Situasi Genting, KBRI Beirut Imbau Para WNI Tinggalkan Lebanon
loading...
A
A
A
BEIRUT - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut mengimbau kepada para warga negara Indonesia (WNI) untuk meninggalkan Lebanon.
Imbauan dikeluarkan setelah situasi keamanan di negara itu sedang genting setelah Israel menghujani Beirut dengan rudal yang menewaskan pemimpin senior kelompok Hizbullah, Fuad Shukr.
Dalam situs resminya, KBRI Beirut juga mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
"Kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk memastikan sudah memproses Lapor Diri kepada KBRI Beirut dan mempertimbangkan untuk dapat keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia," bunyi imbauan KBRI Beirut, Kamis (1/7/2024).
Menurut KBRI Beirut, para WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Lebanon agar menunda perjalanannya karena situasi sedang rawan.
Khusus bagi para WNI di Lebanon selatan diminta segera mengungsi ke KBRI Beirut.
"Dengan pertimbangan buruknya kondisi keamanan di Lebanon Selatan (Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre dan Aitaroun), telah ditetapkan Status Siaga I di wilayah tersebut sejak Oktober 2023. Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safe house)," imbuh KBRI.
Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, agar dapat segera menghubungi Hotline KBRI Beirut melalui telepon maupun whatsapp pada nomor +961 70817310.
Militer Zionis Israel berdalih serangan rudal di Beirut sebagai respons atas serangan roket yang menewaskan 12 remaja dan anak di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, pada Sabtu pekan lalu.
Hizbullah membantah terlibat dalam serangan roket tersebut, namun Israel tetap menuding kelompok pro-Iran itu sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Imbauan dikeluarkan setelah situasi keamanan di negara itu sedang genting setelah Israel menghujani Beirut dengan rudal yang menewaskan pemimpin senior kelompok Hizbullah, Fuad Shukr.
Dalam situs resminya, KBRI Beirut juga mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
"Kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk memastikan sudah memproses Lapor Diri kepada KBRI Beirut dan mempertimbangkan untuk dapat keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia," bunyi imbauan KBRI Beirut, Kamis (1/7/2024).
Menurut KBRI Beirut, para WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Lebanon agar menunda perjalanannya karena situasi sedang rawan.
Khusus bagi para WNI di Lebanon selatan diminta segera mengungsi ke KBRI Beirut.
"Dengan pertimbangan buruknya kondisi keamanan di Lebanon Selatan (Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre dan Aitaroun), telah ditetapkan Status Siaga I di wilayah tersebut sejak Oktober 2023. Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safe house)," imbuh KBRI.
Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, agar dapat segera menghubungi Hotline KBRI Beirut melalui telepon maupun whatsapp pada nomor +961 70817310.
Militer Zionis Israel berdalih serangan rudal di Beirut sebagai respons atas serangan roket yang menewaskan 12 remaja dan anak di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, pada Sabtu pekan lalu.
Hizbullah membantah terlibat dalam serangan roket tersebut, namun Israel tetap menuding kelompok pro-Iran itu sebagai pihak yang bertanggung jawab.
(mas)