian data pribadi.

Seleznev adalah putra seorang anggota Parlemen Rusia yang digambarkan sebagai "salah satu pencuri kartu kredit paling produktif dalam sejarah."

Seleznev dijatuhi hukuman 27 tahun penjara.

Penyelidikan menemukan bahwa dia terlibat dalam skema peretasan yang diperkirakan telah menyebabkan kerugian setidaknya USD170 juta yang melibatkan pencurian dan penjualan rincian kartu kredit pelanggan dari mesin kasir di toko-toko dan restoran di seluruh AS.

5. Vladislav Klyushin


Klyushin, seorang pengusaha Rusia, ditangkap di Swiss atas permintaan pihak berwenang Amerika Serikat pada tahun 2021.

Dia dijatuhi hukuman sembilan tahun pada tahun 2023, dituduh meretas beberapa perusahaan, menggunakan informasi yang diambil untuk perdagangan orang dalam.

Salah satu karyawan Klyushin termasuk di antara 12 tersangka agen GRU yang didakwa di AS pada tahun 2018 karena meretas kampanye presiden Hillary Clinton tahun 2016 dan Komite Nasional Demokrat.

6. Mikhail Mikushin


Mikushin ditangkap di Norwegia pada tahun 2022, dituduh sebagai mata-mata GRU Rusia saat menyamar sebagai peneliti Brasil di Universitas Arktik Norwegia.

7. Vadim Konoshchenok


Konoshchenok telah digambarkan oleh otoritas AS sebagai warga negara Rusia yang diduga memiliki hubungan dengan Dinas Investigasi Federal (FSB) Rusia.

Konoshchenok diduga terlibat dalam penyelundupan barang dari AS ke Rusia, termasuk pengadaan senjata secara ilegal untuk perang di Ukraina.

Dia membantah tuduhan terhadapnya, menurut media pemerintah Rusia.

8. Alexander Vinnik


Vinnik dituduh oleh otoritas AS melakukan pencucian uang lebih dari USD4 miliar.

Jaksa menduga bitcoin yang dicuri dari bursa mata uang kripto Jepang Mt.Gox diperdagangkan di platform yang didirikan Vinnik—BTC-e, yang dulunya merupakan bursa kripto berbahasa Rusia terbesar.

Dia juga dituduh oleh Kantor Kejaksaan Agung Rusia menggelapkan 600.000 rubel dari organisasi yang tidak disebutkan namanya.
Pengacara Vinnik mengatakan dalam berkas pengadilan tahun lalu bahwa dia adalah "subjek negosiasi politik atas pertukaran tahanan dengan Rusia di tingkat tertinggi pemerintahan."
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2237 seconds (0.1#10.140)