4 Tokoh Penting yang Dibunuh Israel di Iran, dari Ismail Haniyeh hingga Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh
loading...
A
A
A
TEHERAN - Banyak tokoh penting, baik orang asing atau warga Iran yang menjadi korban pembunuhan oleh para agen intelijen Israel di Tanah Para Mullah tersebut. Hal tersebut tidak lepas karena Iran dan Israel merupakan musuh bebuyutan.
Tokoh yang dibunuh oleh Israel di Iran umumnya memiliki korelasi dengan ketegangan dan permusuhan antara negara zionis tersebut dengan Teheran.
Pemerintah Iran juga tak bisa berbuat banyak dengan banyaknya ancaman pembunuhan terhadap tokoh penting di negara tersebut. Itu juga menunjukkan kelemahan Iran tak mampu mendeteksi aksi agen intelijen Israel yang dengan bebas beroperasi di negara tersebut.
Foto/EPA
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan Israel di ibu kota Iran. Menurut media Iran, Haniyeh menginap di sebuah gedung untuk veteran perang di Teheran ketika serangan itu terjadi sekitar pukul 02:00. Beberapa laporan menyebutkan ia tewas dalam serangan udara.
Haniyeh, 62 tahun, secara luas dianggap sebagai pemimpin Hamas secara keseluruhan. Israel telah menanggapi dengan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas yang telah menewaskan sedikitnya 39.400 orang, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Menurut Hamas, Haniyeh berada di Teheran untuk mengambil bagian dalam upacara pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian, yang dilantik pada hari Selasa.
Anggota biro politik kelompok tersebut Musa Abu Marzuk mengatakan itu adalah "tindakan pengecut" dan "tidak akan dibiarkan begitu saja"; sementara pejabat senior Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mengatakan kelompok itu akan "melanjutkan jalannya".
Kementerian luar negeri Iran mengatakan "kemartiran" Haniyeh akan "memperkuat ikatan yang dalam dan tak terpatahkan antara Teheran, Palestina, dan perlawanan," lapor media pemerintah. Beberapa kementerian luar negeri, termasuk Turki, Rusia, dan Qatar telah mengutuk serangan itu.
Ia juga merupakan kepala unit "swasembada" Korps Garda Revolusi Islam. Tewas bersama 17 anggota Garda Revolusi lainnya yang dikenal sebagai ledakan Bid Kaneh. Mereka yang tewas dikenal sebagai "Shahidan Ghadir".
Pejabat Iran mengatakan bahwa ledakan di pangkalan rudal tersebut merupakan kecelakaan, dan mengesampingkan kemungkinan adanya sabotase yang diorganisir oleh Israel. Namun, majalah TIME mengutip "sumber intelijen Barat yang tidak disebutkan namanya" yang mengatakan bahwa Mossad berada di balik ledakan tersebut.
10 tahun antara 2010 dan 2020, lima ilmuwan top Iran yang terkait dengan program nuklirnya dibunuh.
Kadang-kadang, mereka ditembak oleh orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor atau dibunuh dari jarak jauh melalui bom.
Dilaporkan bahwa Israel telah menghentikan kampanye pembunuhan pada tahun 2013 di bawah tekanan dari AS. Namun, Israel melanjutkannya beberapa tahun kemudian.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon dalam sebuah wawancara tahun 2015 dengan harian Der Spiegel Jerman mengatakan Israel dapat melanjutkan pembunuhan ilmuwan nuklir Iran jika Iran melanjutkan program senjata nuklirnya.
Pada tahun 2020, seorang ilmuwan nuklir militer top Iran, Mohsen Fakhrizadeh, terbunuh oleh senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh saat bepergian dengan mobil di luar Teheran.
Iran telah menangkap puluhan orang yang diyakini rezim Syiah sebagai pembunuh yang bekerja untuk badan mata-mata Israel Mossad.
Aksi pembunuhan tersebut dilakukan Mossad atas perintah Amerika Serikat.
Tokoh yang dibunuh oleh Israel di Iran umumnya memiliki korelasi dengan ketegangan dan permusuhan antara negara zionis tersebut dengan Teheran.
