Yahudi Ultra-Ortodoks Israel akan Terima Pemberitahuan Wajib Militer dalam Hitungan Hari

Rabu, 17 Juli 2024 - 09:44 WIB
loading...
Yahudi Ultra-Ortodoks...
Umat Yahudi Ultra-Ortodoks mengikuti ritual Tashlikh, untuk secara simbolis membuang dosa, menjelang Yom Kippur, Hari Penebusan Dosa Yahudi, di Ashdod, Israel. Foto/REUTERS/Amir Cohen
A A A
TEL AVIV - Pasukan penjajah Israel (IDF) mengatakan akan mulai mengirimkan perintah wajib militer awal kepada anggota komunitas Haredi ultra-Ortodoks negara itu pada Minggu (21/7/2024).

Dibebaskan dari dinas militer sejak berdirinya negara Israel, kaum Haredim diizinkan direkrut melalui putusan pengadilan bulan lalu.

Perintah tersebut merupakan langkah pertama dalam proses penyaringan untuk rekrutan tahun depan, IDF menjelaskan dalam pernyataan pada Selasa (16/7/2024).

"IDF berupaya merekrut dari semua lapisan masyarakat," ungkap pernyataan itu, seraya menambahkan kaum ultra-Ortodoks dipanggil untuk bertugas "mengingat meningkatnya kebutuhan operasional saat ini, (dan) mengingat tantangan keamanan" yang dihadapi negara itu.

Israel adalah rumah bagi lebih dari satu juta kaum Haredim. Dikenal karena pakaian hitam khas kaum pria dan penutup kepala kaum wanita, kaum Haredim adalah kelompok fundamentalis yang berusaha membatasi kontak mereka dengan mayoritas Yahudi sekuler di Israel.

Dinas militer wajib bagi sebagian besar warga negara Israel, baik pria maupun wanita diharuskan bertugas antara 24 hingga 32 bulan di IDF, biasanya sejak usia 18 tahun ke atas.

Namun, berdasarkan perjanjian tahun 1948 antara perdana menteri pertama Israel, David Ben-Gurion, dan para pemimpin Haredi, anggota komunitas ini dibebaskan dari dinas wajib jika mereka terdaftar di sekolah agama, atau Yeshiva.

Bergabung dengan Yeshiva menjadi tiket keluar dari dinas militer bagi kaum Haredim, yang berpendapat kehidupan militer akan mengganggu studi mereka tentang Taurat, mengganggu waktu doa mereka yang panjang, dan membuat mereka berhubungan dengan lawan jenis.

Selain itu, beberapa kaum Haredim anti-Zionis, dan mengklaim negara Israel akan tetap tidak sah sampai kedatangan sang mesias.

Pembebasan wajib militer ini telah menyebabkan ketegangan antara kaum Yahudi Ortodoks dan sekuler, dengan kaum Yahudi sekuler marah karena mereka harus memikul beban dinas militer sambil juga mendanai Yeshiva dengan pajak mereka.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
Israel Ingin Bangun...
Israel Ingin Bangun Kamp Isolasi Paksa di Gaza yang Mirip Ghetto Nazi
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Brigade Al-Qassam Luncurkan...
Brigade Al-Qassam Luncurkan Operasi Gerbang Neraka di Rafah, Ungkap Zona Pembantaian
Spesifikasi Jet Israel...
Spesifikasi Jet Israel yang Bombardir Houthi Yaman
Intelijen Turki Gagalkan...
Intelijen Turki Gagalkan Serangan Bom Pager Kedua di Lebanon
Kisah Penjajah Belanda...
Kisah Penjajah Belanda Penjarakan 2.800 Warga Yahudi Keturunan Jerman di Ngawi hingga Ambarawa
Robert Francis Prevost...
Robert Francis Prevost Jadi Paus Pertama Kelahiran Amerika
Pakistan Bombardir India,...
Pakistan Bombardir India, New Delhi Siaga Tinggi
Rekomendasi
Harga Emas Antam Anjlok...
Harga Emas Antam Anjlok Rp27.000, Kini Rp1.926.000 per Gram
Perang India-Pakistan...
Perang India-Pakistan Memanas, S&P Global Peringatkan Soal Risiko Utang
UI Gelar Diskusi Strategis...
UI Gelar Diskusi Strategis Soal OECD, BRICS, dan Masa Depan Sumber Daya Nasional
Berita Terkini
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
Bill Gates dan Bisnis...
Bill Gates dan Bisnis Vaksin: Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin TBC pada Rakyat Indonesia
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia, Tembak Jatuh 3 Jet Tempur Pakistan Termasuk F-16
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Pertama Kali, India...
Pertama Kali, India Gunakan S-400 Rusia dan Drone Israel dalam Perang Melawan Pakistan
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Infografis
Peralatan Militer dari...
Peralatan Militer dari Berbagai Pangkalan AS Dikirim ke Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved