Ini Reaksi Dunia setelah Donald Trump Ditembak saat Kampanye Pilpres AS

Minggu, 14 Juli 2024 - 13:14 WIB
loading...
Ini Reaksi Dunia setelah...
Para pemimpin dunia telah bereaksi setelah Donald Trump ditembak saat kampanye Pilpres AS. Foto/New York Post
A A A
WASHINGTON - Sejumlah pemimpin dunia telah menyatakan dukungan mereka terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ditembak saat kampanye pemilihan presiden (pilpres) di Pennsylvania pada Sabtu waktu setempat.

Trump, yang merupakan calon presiden (capres) Partai Republik, masih selamat meski bagian atas telinga kanannya tertembus peluru. Darah terlihat keluar dari telinga Trump saat dia diselamatkan para agen Secret Service.

Sniper yang menembak Trump telah melepaskan sekitar selusin tembakan dengan senapan AR. Sniper tersebut telah tewas ditembak kepalanya oleh agen Secret Service.

Selain pelaku penembakan, ada satu orang lainnya yang tewas, yakni seorang peserta kampanye Trump. Dua peserta kampanye lainnya terluka parah.



Ini Reaksi Para Pemimpin Dunia atas Penembakan terhadap Donald Trump

Inggris


Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan pada hari Minggu bahwa dia terkejut dengan “pemandangan yang mengejutkan” pada pertemuan massa tersebut dan menyampaikan “doa terbaiknya” untuk Trump.

“Kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak memiliki tempat di masyarakat kita dan pikiran saya tertuju pada semua korban serangan ini,” tulis pemimpin Inggris tersebut.

Kanada


Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan dia “muak” dengan penembakan itu.

“Hal ini tidak dapat dilebih-lebihkan—kekerasan politik tidak dapat diterima. Pikiran saya tertuju pada mantan Presiden Trump, mereka yang hadir dalam acara tersebut, dan seluruh warga Amerika,” tulisnya di media sosial.

Uni Eropa


Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE), mengatakan dia terkejut dengan berita serangan itu.

“Sekali lagi, kita menyaksikan tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima terhadap perwakilan politik,” tulisnya di X.

India


Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia “sangat prihatin dengan serangan terhadap teman saya”.

“Mengutuk keras kejadian tersebut. Kekerasan tidak memiliki tempat dalam politik dan demokrasi. Doakan dia cepat sembuh. Pikiran dan doa kami bersama keluarga korban, mereka yang terluka, dan rakyat Amerika,” tulis Modi di X.

Jepang


Perdana Menteri Fumio Kishida juga menentang serangan politik, dengan mengatakan, “Kita harus berdiri teguh melawan segala bentuk kekerasan yang menantang demokrasi.”

Dia menulis di X, “Saya berdoa agar Presiden Trump cepat sembuh.”

Hongaria


Perdana Menteri Viktor Orban mengatakan “pikiran dan doanya” ada pada Trump “di saat-saat kelam ini”.

Italia


Perdana Menteri Giorgia Meloni mengatakan dia “mengikuti dengan kekhawatiran” kabar terbaru dari Pennsylvania dan berharap Trump segera pulih.

Dia juga mengungkapkan harapannya bahwa “pada bulan-bulan berikutnya setelah kampanye pemilu, dialog dan tanggung jawab dapat mengalahkan kebencian dan kekerasan”.

Australia


Perdana Menteri Anthony Albanese menggambarkan penembakan itu sebagai sesuatu yang “mengkhawatirkan dan mengonfrontasi”, dan menyatakan kelegaannya karena Trump selamat.

“Tidak ada tempat untuk kekerasan dalam proses demokrasi,” tambahnya.

Argentina


Presiden Javier Milei menyalahkan “kiri internasional” atas apa yang disebutnya sebagai “upaya pembunuhan yang pengecut”.

“Karena panik karena kalah dalam pemilu, mereka menggunakan terorisme untuk memaksakan agenda mereka yang terbelakang dan otoriter,” kata presiden populis tersebut.

Brasil


Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan penembakan itu “harus dikutuk keras oleh semua pembela demokrasi dan dialog politik”.

“Apa yang kami lihat hari ini tidak dapat diterima,” tulis dia di X.

Chile


Presiden Gabriel Boric menyatakan kecamannya atas penembakan tersebut.

“Kekerasan adalah ancaman bagi demokrasi dan melemahkan kehidupan kita bersama. Kita semua harus menolaknya,” kata Boric.


Taiwan


Presiden William Lai Ching-te mengatakan pikiran dan doanya menyertai Trump dan berharap mantan presiden tersebut segera pulih.

“Kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak dapat diterima di negara demokrasi kita. Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban yang terkena dampak serangan itu,” katanya.

Selandia Baru


Perdana Menteri Christopher Luxon mengaku terkejut dengan serangan terhadap Trump. “Tidak ada negara yang boleh menghadapi kekerasan politik seperti ini,” tulisnya di X.

Filipina


Presiden Ferdinand Marcos Jr mengaku sangat lega mendengar Trump selamat setelah upaya pembunuhan terhadapnya.

“Bersama dengan seluruh masyarakat yang mencintai demokrasi di seluruh dunia, kami mengutuk segala bentuk kekerasan politik. Suara rakyat harus selalu diutamakan,” tulisnya di media sosial.

Israel


Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dia dan istrinya; Sara, “terkejut dengan serangan terhadap Presiden Trump”. Dia menambahkan di X, “Kami berdoa untuk keselamatannya dan pemulihan yang cepat.”
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1092 seconds (0.1#10.140)