Pemerintah Iran juga tak bisa berbuat banyak dengan banyaknya ancaman pembunuhan terhadap tokoh penting di negara tersebut. Itu juga menunjukkan kelemahan Iran tak mampu mendeteksi aksi agen intelijen Israel yang dengan bebas beroperasi di negara tersebut.
4 Tokoh Penting yang Dibunuh Israel di Iran, dari Ismail Haniyeh hingga Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh
1. Ismail Haniyeh
Foto/EPA
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan Israel di ibu kota Iran. Menurut media Iran, Haniyeh menginap di sebuah gedung untuk veteran perang di Teheran ketika serangan itu terjadi sekitar pukul 02:00. Beberapa laporan menyebutkan ia tewas dalam serangan udara.
Haniyeh, 62 tahun, secara luas dianggap sebagai pemimpin Hamas secara keseluruhan. Israel telah menanggapi dengan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas yang telah menewaskan sedikitnya 39.400 orang, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Menurut Hamas, Haniyeh berada di Teheran untuk mengambil bagian dalam upacara pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian, yang dilantik pada hari Selasa.
Anggota biro politik kelompok tersebut Musa Abu Marzuk mengatakan itu adalah "tindakan pengecut" dan "tidak akan dibiarkan begitu saja"; sementara pejabat senior Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mengatakan kelompok itu akan "melanjutkan jalannya".
Kementerian luar negeri Iran mengatakan "kemartiran" Haniyeh akan "memperkuat ikatan yang dalam dan tak terpatahkan antara Teheran, Palestina, dan perlawanan," lapor media pemerintah. Beberapa kementerian luar negeri, termasuk Turki, Rusia, dan Qatar telah mengutuk serangan itu.
2. Jenderal Hassan Tehrani Moghaddam
Jenderal Hassan Tehrani Moghaddam dibunuh Israel pada November 2011. Dia merupakan arsitek utama sistem rudal Iran dan pendiri pasukan rudal balistik berkekuatan pencegah Iran.Ia juga merupakan kepala unit "swasembada" Korps Garda Revolusi Islam. Tewas bersama 17 anggota Garda Revolusi lainnya yang dikenal sebagai ledakan Bid Kaneh. Mereka yang tewas dikenal sebagai "Shahidan Ghadir".
Pejabat Iran mengatakan bahwa ledakan di pangkalan rudal tersebut merupakan kecelakaan, dan mengesampingkan kemungkinan adanya sabotase yang diorganisir oleh Israel. Namun, majalah TIME mengutip "sumber intelijen Barat yang tidak disebutkan namanya" yang mengatakan bahwa Mossad berada di balik ledakan tersebut.
3. Mohsen Fakhrizadeh dan Ilmuwan Nuklir Iran Lainnya
Israel dan AS menyalahkan Iran yang menganut Syiah karena mengoperasikan program nuklir rahasia dengan tujuan memperoleh senjata nuklir.10 tahun antara 2010 dan 2020, lima ilmuwan top Iran yang terkait dengan program nuklirnya dibunuh.
Kadang-kadang, mereka ditembak oleh orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor atau dibunuh dari jarak jauh melalui bom.
Dilaporkan bahwa Israel telah menghentikan kampanye pembunuhan pada tahun 2013 di bawah tekanan dari AS. Namun, Israel melanjutkannya beberapa tahun kemudian.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon dalam sebuah wawancara tahun 2015 dengan harian Der Spiegel Jerman mengatakan Israel dapat melanjutkan pembunuhan ilmuwan nuklir Iran jika Iran melanjutkan program senjata nuklirnya.
Pada tahun 2020, seorang ilmuwan nuklir militer top Iran, Mohsen Fakhrizadeh, terbunuh oleh senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh saat bepergian dengan mobil di luar Teheran.
Iran telah menangkap puluhan orang yang diyakini rezim Syiah sebagai pembunuh yang bekerja untuk badan mata-mata Israel Mossad.
4. Abdullah Ahmed Abdullah
Abdullah Ahmed Abdullah merupakan orang kedua dalam komando Al Qaeda. Dia Ditembak mati bersama putrinya oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor.Aksi pembunuhan tersebut dilakukan Mossad atas perintah Amerika Serikat.
(ahm)